"Snow White"

43 4 7
                                    

Tersentak ku terkejut ternyata sudah jam 3. Aku harus bisa lebih cepat bangun agar bisa Tahajud dengan tenang.

Yah aku tau itu belum terlambat biasanya aku tahajud pukul 2 pagi tapi aneh rasanya pagi ini seperti hari yang penuh di selimuti salju, kupikir yah ini Jakarta siang panas, pagi dingin.

Langit masih menunjukan cerah nan elok nya bulan ku berpikir pantulan cahay biru mu itu bisa saja membuat ku terpesona, tapi tetap saja kau tak bisa ku gapai karna jarak memisahkan kita.

Pukul menunjukan tepat jam 5 setelah sholat subuh aku bergegas ke dapur agar tidak merepotkan ibu kos

"oh iya aku lupa nanya nama si ibu, nanti ajalah kalau ketemu ku tanya namanya." ucap ku sambil turun dari tangga.

Seperti benang merah yang terlilit jauh kini ku melihat serigala putih namun jinak kupikir ketika dia melihat ku, dengan tatapan lelah seperti semua tujuan nya sudah dia raih.

"eh mas, mas tinggal di kosan ini ya?"

"hmm, iya kenapa ya mbak?"

"HAHAHA sya kamu di panggil mbak loh, maafkan ketawa lelah ku" ucap salah satu gadis lain yang bersama serigala itu.

"duh, gini aja deh Bu Rusti nya ada ngga?"

Hah Bu Rusti siapa sih gatau aku, eh bentar bentar satu satunya ibu ibu di kosan ini cuma Ibu pemilik kos, jadi Bu Rusti itu yang punya kosan ini toh.

"ada kok liat aja di kamarnya, eh kalian mau ngekos disini juga?"

"hehe iya dong kamu tinggal disini ya?, kenalin nama aku Sintia Faradiba." ucap salah satu gadis itu.

Mereka ber 2 seperti pengawal si Serigala. Matanya yang indah itu ingin sekali aku menatap nya, namun tak berani karna gaya menatap nya yang elegan itu membuat nyali ku mengecil, pasti wanita yang susah di pahami.

" kalau yang kembaran aku ini Azkia Fadhila" ucap Sintia sambil menunjuk pipi kembaran nya.

"nah kalau yang cantik ini namanya Alk-"

"udah tia kita cari Ibu dulu aku lagi capek nanti aja kenalan nya, dah."

Ok, everyone knows what happen now in my heart it's feels like you have been flyin higher then. F*ck

Sudah kuduga dia tipe yang sulit dimengerti.

Singkat cerita Serigala itu sudah tinggal di kosan ini, dan ternyata dia adalah ponakan dari Bu Rusti.

Kabar baiknya aku dan dia memiliki kamar yang bersebelahan.

Kalian pasti bertanya kenapa aku senang dengan wanita yang berkelakuan seperti itu.

Yang pertama aku bukan masokis, kemudian bukan karna aku tinggal 15 tahun di pesantren aku ini adalah laki-laki yang ga bisa mendapatkan wanita.

Aku cukup populer di kalangan wanita, tapi ntah kenapa kali ini aku bisa merasakan, darah memanas dan detak jantung ku semakin cepat ketika menatap matanya yang biru itu.

Ini lah yang di sebut "Amor primera vista"

Satu jam berlalu saatnya aku pergi kesekolah memang masih jam 6 saran dari teman ku Junaidi katanya

"usahakan datang pagi pagi buta terus nanti kamu keliling sekolah dulu mana tau kan sekolah kamu ada lift nya nanti kamu bisa belajar naik lift dulu biar dikata ga norak"

Oke aku jujur ga pernah make lift sama sekali, dari lahir sampai sekarang.

Dan cerita ga begitu saja aku sampai di sekolah, aku berjalan bersama 3 wanita di samping ku; tahukah kalian apa yang ku pikirkan?

Apakah, apakah ini salah satu contoh penikmat syurga? Jalan di kawal bidadari bidadari cantik seperti mereka ber 3 sungguh bahagia aku hari ini, namun malu.

Tiba ku di sekolah tatapan wanita Serigala itu sungguh menyakitkan hati ku yang sedang berbunga bunga ini.

"jangan mikir aneh aneh ya gara gara jalan sama kita, aku tau di pikiran kamu apa, yuk Tia, Kia kita pergi."

Rasanya tu pengen banget berkata

"EH ****** TAU GA SIH AKU TU PUNYA HATI **** JANGAN SE ENAKNYA NGOMONG GITU DONG"

tapi yasudah lah namanya orang lelah.

Oh iya mereka itu juga dari pesantren Jogja kata Ibu Rusti baru sampai Jakarta pagi ini makanya marah marah mulu bawaan nya.

Sudah lah lebih baik aku fokus ke MOS ku hari ini....

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang