Pelajaran Berharga (End)

279 14 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 12 malam. Maudy terbangun karena mendengar suara berisik di luar kamarnya. Selain itu, ia juga ingin ke toilet untuk buang air kecil.

“Kenapa berisik sekali? Bukankah uncle dan aunty pulang jam 3? Ini baru jam 12. Sudahlah, aku ke toilet dulu,” batinnya.

Setelah urusannya di toilet sudah selesai, Maudy naik ke atas ranjang dan tidur kembali. Tadinya, ia ingin mengecek keadaan di luar, tetapi urung karena ia terlalu malas untuk berjalan keluar kamarnya.

“Tidak usah dicek, deh. Mungkin saja, uncle dan aunty memang pulang lebih cepat.”

Maudy pun terlelap dan kembali ke alam mimpinya. Belum lama Maudy tertidur, tiba-tiba papa, mama, om, dan tante Maudy masuk ke kamarnya. Namun, Maudy masih tertidur.


“HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY TO YOU
HAPPY BIRTHDAY , HAPPY BIRTHDAY...
HAPPY BIRTHDAY MAUDY.”


Karena berisik, Maudy pun segera bangun. Maudy yang memang memiliki hobi tidur ini tidak akan terbangun kalau saja mereka tidak menyanyikan sebuah lagu secara bersama-sama dengan suara yang keras.

Rupanya, Maudy berulang tahun hari ini.

“Wah.. mengapa Daddy dan mommy sudah pulang? Bukankah seharusnya 2 bulan lagi? Aunty dan uncle juga seharusnya pulang jam 3 kan?” tanya Maudy secara beruntun.

“Iya. Kami pulang untuk merayakan ulang tahun kamu. Aunty dan uncle tidak ada pekerjaan. Mereka berdua pergi ke bandara untuk menjemput mommy dan daddy,” jawab mama Maudy.

“Memang pekerjaan kalian sudah selesai?” tanya Maudy lagi.

“Belum. Kami akan kembali ke sana besok lusa. Tapi tenang saja, sepertinya, sebelum 2 bulan, kami sudah bisa pulang karena pekerjaannya sedikit lagi selesai,” jawab papa Maudy.

“Ya sudah. Jangan bahas itu dulu. Ayo Maudy. Kita keluar. Sudah ada kejutan buat kamu,” ajak mama Maudy sambil menutup mata Maudy dengan kain.

Ternyata, Ruang keluarga sudah dihias menjadi ruang untuk pesta ulang tahun Maudy. Pada malam menjelang pagi ini, Maudy akhirnya bisa merayakan ulang tahun bersama keluarganya.

Maudy sangat senang karena momen seperti ini jarang sekali bisa ia dapatkan. Ia juga senang karena ternyata orang tuanya masih peduli padanya. Ia bahkan tidak ingat bahwa hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Detik demi detik, menit demi menit, dan jam demi jam berlalu. Sekarang Maudy sudah berada di kamarnya dengan mengenakan piama yang baru diambilnya dari lemari pakaian karena piama yang lama telah kotor terkena kue.

Tidak lupa, ia menyimpan kado-kado yang didapat dari papa, mama, om, dan tantenya di dalam laci besar pada meja belajarnya. Ia juga menaruh piama bekasnya ke dalam keranjang baju kotor.

Rencananya, sore nanti, ia akan menggelar pesta ulang tahun kembali yang akan dihadiri oleh keluarga besarnya dan teman-teman sekolahnya.

Itulah sebabnya, ia belum membuka kado-kado yang sudah diberikan kepadanya karena ia ingin membukanya saat selesai pesta ulang tahun sore nanti, mengingat teman-teman dan keluarganya yang lain juga akan memberikan kado untuknya.

Saat Maudy sudah mau tidur, orang tua Maudy masuk ke kamar. Mereka meminta maaf kepada Maudy karena mereka kurang memperhatikan Maudy selama ini. Mereka memang sangat suka bekerja sehingga hanya fokus untuk itu.

Orang tua Maudy sadar bahwa Maudy akan tumbuh dengan cepat dan mereka tidak akan pernah bisa lagi menghasilkan momen yang bahagia bersama Maudy jika Maudy sudah dewasa nanti.

Orang tua Maudy pun memutuskan untuk lebih berusaha memanage waktu mereka agar bisa memiliki waktu yang cukup bersama Maudy serta tetap bisa bekerja dengan baik.

Maudy memaafkan mereka karena ia juga tahu bahwa mereka bekerja agar hidupnya tidak berkekurangan.

Mereka memiliki niat yang baik untuk membuat Maudy bahagia, tetapi caranya yang salah menyebabkan Maudy malah menjadi iri dengan teman-temannya.

Tetapi, Maudy sudah memilih untuk melupakan kesalahan-kesalahan orang tuanya dan membuka lembaran baru dengan mereka. Setiap manusia pasti memiliki kesalahan, bukan? Yang terpenting, mereka mau mengakui kesalahan tersebut dan berusaha untuk menjadi lebih baik.

Maudy pun tertidur. Papanya lalu mematikan lampu kamar, menyalakan lampu tidur, dan keluar dari kamar.

Tidak lupa, sebelum keluar, mamanya menyelimuti Maudy dan mencium keningnya. Maudy tidak akan sekolah hari ini.

Orang tuanya akan menelepon wali kelas Maudy dan meminta tolong untuk menyebarkan undangan pesta ulang tahun Maudy.

Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan bagi Maudy. Orang tuanya menyadari kesalahan mereka dan mau memperbaikinya.

Ini merupakan kado ulang tahun terbaiknya. Ia sekali lagi bersyukur atas hal baik yang ia dapat.

Kini, ia percaya bahwa bila kita bersyukur dalam keadaan apa pun, maka Tuhan akan memberi kita jalan.

🎉 Kamu telah selesai membaca Pelajaran Berharga ✔️ (Cerpen [COMPLETED]) 🎉
Pelajaran Berharga ✔️  (Cerpen [COMPLETED])Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang