One Day With Baby Jin

1.2K 96 10
                                    

Masih terlalu pagi sebenarnya untuk irene memulai harinya, apalagi hari ini hari minggu. Tapi panggilan singkat dari taeyon, kakaknya cukup membuat gaduh pagi hari kediaman Oh.
"Irene bisakah kau tenang sedikit...ini masih pagi" sehun menyahut serak
"Oh maafkan aku sehun...aku harus ke daegu pagi ini, bibi jae lagi lagi membuat masalah" irene masih sibuk memilah barang yang harus ia bawa.
"Bisakah kau menjaga jinho hari ini? Aku tak mungkin membawanya bersamaku" sehun langsung membuka matanya lebar.
"Irene aku belum pernah seharian menjaga jinho" sehun memelas.
"Kau sering membawanya ke kantor" irene mendebat
"Itu hanya beberapa jam dan selalu ada kau disana" sebenarnya irene juga sedikit cemas meninggalkan jinho sendirian bersama sehun tapi ia juga tak mungkin membawa jinho ke daegu hari ini. Pulang pergi seoul-daegu dalam satu hari bukan perjalanan yang mudah bagi bayinya.
Irene memakai blazernya cepat.
"Aku akan mengirim kan padamu apa saja yg jinho butuhkan, pastikan untuk memeriksa popoknya nanti ketika ia bangun" irene mengecek jam tangan nya sesaat
" kurasa setengah jam lagi dia akan bangun," sehun kembali memasang wajah memelasnya. Bukannya ia tak mau menjaga jinho, demi Tuhan jinho itu anak nya, tapi ia belum berpengalaman dalam mengurus bayi.
Setelah selesai dengan acara berbenahnya irene menghampiri sehun yang masih tertunduk lesu diatas tempat tidur, membingkai wajah sehun lembut.
"Aku percaya kau takkan menyakiti anak kita, Oh sehun adalah daddy terbaik didunia" irene mengecup bibir sehun cukup keras dan tersenyum setelah nya.
"Daddy Oh! Fighting!!" Irene mengepal kedua tangannya keudara dan tangisan jinho sebagai pertanda bahwa harinya akan dimulai.

Jinho sebenarnya termasuk bayi yang tenang. Bahkan saat sehun mengganti popok nya, ia hanya mengerjap matanya pelan dan tersenyum setelahnya.
"Kau memang jagoan ayah jinho-ya" sehun tersenyum senang setelah selesai dengan urusan popok bayinya kemudian membawa jinho duduk di ruang tengah.
Sehun mencoba membuat jinho berdiri diatas pangkuannya
"Jinho-ya hari ini adalah harinya para lelaki, jadi selama ibu tidak dirumah ayah mohon kerjasama mu, oke?" Mata sipit namun tajam warisan sehun itu mengerjap beberapa kali kemudian melengkung menyerupai bulan sabit.
"Oke ayah anggap kau setuju, ayo kita bersenang senang!!" bayi satu tahun itu kemudian bertepuk girang seolah mengerti dengan ucapan sang ayah.

Jinho mulai heboh diatas baby chair nya ketika sehun membuatkan bayi itu sarapan nya
"Oke sayang...makanan mu akan segera datang" jinho menjadi tidak sabaran dan mulai memukul meja makan dengan kepalan tangannya.
"Ayah tak percaya kau kehilangan ketenangan mu hanya karena makanan" sehun terkekeh dan mulai menyuapi jinho yang terlihat sangat kelaparan.
Selesai dengan urusan sarapan, pasangan ayah dan anak itu memilih membersihkan  tubuh mereka berdua.

"Jinho-ya....ayah bosaaan" sehun mencoba menarik mainan karet dari tangan jinho. Yang ditanya hanya mengerjap matanya cepat.
Sehun mendengus kemudian mengubah posisinya menjadi duduk menghadap bayinya.
"Bagaimana kalau kit-" ucapan sehun terputus karena deringan dari benda persegi panjang disampingnya.
Setelah selesai berbicara dengan orang yang ternyata istrinya, sehun kemudian membawa jinho kedalam gendongan nya menuju kamar mereka.
"Ayo pergi membeli kebutuhan mu jinho-ya!"

Jika melihat bagaimana penampilan sehun saat ini mungkin orang orang tak akan percaya bahwa yang berada dalam gendongan adalah bayinya. Sehun terlihat tampan dengan balutan kaos abu muda dipadu jeans hitam, belum lagi tatanan rambut yang ia biarkan jatuh menambah kesan muda ayah beranak satu itu. Sedangkan jinho tampak luar biasa dengan kaos navy dan celana bayi berwarna putih miliknya.
Sehun tampak santai berjalan tanpa risih sedikutpun pada tatapan memuja kaum hawa yang melewati mereka meskipun jinho dalam gendongan badan sedang tangan nya mendorong troli belanja.
Sehun berhenti disalah rak susu bayi. Kepalanya cukup pusing melihat deretan susu bayi disana, beruntung irene sudah mengirim merk yang biasa digunakan jinho.
"Tapi ini cukup membingungkan jin,ibumu tidak menyebutkan varian rasanya" sehun meneliti kedua kotak suau ditangannya sementara jinho sibuk menggapai hendak merebut kotak susu.
"Oke...sekarang kau pilih yang mana biasa kau minum,oke?"
Sehun menyodorkan kedua kotak tersebut kehadapan jinho, dengan sigap bayi 1 tahun itu memukul mukul kotak dengan varian coklat.
"Kau memang jagoan ayah" sehun berseru senang dan memasukkannya kedalam troli belanja.
Untuk belanja peralatan lain seperti popok ataupun bedak bayi sehun tidak menemukan kesulitan karena irene sudah merincinya.

Setelah memastikan bahwa jinho aman di tempat duduknya sehun mulai melajukan mobilnya keluar dari parkiran mall
"Jin-ah...kau lapar? Ini sudah masuk jam makan siang" sedang yang ditanya hanya menarik narik jempol kakinya sebagai respon.
"Oke mari menjarah kerumah paman kyungsoo"

Jam menunjukkan pukul 12 tengah malam saat irene sampai dirumahnya, sedikit heran menemukan lampu masih dalam keadaan menyala namun tak menemukan siapapun kecuali tumpukan belanja yang belum disusun dan beberapa pakaian bayi.
Seketika sudut bibir irene tertarik menemukan dua jagoan nya tidur dalam keadaan menggemaskan di karpet ruang tengah.
Sehun berbaring sedang tangan kirinya berada dipantat jinho yang tidur menelungkup dibahu kanan si ayah.
Setelah memastikan bayinya tidur dengan tenang di kamarnya, irene menghampiri sehun yang masih berbaring diruang tengah.
Irene mengambil posisi menindih sehun sambil memberikan kecupan kupu kupu dibibir suaminya. Perlahan mata tajam itu mulai membuka
"Kau sudah pulang?" Suranya terdengar serak
Irene mengangguk dua kali dan menahan sehun untuk bangun karna tak menemukan jinho disampingnya.
"Jinho sudah aku pindahkan kekamarnya" sehun menghembuskan nafas lega, perlan melingkarkan kedua tangannya dipinggang irene dan menyembunyikan wajah diperpotongan leher wanitanya.
" apa jinho bawel?" Sehun menggeleng pelan sedikit menimbulkan rasa geli bagi irene.
"Maaf karena harus meninggalkan kalian saat weekend" sehun melarikan telapak tangan nya disekitar punggung irene
" tak apa..ini bahkan baru kali pertama"
"Ayo pindah kekamar, punggungku sedikit pegal" Perlahan sehun bangun sambil menggedong depan irene menuju kamar mereka.

"Aku sudah mengurus jinho seharian" irene tersenyum
"Baiklah saatnya mengurus my baby boss"

Fin

Pertama mau bilang "wow" dulu karna hampir 2 tahun nggak lagi buka wattpad, sekali update cerita malah gini😂
Jangan lupa voment ya😂

(series) SEHUN - IRENEWhere stories live. Discover now