Update sekarang nih. Mumpung ada kuota
Luka
Tak berhenti diwajah Tzuyu saja. Mawar kini menodongkan pisau lipatnya kearah perut Tzuyu.
"Lo tau? Lo itu udah ngerusak hidup gue.. Hancurin kehidupan gue. Lo ngambil semuanya dari gue. Lo pantas mendapatkan ini" ucap Mawar semari menusukkan pisaunya keperut Tzuyu.
Air mata Tzuyu kini telah turun dengan deras bersamaan dengan keteraturan Mawar menusuk dan menarik pisau dari perut Tzuyu berkali kali.
Tzuyu tak henti hentinya berdo'a kepada Allah agar ada orang yang menemukannya.
Brakk
Suara pintu terbuka dengan kasar. Pandangan Tzuyu mulai buram dan akhirnya gelap. Sebelum seluruh indranya tak berasa Tzuyu mendengar ada yang memanggil namanya.
.
.Renjun melajukan mobil dengan sangat terburu-buru. Sesampainya ditempat itu, sudah ada temen temen Renjun yang ternyata menunggunya. Tanpa basa basi Renjun memimpin jalan mereka menggunakan GPS.
Saat yakin itu tempatnya Jeno -sahabat Renjun- langsung mendobrak pintu itu dibantu Chenle.
Betapa terkejutnya Renjun melihat istrinya penuh darah dengan banyak luka ditubuhnya.
"Tzuyu.. " teriak Renjun.
Seketika Mawar membalikkan badan dan mendapati Renjun bersama dengan para sahabatnya.
Mawar kembali menodongkan pisaunya kearah Tzuyu yang sudah tak sadarkan diri.
Kini Mawar sudah terkepung. Tak bisa kemana mana.
"Lepaskan pisau itu. Atau saya lapor polisi" ancam Haechan.
"Pergi kalian. Jangan ikut campur. Ini urusan gue sama perempuan jalang ini" ucap Mawar emosi.
Prankk
Jisung berhasil menyingkirkan pisau dari tangan Mawar dengan cara menendangnya. Mawar gabisa apa apa lagi. Dengan cepat Renjun membawa Tzuyu keluar dan bergegas ke rumah sakit terdekat.
Bagaimana dengan Mawar?
Tentu saja berurusan dengan polisi.
Sebelum masuk ke markas Mawar. Mark sudah menghubungi polisi. Dan tepat saat Renjun membawa Tzuyu keluar menuju mobil, Polisi tersebut datang dan langsung menuju TKP.
.
.
.Renjun terus mondar mandir di depan pintu Ruang Oprasi Rumah Sakit Keluarga Sehat. Renjun ga habis pikir, hanya karena dia bisa membuat orang yang baru saja ia sayangi terluka dan berjuang melawan maut. Mempertahankan nyawa.
Renjun merasa sangat bersalah karena meninggalkan Tzuyu sendirian dirumah. Dia bingung apa yang akan dilakukan. Bingung harus bertindak apa lagi.
Keluarga Tzuyu dan Renjun sudah datang ke rumah sakit. Bunda langsung meminta penjelasan dari Renjun tetang apa yang terjadi. Renjun benar benar masih kaget dengan keadaan Tzuyu. Dia tidak bisa berkata apa apa.
Renjun terjatuh dari berdirinya dan membuat mama khawatir.
.
.
Setelah satu setengah jam lebih melakukan oprasi. Akhirnya Dokter Kim keluar dari ruang oprasi."Apa kalian keluarga dari saudara Tzuyu? " tanya Dokter Kim.
"Iya kami keluarganya" jawab Bunda dengan nada khawatir.
"Bisa tolong ikut keruangan saya? Dan yang lainnya bisa menemui pasien setelah pasien dipindahkan keruang rawat inap" jelas dokter Kim.
Akhirnya Papa dan Ayah mengikuti dokter Kim menuju ruangannya. Sedangkan Bunda, Mama da Renjun mengikuti suster yang mendorong tempat tidur rumah sakit menuju ke kamar inap.
.
.Hari sudah mulai pagi. Renjun ternyata tertidur dengan posisi terduduk disampik ranjang pasien Tzuyu. Tzuyu masih belum membuka matanya. Renjun benar benar merasa sangat bersalah. Hari ini dia memutuskan untuk menemani Tzuyu di kamar inapnya tanpa ingin pergi kemanapun. Ia ingin menjaga dan selalu berada disamping Tzuyu. Apapun yang terjadi.
.
."Dokter Kim mau kemana? Sebentar lagi ada Oprasi yang harus dilakukan" ucap seorang suster.
"Saya buru- Buru, cari dokter lain untuk menggantikan saya. " ucap Dokter Kim sambil mengemasi barangnya kedalam Tas.
"Tapi dok. Semua sibuk dengan jadwal hari ini" ucap suster itu lagi.
"Baiklah, saya usahakan kembali dengan cepat. Kalau nggak saya akan menghubungi dokter Zhang untuk menanganinya. Jadi tunggu saja" jelas dokter Kim.
"Baiklah dok" finis suster itu.
.
.
Dokter Kim menjalankan Mobilnya diatas kecepatan rata-rata. Entah lah, sekarang dokter Kim dikuasai akan emosi kepada sang adik.
.
.
Sesampainya di tempat tujuan. Dokter Kim langsung menuju ke tempat yang sudah di beritahukan tadi.
.
."Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu seperti ini? Kau tau? Aku kecewa dengan tingkahmu" ucap dokter Kim penuh emosi.
Yang di bentak hanya bisa menundukkan kepala merasa bersalah.
.
.
.Hayoooo kepo yaaa..
Kira-kira yang pantes jadi dokter Kim?
Ada rekomendasi kah?Senin, 10 Desember 2018
dindasafitri312
![](https://img.wattpad.com/cover/162642906-288-k156837.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Husband :HRJ [Tidak Dilanjutkan]
De TodoCerita ini tidak akan berlanjut. Mohon Maaf semuanya😖