4.Galen

998 184 144
                                    

Gue nggak pernah percaya sama yang namanya cinta. Karena itu cuma jadi beban dihidup gue -Alfa Morgantino.

"Ve gimana rasanya?" Tanya Salwa antusias yang sekarang duduk di kursi di depan Vero.

Empat cewek itu sekarang sedang duduk di kantin dengan semangkok siomay dan es teh masing masing.

Hari ini adalah hari sabtu dimana hanya ada satu mata pelajaran, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan ekstrakulikiler atau pertandingan, dan pulang lebih awal.

"Gimana apanya?." Bukanya menjawab, Vero malah memberi pertanyaan balik pada Salwa dan Adel.

"Ahh kesel lama lama gue sama lo, itu tuh yang lo .... Alfa!!" Kesal Adel yang sedari tadi kepo, kamudian menguyah siomaynya yang sedari tadi terbengkalai di atas meja.

"Memangnya kenapa? Berpengaruh banget ya? Sampe sampe kalian segitunya" Vero malah semakin memborong pertanyaan pada teman temannya itu.

"Ck" Salwa berdecak kesal, lalu menoleh pada Adel yang duduk disebelahnya.

"Lo aja deh yang jelasin" Lanjut Salwa pasrah.

"Bentar bentar, gue habisin dulu nanggung."

Adel menegapkan tubuhnya, dan dengan kecepatan super gadis itu menghabiskan siomaynya yang bisa dibilang masih banyak.

"Nih ya Adinda Vero-Vero-verrr.." Gagap Adel yang lupa nama akhir Vero.

"Verony" Bantu Salwa.

"NAH!! Iya itchuu." Adel terkekeh pelan.

"Denger ya, Alfa itu most wanted, ketua anak basket cowok di Sma Cakrawala, siswa jenius dari kelas 12 Ipa1 yang setiap tahun selalu jadi juara umum, dia jago banget sama urusan tinju meninju, dia juga ketua geng Blerd, yang kerjanya cuma tawuran, DAN LO TADI .... SAMA COWOK YANG PALING BERPENGARUH DISINI!!" Jelas Adel tiba tiba ngegas.

Vero tau kalo Alfa most wanted disini, karena Rhea tadi memberi tahunya, tapi Vero tidak terlalu mengetahui sisi positif dan negatif dari cowok itu, dia juga tidak tau kalo Alfa ketua dari geng brandalan. Sedikit sedikit Vero mulai mengerti.

"Gimana rasanya?" Tanya Salwa lagi.

"Uda deh gak usah dibahas, kesel gue sama dia" Jawab Vero dengan nada yang tidak mood.

"Lo emang agak aneh ya Ve, semua cewek klepek klepek sama dia, tapi lo malah biasa aja" Ujar Salwa meledek.

"Capek gue nyerocos hikss" Ujar Adel dramatis.

Vero menganggkat kedua bahunya tidak perduli.

"Lo kenapa Rhe, kesambet?" Tanya Salwa heran, yang sedari tadi Rhea hanya duduk diam disebelah Vero tanpa menyantap makanannya. Tidak biasanya Rhea seperti ini, karena biasanya dia dan Adel lah yang selalu nyerocos.

"Ohhh gue ngerti, lo pasti cem.." Ucapan Adel terputus karena sekarang Rhea malah pergi meninggalkan kantin.

"RHEE" Teriak Salwa tetapi tidak digubris oleh Rhea.

"Dia kenapa Del, Sal?" Tanya Vero dengan mimik wajah yang sedikit cemas.

"Dia pasti cemburu sama lo, secara Alfa itu idaman dia dari kelas sepuluh" Jawab Adel.

"Mau kemana lo?" Tanya Adel yang melihat Vero berdiri dari kursi yang akan segera beranjak dari sana. Sok polos lo del:'

"Nyamperin Rhea" Jawab Vero.

"ya udah ayok."

Baru hendak meninggalkan kantin, tiba tiba suasana kantin menjadi rusuh yang berasal dari suara cowok cowok yang sekarang memasuki area kantin.

VELOFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang