Tigapuluh dua bulan kemudian, dia bernafas, paru-paru masih membantunya mengganti udara kendati ujungnya hangus akibat tembakau yang ia isap. Jarinya mengetuk seirama di besi kursi yang ia duduki, menunggu sabar, mengetuk lagi, lalu menunggu, sabar, lagi.
"Tuan, kau bisa masuk."
Masuk ke dalam ruangan serba putih itu, Seokjin menghentikan langkahnya di tengah-tengah ruangan, matanya memperhatikan satu presensi yang termenung di kursi dengan pandangan kosong. Seokjin melanjutkan langkahnya kemudian, menempatkan bokongnya di sprei putih bersih di sisi ranjang, jarinya mengetuk paha lain bukan miliknya.
"Aku menunggu surga datang hampir tiga tahun hanya untuk mengetahui fakta bahwa aku masih hidup?" Suara itu bersua kecil, "I still wish you shoot me in the fucking head."
"Maaf princess, tapi itu bukan caraku mengucapkan perpisahan yang buruk," ia mengusap lembut. "Ada rencana yang lebih buruk daripada ini dan oh, aku sangat tidak sabar untuk menunjukkanmu, segera."
"Is he dead?"
Matanya menyipit bersamaan dengan bibirnya yang melengkung, "Dia memakan umpanku, sayang sekali." Seokjin mengusap lagi rambut panjang milik Ong Haesoo. "Sebegitu cintanya, ya, denganmu?"
"Hyung."
"Ah ini dia, Ong, hadiahmu untuk masih hidup! Kau tahu tidak siapa dia? Min Yoongi! Tebak apa yang dia akan lakukan? Mengurungmu sebagai kriminal kelas kakap! Dasar keparat, negara ini hampir bobrok karenamu dan suamimu yang tolol itu." [ ]
KAMU SEDANG MEMBACA
bad, bad, bye
Fanfic☆☆ COMPLETED ☆☆ [SERI KETIGA; TAKE A GUESS] memangnya kalau seokjin melambai dengan senyuman artinya bertanda baik? jangan sok tahu, coba interpretasikan semuanya. ■ 2018, flash fiction au!seokjin happy sweet bday to my source of recehness-bc-of-his...