No, you don't know the one
Who dreams of you at night
That's all I've ever been
'Cause you don't know me; You Don't Know Me - Michael Buble ;
Sekarang sudah pukul sebelas malam, tetapi aku masih duduk diam di dalam ruang ganti untuk pegawai sementara beberapa rekan kerjaku sudah pulang.
Aku masih mencoba untuk menghubungi Soonyoung lewat ponselku tetapi tidak ada jawaban sama sekali dari ponsel Soonyoung. Mungkin ia tidak jadi menjemputku? Tetapi mengapa ia tidak mengabariku?
Aku melihat kearah luar dan keadaan sudah benar-benar sepi. Aku segera merapihkan barang-barangku dan memasukannya ke dalam tas, sebelum aku terkunci di dalam sini lebih baik aku menunggu Soonyoung di luar.
Saat aku sudah melangkah keluar dari dalam ruangan, aku kembali memundurkan langkahku ketika melihat seorang pria.
"Wonwoo," Desisku tidak percaya ketika melihat pria itu masih duduk di tempatnya di meja nomor 11, dimana ia sempat bersama teman-temannya tadi. Tetapi ia hanya sendiri, lalu dimana teman-temannya?
Aku berusaha untuk tidak mempedulikannya tetapi rasa penasaranku lebih tinggi ketika ia menundukan wajahnya. Aku masih memperhatikannya dalam diam, sekarang ia terlihat seperti menggumamkan beberapa kalimat yang entah apa tidak dapat kudengar.
Apakah pria itu mabuk?
Aku ingin menghampirinya tetapi mengingat bagaimana tadi ia melecehkanku dengan beberapa kalimat yang pedas yang keluar dari mulutnya membuatku mengurungkan niat untuk menghampirinya.
Tanpa rasa peduliku aku segera berjalan melewatinya untuk segera pulang.
"Sofia!"
Aku memberhentikan langkahku ketika ia menyebut satu nama. Aku memutar badanku dan melihat ia bangkit dari posisinya lalu berjalan kearahku dengan susah payah.
"Sofia..."
Tanpa aba-aba tiba-tiba kakiku langsung saja bergerak cepat ketika melihat tubuh Wonwoo hampir saja terjatuh. Aku menopang tubuh yang besarnya 2x lipat dari badanku lalu membawanya untuk duduk kembali disebuah sofa.
"Mengapa kau meninggalkanku?" Wonwoo kembali menggumamkan beberapa kalimat.
Aku menutup hidungku ketika mencium bau alcohol yang keluar dari mulutnya.
Aku menatapnya bingung, bagaimana aku mengantarnya pulang sedangkan aku tidak tahu dimana ia tinggal. Tidak mungkin juga aku mengajaknya ke apartemenku.
"Wonwoo, dimana rumahmu?" Aku mencoba bertanya padanya.
Tetapi lagi-lagi aku mendengar jawaban bodoh.
"Rumahku?" Ia tertawa sesaat. "Tentu saja kau Sofia, rumahku adalah kau. Kau tempatku pulang." Sekarang tatapannya berubah menjadi lebih sendu.
"Aku bukan Sofia."
"Kau memang bukan Sofia, kau kekasihku."
Apa-apaan?
"Wonwoo, aku serius."
"JIKA KAU SERIUS DENGANKU KAU TIDAK AKAN MENINGGALKANKU DAN MEMILIH BERSAMA PRIA SIALAN ITU!"
Tiba-tiba ia membentakku dengan keras, membuat jantungku berdegup cepat ketika melihatnya marah. Aku mengigit bibir bawahku, bingung apa yang harusku lakukan padanya.
Percuma saja aku berbicara serius padanya jika ia masih berada dalam pengaruh alcohol itu akan masuk dalam hitungan sia-sia.
Lalu bagaimana sekarang? Siapa yang akan membantuku?
KAMU SEDANG MEMBACA
STAY WITH ME
FanfictionWhen the person you love can't see your love for them beneath the painful things you say when they reject you, remember this: Love is blind.