7

19 1 0
                                    

Lampu disko kerlap-kerlip berpencar keseluruh sudut ruangan. Penggila minuman berseliweran mmenuhi ruangan. Penikmat DJ memenuhi tempat dansa.

Gadis cantik berbaju minim sedang menikmati minumannya di meja bar. Ia telah menghabiskan 3 gelas champagne. Tapi masih sangat memegang kesadarannya.

Dua pria berpakaian rapi menghampirinya dan mencoba menyentuhnya. Tapi sebelum tangan itu menyentuk bajunya, ia menghindarinya dan mulai melihat lawannya.

"Kekurangan teman hemm?" senyumnya menggoda dan riang. Senyum yang menyejukkan tapi siapa yang tau di dalamnya mengandung bahaya.

"Mau berdansa?" ajakan salah satu pria yang mengenakan jas abu-abu. Ia tampan memiliki warna mata kehijauan. Bibirnya yang tipis melengkung sempurna keatas.

"Not bad"
Ara perlahan berdiri dari duduknya dan menyambut uluran tangan rian. Dia cukup kagum dengan ketampanan wajahnya.

"Apakah kamu sendirian?. Aku bisa menemanimu untuk malam ini"

Seringai sinis muncul dalam senyum ara. Ia sangat menyukai pria yang fulgar seperti ini

Ara melingkarkan tangnnya ke leher rian dan mendekatkan bibirnya ketelinga rian.

"Jika tidak merepotkan"

Ara tersenyum sangat manis. Beginilah sifatnya jika sudah menemukan mangsa yang tepat.
Barang bagus tak boleh dilewatkan

Bukan karena ia menyukai pria ini tapi karena temannya sangat lapar. Ia butuh asupan energi agar siap bertempur lagi dengannya. Dan ia menemukan apa yang ia inginkan.

Jelas pria itu sangat senang mendapat kehangatan malam ini dalam ranjangnya. Ia sudah memesan kamar rupanya.
Lantai tiga lorong ke dua. Lorong sempit dan remang. Ck ck sangat matang dalam usaha prostitusi haha.

Hwo kamarnya mewah cuy. Ranjang besar dan perabotan lengkap. Dan isi lemarinya juga so amazing. It's crazy bos.

Lo bayangin aja. Satu lemari full isinya daleman semua bok. Lingeri bejibun nauzubillah. Lo pada sini dah kalo mau lingeri kali ae disewain.
Dih ngaco author nih.

Ara tidak kaget sih dengan pemandangan ini. Karena ia sudah biasa. Sudah sangat terlatih :!.

Rian melingkarkan tangannya keperut ara dan membisikkan sesuatu yang buat ara itu sangat menjijikan.

"Apakah kamu sudah siap hemm?" dengan suara seraknya.

Ia tau, bahwa pria ini sudah sangat bernafsu karena ia merasakan tonjolan keras yang menusuk bokongnya. Nih cowok kagak bisa tahan dikit napa yak.

Ara mencoba tetap santai demi bisa makan. Ia perlahan menurunkan tangan rian dan berbalik menghadapnya.

Senyumnya sangat menggoda.
"Aku siap. Tapi kamu kelihatannya sudah sangat siap"
Ia melirik tonjolan dibawah itu dan tersenyum jahil. Lelaki dewasa tak ada yang tak bernafsu setiap bersentuhan kulit dengan perempuan. Walau hanya sedikit. Camkan itu !!!

Sungguh ia sangat ingin segera melahapnya.

"Baiklah. Sebelum kita mulai, aku punya satu peraturan jika kamu ingin aku menemanimu"

"Apapun yang kamu inginkan sayang"
Ia sudah tidak tahan. Mungkinkah wanita ini sengaja mengulur waktu? Biarlah. Toh nantinya nyerah juga. Akan ku buat dia tak berdaya dibawah tubuhku dan penuh sesak oleh milikku.

"Peraturannya kamu harus mengikuti segala yang aku perintahkan. Sanggupkah?"

"Hmmm. Baiklah. Ayo aku sudah tidak sabar ingin merasakan milikku ada didalammu"

Pria itu menarik ara untuk menuju ranjang dan membaringkannya disana. Ia memandangi tubuh ara yang indah walau masih tertutup oleh dresnya.

Aku tidak salah pilih. So sexy.

"Berapa lama kamu akan memandangku seperti itu?"

"Aku hanya mengagumi tubuhmu yang sempurna ini"

Rian mulai menyusuri kaki ara dari ujung sampai ke paha dan..

Hola hola
Mohon vomen nya ya kakak"
Aku lagi belajar nulis di wtpt nih
Mohon bantuannya

Salam dari arta 😻😻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Pool of BloodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang