"WOII, GENG BLERD SAMA GENG KUITUS MAU TAURAN" Teriak Salwa heboh mendapatkan notifikasi dari mata matanya, entah siapa itu. Vero, Adel, dan Rhea sontak menatap Salwa dengan tatapan -serius-lo.
"Gerah gue gerah" Adel mengibaskan telapak tangannya mengipasi wajahnya yang gerah, kemudian berjalan duduk diatas kasur di samping Rhea.
"Alfa ada disana!!" Tanya Vero antusias sambil melotot ke arah Salwa, membuat Salwa bergidik.
Salwa memutar bola matanya.
"Aelah Alfa aja yang lo tanyain.""Tambah curiga gue sama lo" Ujar Rhea menyipitkan mata, yang sepertinya sudah melupakan idamannya itu.
Kacian nasib lo Rhe, sabar ya."Ck!! Apaan sih!! Gue nggak perduli sama dia, tapi kalo dia kenapa napa, bisa bisa gue yang kena kontan nyokapnya" Jawab Vero memonyongkan bibirnya.
"Tauran dimana?" Tanya Adel sambil mendekat kearah Salwa, bermaksud ingin melihat pesan itu.
"Kayaknya di lapangan deket warung bi Yem" Jawab Salwa setelah sibuk memperhatikan foto dari handphonenya.
"Mana gue liat!!" Adel langsung menarik handphone milik Salwa dengan paksa.
"Santai say, maen tarik aja, handphone mahal itu!" Kesal Salwa dengan sikap Adel yang tiba tiba menarik handphone dari tangannya.
"Gila, rame banget!!"
"Eh bentar..inikan Geo!!" Teriak Adel sambil mengzoom foto dari balik layar.
"Mana!!?" Salwa mendekatkan wajahnya kelayar handphone yang sedang dipegang Adel.
"What?? Geo udah balik!!" Salwa ikut terkejut saat melihat foto yang telah di zoom itu, menampilkan wajah Geo yang samar samar terlihat di layar.
'Geo???' Dewi batin Vero bertanya tanya.
"Geo?? Kalian kenal dia?" Tanya Vero cepat cepat saat mendengar ucapan Salwa tadi.
"Ya iy.." Baru saja Salwa akan menjawab, namun tiba tiba pertanyaan baru muncul di pikirannya, sangat penting!!
"Bentar, seharusnya kita yang tanya sama lo," "Lo kenal sama Geo?" Lanjut Salwa bertanya balik sambil melotot kearah Vero, begitu juga Adel dan Rhea.
Vero mengangguk cepat.
"Dia yang nganterin gue, pas kalian balik duluan kemarin itu" Jawab Vero santai."WHAT THE FFF!" Teriak Salwa tak habis pikir, sedangkan Adel hanya melongo dengan mulut mengangap.
"Lo tuh sebenernya siapa si Ve, udah seatap sama Alfa, dan sekarang lo udah kenal sama Geo, bahkan pernah dianter balik sama dia, Sumpah Ve gue nggak habis pikir banget" Ujar Rhea panjang lebar sambil menggelengkan kepalanya.
"Geo itu siapa? Dan kenapa kalian heboh banget? Dia bahaya?" Akhirnya semua pertanyaan yang dari kemarin ingin Vero tanyakan terucap juga.
"Jelasin Del!" Suruh Salwa berkoak tepat di depan telinga Adel, membuat Adel menggosok gosok telinganya yang berdenging.
"Georgano Ardias, most wanted di sekolah yang digemari banyak siswi, ketua geng Kuitus, musuh bebuyutan Alfa, mereka sering berhadapan sama pak Aryo, bahkan hampir dikeluarin, tapi karena Alfa sama Geo satu satunya harapan Sma Cakrawala untuk setiap ajang olimpiade, jadi mereka tetep dipertahanin untuk sekolah, kelas sebelas Geo pindah ke Amerika, tapi pertengkaran antara geng Blerd sama geng Kuitus gak berakhir sampe situ, karena adeknya Geo yang namanya Bara ngegantiin posisi Geo sebagai ketua geng Kuitus, darisanalah Bara juga jadi musuh bebuyutan Alfa" Jelas Adel panjang lebar.
"And now Geo comeback!! Bakalan heboh satu sekolah, kalo gue sebarin foto ini di grup Cakrawala!!" Tambah Salwa sangat heboh sedang berekspektasi.
Salwa, Adel, dan Rhea dibuat terkejut sekarang ini, karena tiba tiba Vero menarik tasnya diatas sofa hendak pergi.
"Ve, lo mau kemana?" Tanya Rhea.
"Lapangan belakang warung bi Yem" Jawab Vero yang sontak membuat tiga temannya itu terbelalak kaget.
"Seriously?!!" Tanya Rhea dengan nada naik satu oktaf.
"Iyalah, gue gak bercanda."
"Gue ikut!! Galen butuh gue!" Ujar Salwa langsung menarik tasnya di atas sofa yang tadi didudukinya.
"Gue juga ikut" Tambah Adel dan Rhea serempak.
Mereka berempat masuk kemobil Salwa dengan tergesa gesa, dan langsung melesat pergi dari rumah Rhea.Mereka sekarang berada tepat diwarung bi Yem yang dipenuhi motor motor sport yang sepertinya semuanya milik anggota geng Blerd.
Semua anggota geng Blerd dan Kuitus berkumpul.
Lapangan dipenuhi oleh kaum cowo dengan membawa senjata ditangan mereka masing masing siap menghantam siapapun.Mereka hanya mengintip perdebatan antara geng Blerd dan geng Kuitus yang sekarang sedang berlangsung.
"Ve!! Lo nyari mati?!!" Teriak Rhea saat melihat Vero hendak mendekati komplotan itu.
Vero berhenti sejenak membalik badan menatap empat temannya yang sama sekali tidak punya nyali seperti Vero.
Tidak menghiraukan teman temannya yang sedang cemas, Vero kembali membalik badan melesat menuju lapangan.
Terompet perang telah berbunyi.
Mereka bersiap siap mengangkat senjata mereka masing masing."GEO!!" Teriak Vero mendekati Geo yang berada tidak jauh disamping kanannya.
Semua pandangan sekarang menatap kearah Vero dengan tatapan bertanya tanya, bahkan beberapa anggota Kuitus bersiap siap menghantam Vero, namun dicekal Geo.
Saat Vero berlari menghampiri Geo, tiba tiba salah satu anggota Blerd yang sepertinya adik kelas melemparkan batu bata kearah Geo, siapa sangka ternyata lemparan itu meleset menuju kearah Vero.
Geo langsung berlari, memeluk gadis itu erat kemudian membalikkan badannya.
Braaaaak
Alhasil kepala Geo yang menjadi sasaran.
Semua orang terlonjak kaget begitu juga dengan Salwa, Adel, dan Shea. Alfa hanya terpaku diam ditempatnya."Ve" Teriak Salwa, Adel, dan Shea serempak. Mereka berlari menghampiri Vero yang masih di pelukan Geo.
Tanpa aba aba, Bara memerintahkan anggotanya untuk langsung menghajar geng Blerd saat ini. Tidak terima, geng Blerd langsung menghantam tanpa ampun dengan perintah dari Alfa.
Vero berusaha menarik Geo yang tak sadarkan diri menjauhi dari dua geng yang sekarang sedang beradu kekuatan."Geo sadar dong, Ge?!" Ujar Vero sambil menepuk nepuk pipi Geo yang sekarang ada dipangkuannya.
"Udah langsung bawa kerumah sakit aja."
"Ayo kita bopong Geo kemobil gue."
Baru saja mereka akan membopong Geo, "Gue aja!!" suara bariton Alfa terdengar jelas dengan sedikit ngos-ngosan karena menghajar beberapa anggota Kuitus yang menghalangi jalannya.
kedua tangan Alfa dengan kekarnya menghampiri Geo dan langsung melingkarkan sebelah tangan Geo ke pundak Alfa.
(TBC)
Jgn lupa VOMMENT
KAMU SEDANG MEMBACA
VELOFA
Teen FictionAku menjadi bagian dari persahabatan kalian. Story indah yang kita tanam bersama, menumbuhkan sebuah perasaan diantara satu sama lain. Inilah konsekuensi yang sangat aku takutkan. Semua akan terluka. -Adinda Verony-