02

37 1 0
                                    

Yena jalan di pinggiran jalan di perkarangan rumah Renjun.

Dia melihat ada seorang wanita paruh baya yang terasa pamilyar menurut nya. Dia menatap wanita itu yang berjalan ke arah nya lalu melewati nya begitu saja.

Yena termasuk tipe cewe penasaran an orang nya. Jadi, ya dia ngikutin wanita paruh baya itu.

•••

Sampai di sebuah rumah yang cukup besar.

Dia masuk kedalam rumah tersebut dan menemukan seorang gadis cantik dengan wanita paruh baya itu sedang berbincang di dapur.

"Mah, tadi gimana?" tanya gadis cantik ini.

"Ya, begitu" kata wanita paruh baya itu duduk di meja makan(?)


Gadis cantik tadi datang ke arah wanita paruh baya itu yang dia sebut dengan mama, lalu duduk di samping nya.

Gadis itu menggenggam lengan mama nya itu "mah, dia udah tenang di alam nya" kata gadis itu senyum sambil mengeluarkan setetes air mata nya.

"Mama belum bisa nerima kepergian ade kamu Rena" kata Mama nya sambil ngeluarin air mata.

Gadis itu memeluk ibu nya.

Yena yang melihat itu pun ikut menetes kan air mata. Dia melihat foto yang di beri bingkai terletak persisi di seblah kiri nya.

Yena menyadari sesuatu kalau......

Ini adalah rumah nya....

Yena melihat wanita paruh baya itu lagi lalu mengeluarkan kan air mata.

"Pantas gw ngerasa dekat banget dengan wanita itu yang ternyata adalah mamah gw sendiri" kata Yena.

Yena memegang kepala nya yang merasa sakit.

🔙🔙🔙

"Mah, Yena berangkat dulu yaaa"

"Hati hati ya"

"Iya ma"

Yena berangkat ke sekolah dengan jalan kaki.

"Yena, sini bareng kakak"

"Kak Rena bukan nya hari ini ga ada kelas ya?"

"Emang ga ada sih, tapi kakak lagi bosen aja di rumah, kakak antar ya"

"Ooh iya deh"

...

School Of Perfoming Art (SOPA)

Sekolah tempat Yena bersekolah.

"Yena, pulangan kakak ga bisa jemput, soal nya ada urusan"

"Iya kak, sans, Yena bisa pulang naik taxi"

"Yaudah kakak pulang"

"Iya"

🔜🔜🔜

Yena sedikit kembali mengingat kejadian saat masa iya masih hidup.

Yena menggelengkan kepala nya sedikit.

Yena kembali melihat Kakak dan ibu nya yang sedang menangis.

"Mamah, Kak Rena"

***

"Dari mana lu?" Tanya Renjun.

Kok gw kepo? - Batin Renjun.

Yena senyum "gw tadi abis dari rumah gw" kata Yena.

"Hm? Berarti lu udah tau dong siapa orang tua lu? Jadi lu ga merluin bantuan gw" kata Renjun senyum.

"Ya masih lah Jun" kata Yena.

Renjun ngangkat seblah alis nya bingung.

"Kan gw belum tau kenapa gw mati dan kapan gw mati" kata Yena.

"Anjirrttt!" Kata Renjun

"Hhufftt, Seribet itu kah hidup lo?" tanya Renjun pasrah.

"Huh... Gw ga akan bisa kembali kalo masalah gw di dunia belum selesai Renjun"_ kata Yena.

"serah lu deh" kata Renjun lalu balik ke dalam rumah. Yena yang masih berdiri di depan rumah pun cepat cepat nyusul Renjun dari belakang.

Tapi, Yena merasakan hawa yang tidak enak dari belakang nya. Badan nya berusaha berbalik memaksa diri nya untuk melihat ada apa itu.

Yena pun membalik kan badan nya.

Dia tercengang saat melihat sesosok wanita berambut panjang sedang berdiri di depan nya.

Tidak lama dari itu, Yena pun langsung masuk kedalam rumah Renjun.

Yena memang hantu, tapi dia mungkin baru saja meninggal(?) lalu dia belum terbiasa dengan hantu hantu itu.

•••

Pagi ehe....
Makin kesini makin ga nyambung ya 😅

nature difference love "Huang Renjun"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang