baguslah!

827 76 0
                                    

kerena hari ini hanya jam kelas sore,jadi cui gk ke kampus pagi pagi

pas banget sempetin untuk pergi ke alamat pria asing itu.

jam 10 pagi menuju siang,cui sudah berada di atm untuk mengambil uang cash

Cuaca kali ini kurang mendukung.

"anginnya parah"baju cui sampai terbawa arus angin kesana kemari.
"Aku sampai lupa belum sarapan pagi,pantesan perut rasanya kosong banget "ucapnya.

bergegas masuk lalu tidak lama keluar atm sembari memasukan uang kedalam tas.
"Angin nya makin gak kekontrol" sambil menata terus rambutnya yang udah gak bisa di ajak kompromi.

Saat pergi ke minimarket untuk beli roti,tapi sayangnya dengan cepat hujan deras mengguyuri kota seoul.

"Aih.."
cui berlari ke arah pemberhentian bus yang berada tepat di sebrang minimarket untuk berteduh.

tak lama dari itu seseorang juga menghampiri pemberhentian bus yang bernasib sama seperti cui dan berdiri disebelah cui

Cui mengelap bajunya yang terkena cipratan air hujan
"Kenapa belakangan ini kesialan selalu menghampiriku"sambil memasang muka pasrah memelas

"Ish jinjja.." suara menggerutu itu datang dari sebelah
mereka berdua mengelap baju secara bersaman.

Cui seketika berhenti dan mengerutkan matanya,suara pria itu seperti tidak asing ditelinga cui.
Melupakannya karena tidak ingin berfikir di keadaannya sekarang.

taklama handphone pria itu berdering dan dia mengangkatnya

"Ne,yeobuseyo..aku terjebak hujan mian,hujannya sangat deras anginnya juga besar,aku akan menunggu sampai sedikit reda" berbicara dengan suara orang sebrang di handphonenya.

"Aku hanya keluar untuk mencari sesuatu di minimarket,dan sekalian ingin jalan-jalan sendiri"terus mengobrol dengan suara agak keras karna suara hujan

cui tanpa sadar sudah mendengar pembicaraan mereka.
Cui sedang duduk,sedikit melirik kearah seseorang itu.

Cowok itu menutup telephonnya,dan ingin duduk dia melirik dikit kearah cui yang sedang mengayun ayunkan kakinya.
cui melirik balik dan cowo itu refleks merendahkan topinya,dan melanjutkan duduk.

Cui mengerutkan alisnya,dan kembali tidak peduli
 

"Maaf,bisa aku tau jam berapa sekarang?aku sedang tidak membawa handphoneku"ucap cui setelah beberapa saat memberanikan bertanya

Mendengar ucapan itu sepertinya cowo itu belum sadar pertanyaan itu untuk dia

"A..aku?"sambil menunjuk dirinya sendiri,menengok kanan dan kiri,iyasih karena gak ada orang lagi selain mereka berdua.

"Nde.."jawab cui sambil mengangguk

"Tunggu sebentar..."ucap cowo itu sambil mengecek ponsel nya
"Sekarang jam..."lanjut nya terpotong
"Ah tunggu bentar.."potong cui

Cui tiba tiba saja mengingat pria waktu itu yang menabraknya
Cui memiringkan kepalanya,mereka saling bertatap heran.

"kau?"tebak cui
Cowo itu ekspresi nya menjadi sedikit cemas,dan lagi lagi dia mengebawahi topinya.

"iya ini aku,tapi aku mohob jangan mengatakan ini...."

Cui memegang topi yang dia kenakan.
"Ya!"ucap cowo itu dengan nada tinggi
"Ah Benar,ternyata kau yang merusakan hp ku lusa kemaren,pasti kau ingat"ucap cui sambil mengingat lagi dari ujung kaki sampai ujung kepala.

"Ah.."nafas lega dari si cowo,dan sambil memegang dadanya

Kenapa dia terlihat begitu lega?

"Kenapa kau yakin,kalau pria kemarin lusa itu aku?"tanya pria itu sambil memasukan handphone nya kedalam saku.

BerdistraksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang