Setelah kejadian bertemu dengan Airin di cafe saat itu,Adel dan Kainan tidak sedekat sebelum nya,karna Kainan yang lebih memprioritaskan Airin semenjak gadis itu kembali menetap di Indonesia.
Pagi ini Adel sedang berjalan seperti biasa di koridor sekolah sambil memakan permen yang dia beli di kantin,saat sedang asik tiba tiba seseorang memanggil Adel.
"Adelll"
Adel membalik kan badannya,dia melihat Kainan berdiri sambil tersenyum ke arah nya,lalu berjalan mendekat ke arah Adel.
"Lo apa kabar?"Tanya Kainan sambil tersenyum ke arah Adel
"seperti yang lo liat"Kata Adel sambil balas tersenyum ke arah Kai
"Balik bareng gue ya"Ajak Kainan
"Yaudah oke"Balas Adel
''Yaudah,ke kelas bareng yuk"Ajak Kainan lagi sedangkan Adel hanya mengangguk.
Kainan Dan Adel berjalan beriringan tidak jarang juga mereka tertawa bersama karna tingkah konyol Kainan,mereka tidak memperdulikan tatapan iri beberapa pasang mata yang berada di sepanjang koridor.
Saat mereka tengah asik berjalan tiba tiba seseorang meneriaki Nama Kainan,Kainan dan Adel pun membalik kan tubuhnya,disana terlihat Airin bersama ayahnya,Kainan tersenyum Sedangkan Adel hanya menatap mereka dingin dan berniat untuk pergi,tetapi tangan di tarik oleh Kainan.
"Ikut gue ayok"Kata Kainan sambil menarik tangan Adel,sedangkan Adel hanya diam mengikuti langkah Kainan.
Saat mereka sudah sampai di hadapan Airin dan Ayahnya,Kainan pun menyapa Ayah nya Airin.
"Selamat Siang Om,Apa kabar"Tanya Kainan ramah
"Om baik,kamu apa kabar?"Tanya balik Leo
"Baik om,Oh iya kenalkan ini Fradella teman saya"Kata Kainan sambil memperkenalkan Adel,Leo pun tersenyum ke arah Adel,dimata nya tersirat kerinduan akan sosok di hadapan nya akan tetapi Adel hanya menatap nya datar.
Airin yang merasa di abaikan berdehem,menyadarkan Mereka bertiga bahwa ada satu orang lagi di antara mereka.
''oh iya kai,jadi hari ini Om mau mengantar Airin untuk bersekolah disini"Kata Leo
"what the"-ucap batin Adel
"Wah yang bener om?"Jawab kainan dengan mata yang berbinar,dan itu mampu membuat dada Adel terasa tertusuk.
"Iya,aku yang minta Ayah buat daftarin aku disini"Kali ini Airin yang menjawab sambil memeluk lengan Kainan,Kainan membalasnya dengan megusap kepala Airin sedangkan Leo hanya tersenyum menatap ke arah Kainan dan Airin,Adel?Adel sudah tidak tahan dengan apa yang di lihatnya sekarang,entah apa yang saat ini di rasakan nya,tapi dada nya sangat terasa sakit.
Lalu Adel pergi meninggalkan mereka yang masih asik dengam kegiatan mereka.
Adel berlari ke arah toilet,saat sampai di toilet dia mengeluarkan semua apa yang sudah dia tahan sejak tadi,entah mengapa dia menangis melihat Kainan dengan Airin,hanya saja Dadanya terlalu sakit saat melihat pemandangan itu,di fikiran nya dia tidak mau jika Kainan dekat dengan Airin.
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Sedangkan di tempat lain Kainan dan Airin juga Leo masih berbincang,mereka tidak menyadari ketidak beradaan Adel."Yaudah kalo gitu om antar Airin dulu ke kantor kepala sekolah ya Kai"Kata Leo sedangkan Airin hanya menatap kesal ke arah ayahnya karna mengganggu kegiatan nya bersama kainan.
"Oh yaudah om,aku juga mau ke kelas"Kata Kainan lalu Airin melepaskan pelukan nya dari lengan Kainan.
"Kalo gitu saya permisi dulu om,Ayok De-"Pamit Kainan pada Leo,tetapi ucapan nya terpotong saat menyadari jika Adel tidak ada bersama nya.Dimana Adel-batin nya
Leo dan Airin pun tersadar jika Adel tidak berada di antara mereka,dan itu mampu mebuat ayah dan anak itu merasa bersalah.
"Kalo begitu saya permisi Om,Rin"Kata Kainan lalu bergegas pergi untuk mencari Adel di kelas nya.
