11.Blerd

848 124 94
                                    

"Naik" Suruh Alfa dengan pandangan ke depan.
Vero melesat mengambil helm di atas jok belakang, memasangnya kemudian naik ke atas motor.

Alfa melajukan motor menuju sekolah. Tidak ada yang bersuara, Alfa sedang fokus menyetir, Vero sibuk dengan pikirannya.

Semua pandangan siswa siswi yang sekarang berada di parkiran menuju ke arah Alfa dan Vero yang sekarang sibuk melepaskan helm.

"Wihh pasangan baru nih" Celetuk Devan sok tau. Devan baru datang dengan Chiko. Devan menghampiri Alfa dan Vero. Chiko? Sedang sibuk melepas helm.

"Serius kalian jadian?!!" Tanya Chiko polos, aslinya ngelos.
Alfa tidak menggubris teman temannya itu, yang satu melantur, yang satunya polos kayak kertas putih tanpa noda.

"Gue duluan ya" Pamit Vero sudah bosan menjadi patung di sebelah Alfa dan mendengarkan celotehan Devan dan Chiko. Vero melesat pergi menuju kelasnya.

"Pacarnya ditinggal? Nanti nangis" Ucap Devan sedikit berteriak kepada Vero, yang dibuahi tatapan tajam dari Alfa.

Braakkk

Chiko memukul punggung Devan keras, membuat korban meringis kesakitan.

"Sakit!!" Devan mengelus elus punggungnya yang sakit.

Alfa beranjak dari tempatnya berdiri membiarkan kedua temannya yang bersikap sangat pintar.

"Yahh, abang Alfa ninggalan" Ucap Devan seraya menjulurkan sebelah tangannya sok dramatis.
"Hati dedek hancur bang" Tambah Devan menjadi jadi.

"Kejarr!!" Suruh Chiko tertular virus mematikan dari Devan.

"Kejarr!!" Decan dan Chiko melesat berlari mengejar Alfa.

🍂🍂🍂

Vero tidak menghiraukan tatapan siswa siswi yang sepanjang koridor menatapnya.
Vero sudah tau, jadinya akan seperti ini. Seorang gadis biasa seperti Vero, satu motor dengan Alfa yang katanya bad boy, most wanted, blablabla.

Vero berhenti sejenak sebelum masuk ke ruang kelasnya, mempersiapkan diri, menutup telinganya rapat rapat, jika saja Vero membawa earphone, Vero pasti akan langsung menggunakannya saat ini, memutar lagu dengan volume se full mungkin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Vero berhenti sejenak sebelum masuk ke ruang kelasnya, mempersiapkan diri, menutup telinganya rapat rapat, jika saja Vero membawa earphone, Vero pasti akan langsung menggunakannya saat ini, memutar lagu dengan volume se full mungkin.

Vero menarik napas dalam dalam, lalu menghembuskannya. Vero kembali melanjutkan langkahnya.

"VERO!!"

"Lo tiba tiba piral ve!!"

"Kedukun mana lo Ve??"

"Pepet terus Ve."

Vero mendudukan tubuhnya ke atas kursi. Vero mendesah berat.

"Diem bisa nggak sih kalian semua!! Inces Vero lagi sedih karena ayang Geo lagi sakit!!" Tambah Salwa yang dibuahi tatapan tajam dari teman temannya.

Sekarang semua siswa siswi yang secara tidak sengaja mendengar celetukan Salwa menatap kearah Salwa. Apakah bisa seorang Salwa dipercaya??

"Geo??"

"Geo comeback??"

"Geo siapa? Siapa yang sakit?"

"Hah??"

"Brisik oii!!"

Salwa tersenyum kaku, sambil mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya ke udara, membentuk 'peace'

Lagi lagi Vero hanya mendesah berat.

"Ve apa iya lo jadian sama Alfa?" Tanya Adel mengalihkan pandangannya ke arah Vero, setelah membaca salah satu chat di grup Sma Cakrawala.

"Ogah gue sama dia, mendingan gue mimpi nikah sama bang kuki aja" Jawab Vero tak terima dengan tangan yang bersila di depan dada.

"Sejak kapan lo Ve jadi Army?" Tanya Rhea.
Rhea juga sebenarnya salah satu Army di belahan muka bumi, karena tidak ada satupun dari sahabatnya itu yang juga K-popers, Rhea memilih menjadi K-normal saat bersama sahabat sahabatnya, walaupun kadang kumat. Sahabatanya tidak ada yang mengerti jika Rhea mengajak mereka gosip masalah pengkipopan.

"Sejak jaman jigeum."

"Terima kasih ya allah engkau telah memberikan satu teman yang bisa Rhea ajak curhat masalah suami suami Rhea, terima kasih" Ucap Rhea sambil mengangkat kedua tangannya ke udara.

Salwa dan Adel bergidik melihat tingkah temannya satu itu.

"Aamiin" Balas Salwa, Adel, dan Vero serempak saat Rhea hendak mengusap wajah dengan kedua tangannya.

Rhea langsung menarik kursi belakang menuju sebelah Vero.

Rhea mendekatkan wajahnya ke arah Vero. "Ve lo jangan ambil mphi dari hidup gue" Ucap Rhea serius.

"Lo tenang aja, gue udah punya bang kuki" Balas Vero nyambung.

"Gue seneng banget Ve, tadi malem mphi bilang sama gue" Mulai Rhea curhat.

"Kalo nanti gue udah lulus, mphi bakalan ajak gue nikah!! Kebayang nggak sih Ve, gue bakalan jadi mak untuk anak anak gemesh dari Tae."

Vero menggebrak meja tiba tiba.

"Serius Rhe?!!" Tanya Vero menaikkan kedua alisnya.
Rhea mengangguk cepat.

"Sama dong, gue juga bakalan jadi mak untuk anak anak ucul dari bang Jeon."

"Jinjayo?!!" Tanya Rhea tambah heboh. Vero mengangguk cepat.

"Undang gue Ve!!."
Vero memberikan kedua jempolnya kearah Rhea.

"Lo juga harus undang gue sama bang kuki!!."

"Lo tenang aja, kita bakalan jadi ' the best new couple in the world'."

Salwa dan Adel melongo menatap kedua gadis di hadapan mereka, sambil menggeleng gelengkan kepala. Bahkan siswa siswi di kelas saat ini bergidik ngeri.

Sepertinya Adel harus menyewa dukun pulang sekolah ini.

"Sal, pulang sekolah kita sokongan buat nyewa dukun."

"Ok."

Dibalik semua itu, Salwa, Adel, dan, Rhea tersenyum lega. Untuk pertama kalinya Vero menampakkan wajah semangat, semenjak kemarin.

 Untuk pertama kalinya Vero menampakkan wajah semangat, semenjak kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🍂🍂🍂

(TBC)

Gabutt

Jangan lupa VOMMENT

VELOFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang