PART DUA💕

208 7 1
                                    

Allah memang terkadang memberikan sebuah ujian pada hamba pilihan-Nya untuk menguji seberapa kuat seorang hamba itu bisa bertahan dan bersabar.Hidup tak selamanya tentang kenikmatan dan kebahagiaan.Dalam hidup,ada kalanya kita mengalami keterpurukan dan kesedihan karena kehilangan sesuatu atau bahkan yang lebih dari itu,tapi setelahnya Allah terbitkan kebahagiaan dalam diri kita.

Ketika kita kehilangan seseorang,tugas kita bukan untuk terpuruk dalam kesedihan dan menyesali atau bahkan menentang takdir Allah,juga bukan untuk melupakan seseorang itu.Tetapi,tugas kita yaitu mengikhlaskan dan menerima semuanya dengan lapang dada karena setelah ada hujan pasti ada pelangi,begitupun dengan hidup,setelah kesedihan menghampiri pasti ada secercah kebahagiaan yang akan hadir dalam kehidupan kita.

.
.
.

"Abiiiii"seluruh orang yang ada diruangan ini menangis.

Benar,dua jam setelah pernikahan Aku dan dokter Adnan,Abi dipanggil Allah untuk menghadap-Nya.

Ternyata apa yang Abi katakan dua hari yang lalu kini menjadi kenyataan bahwa Abi tak lama lagi akan pulang.Bukan pulang ke rumah,melainkan pulang menghadap sang robbul Izzati.

Sungguh,baru beberapa saat saja aku merasakan kebahagiaan,kini Allah tarik kembali kebahagiaan itu.Tidak apa-apa,semua yang terjadi pasti ada hikmahnya serta ada alasan tersembunyi dibalik itu semua.

Semuanya menangis,bagaimana tidak?!Kami telah kehilangan sosok pahlawan dalam hidup kami,sosok yang telah rela mengorbankan dirinya hanya agar Aku dan keluarga dapat merasakan apa yang namanya hidup yang sesungguhnya.

Di sela-sela tangisku,Aku tersentak tiba-tiba ada sebuah tangan kekar melingkar di pinggangku.Benar,itu adalah tangan dokter Adnan,suamiku.Entahlah,ada perasaan nyaman dan hangat ditubuhku karena perlakuannya.

***

Kini,kuharap Abi telah tenang berada ditempat peristirahatan terakhirnya.Aku Hanya bisa berdoa semoga Abi mendapatkan tempat terindah disisi-Nya.

Semua pelayat telah pulang kerumahnya.Begitupun dengan kak Arsya,Ia harus segera kembali ke Kalimantan karena Ia bekerja dan tinggal disana setelah menikah.Bukan karena Ia tak ingin berlama-lama bersama kami,tetapi pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan.Kami mengerti akan hal itu.

Kini tinggalah Aku,Umi dan dokter Adnan yang berada dirumah ini.

"Adek,kamu istirahat aja dikamar sekalian sama dokter Adnan juga.Kasian,pasti dia cape"suruh Umi.

"Iya,Mi.Umi istirahat juga yah"balasku.

Aku tau suasana hati Umi saat ini,namun dia tak pernah mau menunjukan betapa sedih dan terpukulnya Ia dihadapan anak-anaknya.Aku sangat menyayangi Umiku.

"Ayo,dokter Adnan"ajakku.

Ia hanya mengangguk kemudian mengikuti langkah kakiku hingga akhirnya sampai di kamarku.Ini pertama kalinya Aku mengajak seorang laki-laki kedalam kamarku.

Malu dan canggung,

Dua kata yang menggambarkan suasana saat ini.

Aku tahu,Aku dan Dokter Adnan tidak kenal akrab.Hanya sebatas suster dan Dokter yang bekerja disatu rumah sakit yang sama.

Ku lihat dokter Adnan tengah mengamati seluruh isi kamarku yang ku rasa terkesan sangat feminim karena hampir sebagian isi kamarku berwarna pink dengan banyak aksesoris yang identik dengan wanita di dalamnya.

DIA,SYURGAKU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang