Enam belas

1.9K 82 0
                                    

Happy reading...
Salam hangat dari author ya

Aku pernah berada dalam situasi keterpurukan,hingga aku berhasil bangkit menatap masa depan! karna bagiku percayadiri itu kunci dari segalanya.

Jessica Frances Joyce

⭐⭐⭐

Wulan yang dilanda penasaran pun memberanikan diri membuka pintu aula yang masih tertutup.

Ceklek

Mata Jessica dan Wulan terbelalak tak percaya.

Prok prok prok

"Berani-beraninya lo ikut ekskul ini ,gue sih gak percaya kalo lo bisa ngedance" remeh Pamela yang dihadiahi anggukan serta senyum remeh dari beberapa anggota.

Mata Jessica dan Wulan masih tak percaya dengan apa yang ia liat,bagaimana bisa ia ditatap bak penjahat oleh seluruh anggota ekskul dan apa yang membuat Jessica tak percaya? Pamela memakai pakaian yang menurut Jessica tak pantas disebut pakaiaan.

Bagaimana bisa Pamela dkk memakai celana jeans pendek dua jengkal diatas lutut apa kah itu masih disebut celana?menurut Jessica itu tak patut disebut celana, sedangkan atasan yang dipakai sama sekali tak sesuai peraturan pak Joni untuk tidak memakai pakaian terbuka, nyatanya?Pamela memakai memakai pakaian tanpa lengan dan berlubang dibagian belakang.

Mau ekskul apa mau jual diri sih, gak malu banget,,, batin Jessica yang mungkin sepikiran dengan Wulan.

"Udah ngagumin guenya?" sinis Pamela yang sudah berdiri disamping Jessica.

"Siapa yang ngagumi lo,jijik sih iya" entah mendapat keberanian dari mana Jessica bisa mengatakan hal tersebut.

Pamela yang merasa dipermalukan tak ingin tinggal diam,ia sempat melirik kearah yang lain dengan ekspresi menahan tawa,dengan gerakan kilat Pamela menarik cepolan rambut Jessica membuat pemiliknya meringis kesakitan.

Jessica baru ingat jika Kevin menunggunya sampai selesai ngedance,Jessica sedikit gugup jika Kevin tau ia diperlakukan seperti ini.Jessica terus berdoa agar Kevin belum sampai diaula.

"Lepasin tanggan kotor lo" bentak Jessica dengan sekali tarikan paksa tangan Pamela dari rambutnya membuat beberapa helai rambutnya ikut tertarik hingga putus.

Pamela menarik dagu Jessica kasar lalu menghempaskannya dengan kasar pula,hingga bercak merah terukir indah di dagu Jessica.

"Ada apa ini?" tanya pak Joni ketika memasuki aula.

Tak ada satu pun yang menjawab lontaran pertanyaan dari pak Joni.

"Jika ada masalah pribadi bisa diselesaikan nanti ,kita disini untuk latihan bukan bertengkar"omel pa Joni berwibawa.

My Girlfriend Is FAKE [Completed] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang