Chapter 5

1.9K 254 14
                                    

Previous chapter

"Kami tidak bisa membencimu apa lagi memusuhimu karena kamu adalah sahabat kami"ucap armin sambil memeluk (y/n), mikasa dan eren yang tadi hanya diam pun ikut memeluk (y/n) dan menenangkannya, setelah tenang mereka pun melanjutkan perjalanan mereka menuju pengungsian di tengah perjalanan (y/n) melihat 3 orang anak-anak yang seumuran dengan mereka 2 laki-laki dan seorang perempuan berambut pirang yang pingsan dan digendong oleh anak laki-laki berambut hitam, trio shiganshina tidak mengenal mereka tetapi (y/n) mengenal mereka dengan sangat baik 'Cih, penghianat' umpat (y/n) dalam hati manik (e/c) miliknya menatap mereka bertiga dengan tajam dan trio shiganshina tidak menydari itu.

Chapter 5

Skip time

Setelah sampai di pengungsian trio shiganshina+(y/n) langsung beristirahat di saat trio shiganshina tertidur (y/n) membuka note yang berada pada tas pinggang miliknya "Aku gagal menyelamatkan bibi carla setelah ini kakeknya armin. Apa aku bisa menyelamatkannya?" ucap (y/n) pelan sambil menulis kata 'Gagal' di samping nama Carla Jaeger dan menghembuskan nafas pelan kemudian memgistirahatkan dirinya.

Skip time pagi hari

Saat pembagian jatah makanan banyak orang yang berdesakkan untuk medapat sepotong roti disisi lain eren, mikasa, dan (y/n) sedang menunggu armin mengambilkan roti untuk mereka berempat "Armin agak lama aku akan mengambil air untuk kita minum nanti, kalian tunggu disini ya" ucap (y/n) dan dibalas anggukan oleh eren dan mikasa saat berjalan (y/n) memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya 'Saat aku pergi sebentar lagi armin akan datang dan membawa roti untuk kami semua dan ada seorang anggota pasukan garisson membicarakan mereka yang berasal dari dinding maria, kemudian eren marah dan memukul kepala salah satu dari mereka dan mereka pun marah karena tidak ingin keributan terus berlanjut armin dan mikasa pun langsung menarik eren menjauh dan terakhir mikasa akan menjejalkan roti yang dia pegang ke dalam mulut eren' pikir (y/n) tenggelam dalam pikirannya (y/n) pun tidak sadar bahwa dia sudah sampai di tempat yang dia tuju, namun ketika (y/n) akan mengambil air dia melihat seorang wanita tua dengan 2 anak kecil sedang di paksa untuk memberikan tas yang mereka bawa oleh 3 orang laki-laki dewasa bertubuh besar, karena tidak suka dengan apa yang mereka lakukan (y/n) pun menghampiri mereka.

"Hei! berikan tas itu pada mereka!" seru (y/n) salah satu dari mereka pun menoleh ke arahnya dengan tatapan tidak suka "Kami tidak ada urusan denganmu bocah!,  jadi sebelum kami marah dan menghajarmu lebih baik kau pergi dari sini!" ucap orang itu namun (y/n) bukanlah orang yang mudah takut "Aku akan pergi setelah kalian mengembalikan tas itu pada mereka!" balas (y/n) karena tidak suka dengan apa yang di ucapkan (y/n), pria yang tadi mencoba memaksa untuk mengambil tas itu langsung berjalan ke arahnya dan menarik kerah bajunya hingga membuatnya terangkat "Ku peringatkan padamu bocah jangan ikut campur urusan kami atau kau akan kami bunuh!" ucap pria yang mengangkat (y/n).

"Hah?, membunuhku? JANGAN BERCANDA!" teriak (y/n) sambil menendang pria yang menarik kerah bajunya hingga terpental dan menabrak tembok yang ada di sana hingga retak, (y/n) yang melihat kekuatan tendangannya itu pun langsung kaget 'Kenapa aku bisa menendangnya sekeras itu bahkan tembok yang ia tabrak sampai retak? tapi tak apa setidaknya dia tidak sampai mati' ucapnya dalam hati sedangkan kedua teman pria yang tadi (y/n) tendang hanya bisa membeku kemudian (y/n) pun memiliki ide jahat terlihat sebuah tanduk merah imajiner keluar dari kepalanya "Satu tumbang, sekarang giliran kalian" ucap (y/n) dengan nada suara seram dan seringai jahat tersungging di bibirnya.

Karena tidak ingin bernasib sama kedua orang itu pun lari terbirit-birit meninggalkan mereka "Ano, ba-san tidak apa-apa?" tanya (y/n) dan wanita tua tadi pun menggeleng begitu juga dengan kedua anak kecil tadi "Yokatta ne, kalau begitu aku pergi dulu jaga diri kalian baik-baik" ucap (y/n) tapi sebelum dia pergi wanita tua itu memanggilnya "tunggu nak, ada yang ingin aku berikan padamu" ucap wanita tua itu (y/n) pun menoleh kembali dan wanita tua itu memberikan sepasang anting berwarna perak kemudian memasangkannya pada telinga (y/n).

"Anting ini akan selalu melindungimu" ucap wanita tua tadi selesai memasangkan anting itu "Terima kasih ba-san tapi aku menolong kalian dengan sukarela" (y/n) "Tak apa anggaplah ini sebagai ucapan terima kasih ku pada anak pemberani sepertimu" balas wanita itu "Baiklah jika ba-san memaksa aku akan menerimanya" jawab (y/n) dengan senyuman, kemudian wanita tua dan juga kedua anak kecil itu pun pergi sedangkan (y/n) hampir lupa apa tujuannya datang ke sini "Astaga aku lupa aku harus mengambil air untuk mereka" ucap (y/n) sambil berlari.

Skip place

Di pengungsian trio shiganshina sedang menunggu (y/n) yang sedang mengambil air untuk mereka "Kenapa (y/n) lama sekali mengambil airnya?" tanya armin tak lama (y/n) pun muncul dengan membawa 4 buah kantung air kecil "Maaf apa aku terlalu lama?" tanya (y/n) sambil mengatur nafasnya "Dan eren apa kau habis menangis?" sambungnya sambil memberikan salah satu kantung air pada eren "Tidak aku tidak menangis" elaknya dan hanya dibalas kekehan kecil oleh (y/n) tanpa sadar ada yang memperhatikan  mereka dari jauh.

TBC

Oke chapter kali ini pendek banget ya? gomennasai banget ya author punya kabar gembira buat reader sekalian nih, yaitu tanggal update cerita ini akan author atur jadi cerita ini bakal update tiap tanggal 5 (kayak orang gajian aja😂😂😂😂😂/abaikan) dan untuk cerita lain author blum nemuin tanggal yang pas buat update cerita yang lain jadi mohon ditunggu aja.

Sekian pay pay👋👋👋

Change Destiny (Levi X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang