You're dripping like a saturated sunrise
You're spilling like an overflowing sink
You're ripped at every edge but you're a masterpiece
And now i'm tearing through the pages and the ink; Halsey - Colors ;
Aku membuka topeng yang kukenakan dan menatap diriku di depan pantulan cermin. Seharusnya gadis sepertiku sadar diri. Aku hanya gadis biasa yang seharusnya tidak menginginkan pria bernama Jeon Wonwoo.
Sofia terlalu sempurna untuk menjadi sainganku. Sofia Beneth, gadis cantik yang banyak di puja oleh pria di sekolah. Sedangkan aku? Mungkin hanya Soonyoung yang tahu namaku.
"Kau tahu? Ternyata Sofia dan Wonwoo dulu adalah sepasang kekasih."
Telingaku mendengar suara bisik orang yang akan memasuki toilet, aku langsung segera memakai kembali topengku. Aku melihat dua orang memasuki toilet masih dengan pembicaraan yang sama.
"Aku tidak percaya jika Wonwoo pernah mencintai Sofia."
"Bukankah itu hal wajar? Sofia gadis cantik di sekolah dan Wonwoo juga pria tampan. Itu hal yang wajar."
Aku masih mendengarkan perbincangan mereka berdua. Pembicaran yang menarik jika aku mendapat sebuah informasi untuk diriku sendiri.
"Bukankah kau merasa ada yang salah di sini? Sekarang Sofia adalah kekasih Kim Mingyu..."
"Lalu?"
"Dengarkan aku lebih dulu! Kau memotongnya! Bukankah Wonwoo dan Mingyu merupakan dalam lingkungan yang sama? Maksudku mereka bersahabat bukan?"
Aku terdiam. Masih mencoba mencerna apa yang mereka bicarakan.
"Tapi tidakah tadi kau melihat? Mingyu dan Sofia bertengkar."
"Benarkah?"
"Ya. Karena Soonyoung yang mengantarnya kepesta. Mingyu sangat marah sepertinya."
Oh tidak. Ini buruk.
Aku segera melangkah keluar dari dalam toilet dengan tergesa-gesa. Badanku terasa lemas ketika nama sahabatku itu di sebut dan ada nama Mingyu di dalamnya.
Bukankah sudah berkali-kali aku peringatkan kepada Soonyoung untuk berhenti mendekati gadis seperti Sofia. Ini akan berakhir buruk.
Tidak ada satupun yang berani berurusan dengan pria bernama Jeon Wonwoo ataupun Kim Mingyu. Tidak satupun kecuali Kwon Soonyoung. Mereka bertiga benar-benar meributkan Sofia sepertinya.
Aku menatap ballroom hotel yang masih penuh sesak dengan para murid yang sedang asik menikmati alunan musik yang diputar. Namun mataku langsung tertuju pada sudut sisi pintu ballroom hotel, beberapa orang di sana terlihat sedang mengerubungi sesuatu. Dan benar, ada Mingyu dan Soonyoung di tengah-tengah mereka.
"Excuse me, let me in." Aku berteriak diantara kerumunan. Pendengaran telingaku terasa mati rasa karena di kanan kiriku menyebutkan masing-masing nama jagoannya.
"APAKAH KALIAN TIDAK BISA MENDENGARKU? AKU INGIN LIHAT!"
Setelah aku berteriak seperti itu orang-orang memandangku aneh, beberapa dari mereka bahkan menatapku bingung.
Aku tidak peduli. Yang sedang aku pedulikan sekarang adalah Soonyoung. Aku hampir saja menjerit melihat keadaan Mingyu dan Soonyoung yang sudah terlibat perkelahian. Mereka sama-sama hancur.
"Soonyoung! Hentikan!"
Mingyu masih tetap memukul Soonyoung yang sudah terlihat mengeluarkan darah dari sudut bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME
FanfictionWhen the person you love can't see your love for them beneath the painful things you say when they reject you, remember this: Love is blind.