Saat Kainan telah tiba di kelas Adel,dia menghampiri Fira yang sedang duduk bersama dengan Ratna,sasa juga Zahra.
"Fir,lo liat Adel gak"Tanya Kainan pada Fira dan menbuat gadis itu terkejut
"Eh anjir,gue kira siapa,gue gak liat Adel,tapi tadi pagi dia izin ke gue katanya mau beli permen di kantin"Kata Fira,dan jwaban Fira sukses membuat Kainan khawatir.
''yaudah kalo gitu gue pergi dulu"Kata Kainan lalu berbalik meninggalkan kelas Adel,sedangkan Fira dan sahabat sahabat nya hanya menghendik kan bahu mereka,dengan artian apaan sih gak jelas
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
Kini Adel tengah berjalan menuju kelas nya dengan wajah yang sembab,dia berjalan dengan cepat.Namun langkahnya terhenti saat seseorang menarik lengan nya lalu mendekap badan Adel,Adel berusaha memberontak,lalu terdiam saat dia tahu siapa yang memeluknya."Lo kemana aja,gue khawatir"Tanya Kainan sambil melepaskna pelukan nya lalu menatap Adel.
"Lo nangis?"Tanya nya,sedangkan Adel hanya diam saja
"Adel,Jawab gue lo kenapa nangis?"Kata Kainan dengan nada yang khawatir
Loo yang buat gue nangis kai,looo-Ingin rasanya adel menjawab seperti itu,akan tetapi kata kata itu hanya dapat dia ucapkan saay dia sedang berimajinasi
"Gue gak apa apa kok"Kata Adel dengan suara khas serak habis menangis sambil tersenyum lebih tepatnya Pura pura tersenyum
"Lo jangan bohong sama gue,lo kenapa"Tanya Kaianan,Kali ini dengan nada yang lebih tegas
"Gue,,gue tadi dapet telefon dari nyokap gue,kalo kakek gue sakit,jadi gue sedih"jawab Adel dam tentunya itu hanya kebohongan
"Gak usah sedih,gue disini sama lo"Kata Kainan sambil kembali memelik Ade
"Gue sayang sama lo Del"-Lanjut Kainan dan lima kata itu mampu membuat Adel terbang ke langit,tapi Adel cukup tau diri jika Kainan hanya menyayangi nya sebagai teman.
Melihat reaksi diam Adel,akhirnya Kainan pun mengatakan nya,sesuatu yang dia pendam,dia tidak ingin menunggu lebih lama lagi.
"Del"Panggil Kainan masih dengan memeluk Adel.
Adel pun mendongak menatap Kainan
"Gue tau ini terlalu cepat,bahkan kita baru kenal selama satu bulan,tapi gue gak bisa tahan lagi,dan sekarang gue mau bilang sama lo''Ucap Kainan sedangkan Adel hanya diam
"Would you be my girlfriend?"Ucap Kainan sedangkan Adel menunjukan mode blank nya dan itu sangat terlihat lucu dimata Kainan.
"Hey"Ucap Kainan menyadarkan Adel
"Eh apa"Jawab Adel masih dengan mode blank nya,dan itu membuat Kainan gemas
"Would you be my girl friend Fradella Dylan"Ucap Kainan lagi sedangkan Adel hanya mengangguk sambil mengucapkan
"Yes"Jawab Adel,dan itu mampu membuat Kainan tersenyum lalu mengeratkan pelukan nya pada Adel dan membuat gadis itu sesak.
"Khaii,looo,,mhau bhuaat engh ghu..mhattii"Ucap Adel dengan nafas yang tersengal,Kainan pun melepaskan pelukan nya
"Sorry"Ucap Kainan
"No problem,tapi jangan melul gue kayak gitu,lo mau gue mati"Jawab Adel
"Enggak"Kata Kainan sambil menyengir ke arah Adel sedangkan Adel hanya menatap Kainan datar.
"Yaudah yuk,bentar lagi bel masuk bunyi"Kata Kainan sambil menggenggam tangan Adel,lalu mereka berjalan beriringan ke Kelas.
Sedangkan dibalik tembok koridor ada seseorang yang memperhatikan keduanya
"gue bahagia liat kalian bahagia,and sorry Kak"-ucap seseorang itu dengan pelan
Typo typo bertebaran:v
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Boyfriend [END] || REVISI
Teen FictionApa yang kalian liat dari sebuah masalalu? Kepedihan? Kebekuan? Kebencian? Itu yang membuat Adella Dylan Rosenstroem menjadi Gadis dingin yang tidak peduli dengan dunia sekitar. Namun semuanya berubah setelah bertemu dengan Kainan Sebas coriquerolan...