16.Sarah

903 41 9
                                    

Dengan tergesa-gesa Vero naik ke atas motor Alfa.

"Nggak ada motor lain apa, mesti banget pake motor nungging kayak begini?" Tanya Vero dengan nada kesal karena ia kesulitan naik.

"Noh tanya ke Addina kenapa gue pake motor beginian, motor honda beat aja gue dah syukur alhamdulillah."

"Woiii, cut cut cut, kenapa ngelantur sih? Baca dialog!" (aku ngegas huftt).

🍂🍂🍂

Dengan tergesa-gesa Vero naik ke atas motor Alfa. Vero melirik jam tangannya menujukkan pukul 06.55, yang berarti lima menit lagi upacara akan berlangsung.

"Buruan buruan buruan," ucap Vero cemas sambil beberapa kali menepuk nepuk pahanya.

Mereka menyusuri jalanan dengan kecepatan tinggi, berharap tidak telat.

Mereka sekarang tengah berada di depan gerbang sekolah.

"Turun," ujar Alfa yang memerintahkan Vero untuk segera turun.

"Lo?" Tanya Vero bingung, kenapa Alfa tidak ikut masuk ke sekolah.

Terdengar suara deruman motor dari arah belakang mereka.
Vero melihat ke arah belakang. Gadis itu melihat seorang cowok menggunakan jaket hitam dengan motor kuningnya.

"Geo," ucap Vero spontan saat melihat ternyata Geolah cowok itu.

Baru saja Vero hendak turun.
"Jangan turun," perintah Alfa tiba-tiba yang sontak membuat Vero kebingungan.

Alfa berubah fikiran, ia segera memarkirkan motornya di parkiran sekolah. Sedangkan Geo parkir di sebelah motor Alfa.

Saat mereka bertiga hendak menuju lapangan, mereka di kejutkan dengan keberadaan pak Aryo dengan tatapan tajamnya yang siap menerkam siapa saja.

Vero meneguk salivanya.

"Kalian bertiga ikut saya." Suara yang santai tapi menusuk.

Tanpa basa basi, pak Aryo dengan tegas memberikan hukuman kepada Alfa, Vero, dan Geo atas ketidakdisiplinan mereka.
"Bersihin satu ruangan ini!" Perintah pak Aryo to the point, mereka saat ini tengah berada di ruang musik sekolah.

"Jangan coba coba kabur kalian, bapak tau apa yang kalian kerjakkan, nggak bersih nggak keluar," tambah pak Aryo.

Alfa, Vero, dan Geo bergegas menuju gudang ruang musik untuk mengambil beberapa perlatan untuk membantu membersihkan.

"Mampus gue hari ini." Sedari tadi Vero tak henti-hentinya mendumel sambil membersihkan kaca jendela.

"Nyingkir!"

"Lo yang nyingkir!"

Terdengar suara gaduh dari kedua cowok yang sekarang tengah berdiri di depan papan tulis, dengan penghapus papan tulis di tangan mereka.

Alfa mendorong kuat tangan Geo menggunakan penghapus papan tulis di tangannya.

Tak mau kalah, Geo juga mendorong kuat tangan Alfa menggunakan penghapus papan tulis ditangannya.

"Alfa Geo, kalian tuh kenapa sih, gitu aja mau berantem, kalo kalian kerja sama, ini ruangan bakal cepet bersih, dan kita boleh keluar dari sini," tegas Vero yang sedari tadi merasa kesal dengan sikap kedua cowok itu.

"Geo lo bantuin gue bersihin kaca, Alfa lo lanjut bersihin papan tulis."

Saat Geo dan Vero tengah membersihkan kaca, mereka dikejutkan oleh Alfa yang tiba tiba merebut alat pembersih kaca yang tadi dipegang Vero. Dan alhasil Alfa dan Geo lah yang membersihkan kaca jendela.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 18, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

VELOFATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang