"Cursed Story"

6 0 0
                                    

**************

Mentari telah datang pagi ini, ayam sudah di tempat mencari makan, orang orang sudah berlarian menuju ketempat kerja.

Sedangkan aku masih baring terpejam seolah dunia sudah di ujung, tak ada lagi yang di perjuangkan. Wajah polos tak tau bahwa dia sedang dalam masalah , yang akhirnya sadar. Dia sudah terlambat.

"shit, im late." ucap ku santai melihat jam tangan di lenganku

Scene berubah menjadi cinematic action, setiap frame berganti dengan cepat, namun aku berhenti sebentar berpikir sejenak.

"mandi ga ya? Hmm... Gausah deh udah ganteng juga. "

Oke kembali ke scene action.

Aku mengambil tas, dasi, topi, dan kalung yang sudah di minta oleh kakak kelas kemarin.

Aku tipe orang yang tak mau sial sendirian, dalam aksi ku berdoa.

"ya Allah, buat lah salah satu teman ku juga terlambat tak ingin ku di hukum sendirian." ucapku dalam hati.

Jam menunjukan pukul 06:50. Jarak antara sekolah dengan kost makan waktu 10 menit jika berjalan. Untungnya aku pelari tercepat di pesantren, jadi gausah khawatir soal kecepatan ku.

Ketika aku membuka pintu, seketika pintu di sebelah kamarku juga mulai terbuka, dan ternyata benar aku dan Rahsya sama sama telat.

"hai?"sapa ku kepadanya.

" apasih bukan waktunya sapa salam udah telat nih, lari. " jawab Rahsya.

"oh oke."

Scene cinematic action begin.

Aku melompati kandang ayam dengan gaya parkour, memasuki kandang kambing pak Rt, melewati lembah, dan sungai mengalir indah kesamudra.

Baiklah berlebihan dari kost ke sekolah hanya lurus mengikuti jalan komplek.

Setelah 3 menit berlari.

"bentar Fan." saut Rahsya yang ngos ngosan.

"kenapa ? Oalah capek ya."

"iya aku ga kuat, sudah lah aku rela di hukum karna telat, kamu duluan aja deh Fan." jawabnya pasrah.

Aku merangkul nya dan mulai menggendong nya, seperti pangeran di anime akagami no shirayukihime, di scene Shirayuki tak bisa jalan lagi di situ Zen datang menggendong nya seperti princes.

Aku mulai berlari warna warna pink mulai bertebaran di sekelilingku, waktu melambat, dia menatapku dengan wajah yang aneh rasanya dia ingin me-

"WOEY NGAPAIN KAMU GENDONG AKU" saut Rahsya.

"udah diem nanti kita telat." jawab ku sederhana.

"TURUNIN GA, ATAU AKU GEDIK KEPALAMU." saut balik Rahsya.

Tak ku hiraukan, aku tetap berlari sampai kesekolah hingga akhirnya kami sampai tepat waktu di sekolah.

Plak...

Bunyi keras membuat orang orang yang ada di sekitar gerbang, yang awalnya berisik denga canda tawa, terdiam hening tak ada suara.

"kurang ajar kamu Fan, aku pikir kamu orangnya baik, ga sopan kamu ternyata." ucap Rahsya dengan mata yang berkaca kaca.

Aku tau aku salah dalam mengambil langkah, itulah hidup penuh resiko, awalnya ingin heroik tapi malah menjadi begini.

Sungguh aku tak seharusnya melakukan itu, tapi apa aku harus meninggalkan dia di tengah jalan dan membiarkan dia di hukum karna terlambat?





Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ChangedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang