Siang ini aku dan kakek menghadiri acara di tempat kerjanya. Aku sebenarnya tidak terlalu suka dengan keramaian jadi aku memilih duduk di sofa pojok berwarna kuning sambil memakan baklava.
"merhaba" kata seorang wanita paruh baya menyapaku.
"halo" balasku.
"kamu sendirian saja? kamu bersama siapa disini?" tanyanya
Tanpa menjawab aku langsung menunjuk kakekku karena aku yakin dia pasti mengerti. Kakekku itu pengusaha minyak di Turki dan di tempat ini kakekku juga penanam saham, sebenarnya aku pun tidak mengerti, aku hanya menyalin perkataan nenekku.
"ooh ternyata dia kakekmu. Apa saya boleh duduk disini?" tanyanya.
"silahkan bu"
"siapa namamu?"
"namaku Arumi Varisya Sahan, panggil saja Rumi" kataku padanya
"dimana sekolahmu?"
"aku homeschooling"
"ceritakan lagi tentang dirimu" katanya
"maaf, aku jarang bercerita kepada orang asing. Aku bercerita hanya pada orang terdekat" kataku
"ooh tidak apa-apa. Kamu cantik seperti ibumu dan kamu mirip sekali dengan kakekmu" katanya
"bagaimana ibu tahu ibuku? apa kalian saling mengenal?" tanyaku penasaran.
"tentu saja aku tau, ibumu juga pasti mengenalku, tapi sayangnya dia telah meninggalkan kita" katanya dengan nada sedih
Sebelum aku sempat menjawab tiba-tiba kakek datang dan mengajakku pulang karena kami tidak bisa meninggalkan nenek di rumah dalam waktu yang lama tapi hatiku masih bertanya-tanya tentang ibu tua tadi. Setelah kembali kerumah, aku langsung menanyakan hal itu kepada nenek tapi ketika nenek bertanya siapa nama ibu tua itu aku tidak tau menjawab apa karena aku lupa menanyakan namanya, tapi ketika kakek menyebutkan namanya, nenek sontak terkejut dan menatapku dengan penuh ketakutan. Aku penasaran dan mendesak nenek untuk menceritakan semuanya.
"Diam Rumi! Kamu tidak perlu tau siapa dia. Dia bukan siapa-siapa" kata nenek sambil beranjak pergi meninggalkanku
Hanya itu yang nenek katakan padaku dengan masih meninggalkan setumpuk pertanyaan di hatiku tentang sosok ibu tua yang kujumpai tadi. Kakek melarangku membahasnya semenjak hari itu, katanya untuk menjaga kondisi nenekku yang tengah sakit.
Siapapun dia, aku merasa nenek dan kakek tidak menyukainya, maka aku pun juga tidak.
![](https://img.wattpad.com/cover/168250524-288-k958773.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Arumi's Perfect Love
RomanceCinta itu indah, tetapi tak semua cinta berjalan mulus, tak semua hati tepat berlabuh, tak semua cerita berakhir bahagia. Cinta yang mudah hanya bagi mereka yang beruntung. Aku bukan salah satunya. Cinta dan bahagiaku punya banyak warna tapi perlaha...