malu jadinya

826 76 0
                                    

Cui harus bergegas pulang dan siap siap pergi ke kampus
Menaiki bus sambil menggenggam payung

'tadi pasti aku sangat memalukan,memikirkannya saja sudah..'
Mengeluh didalam hatinya

"Bahkan saat aku sadar,dia menjulurkan bahu dan tangannya di kepalaku"berbicara pelan sambil berfikir

'Apa dia hanya memanfaatkan itu,agar...tidak tidak'
Menggeleng kan kepalanya

'tapi dia terlihat seperti pria baik?tapi dari mana aku tahu'
"Ah tau lah" suaranya sedikit mengeras,orang orang disekitar bus itu menatap cui

Cui malu dan memalingkan wajahnya ke jendela bus

"Ah benar,besok dia bilang akan menunggu di pemberhentian bus lagi,tapi jam berapa?apa jam saat tadi hujan turun?"

--

Besoknya setelah jam mata kuliah selesai cui langsung menuju pemberhentian bus kemarin.
Menjinjing tas yang berisi jaket pria itu yang tertinggal,cui berniat mengembalikan nya.

"Apa jaket ini jadi bau aku?aku belum sempat mencucinya"
"Yasudahlah"dilipat lagi yang rapi dan ditaruh kembali .

Sampai di pemberhentian bus,entah kapan pria itu akan datang,intinya cui sedang menunggu ketidak pastian.

Dari tadi sudah 3 bus berhenti tapi tetap saja pria itu belum muncul
Sudah satu setengah jam berlalu,cui sudah capek melamun lalu melihat lihat sekitar dan memainkan ponsel nya kembali.

5 menit sebelum dua jam menunggu,

Pria itu sudah melihat cui yang duduk dan melamun dari kejauhan.
Dia berdecak,mengangkat sebelah bibir nya tersenyum samar.

Cui mulai mengantuk,mulutnya terbuka lebar menguap sambil menutup matanya dan ingin menyender kepada tiang disampingnya,sampai tiang itu terasa empuk

Ternyata kepala cui menyender kepada tangan pria itu

"Sudah lama menunggu?"
Cui kembali mengangkat kan kepalanya
"tidak terlalu lama"tersenyum tipis

"Bukankah aneh berbicara disini,gimana ke cafe terdekat?"saran si pria

Cui berfikir dan menarik nafas
"Tidak papa,lagian hanya ingin memberikan ponsel kan?"jawab cui

"Aku traktir,aku terasa tidak aman saja disini"

"Setuju"beranjak dari duduknya,setelah mendengar kata traktiran kenapa si harus di tolak

Berjalan bersebelahan menuju Starbucks
"Maaf,tapi bahkan kita sebelumnya belum berkenalan,boleh tau siapa namamu?"tanya cui

"Jeon.. jung heo?iya jung heo"
"Jungheo?ah nama ku tzuyu,chou tzuyu panggil saja chewy(cui)"

"Ah..oke"ucap pria itu

Cui duduk dikursi bersebelahan dengan dua minuman diatas meja

"Maaf kemarin aku meninggalkan begitu saja,apa sudah baikan?"

"Sudah sangat baik,tapi maaf sudah merepotkan dan membuat cemas,aku jadi sangat malu sekarang" cui menggigit bibirnya

"Sama sama,ini ponsel baru untuk menggantikan ponsel yang aku rusak"
Pria itu mengambil box hp yg masih tersegel

"Awalnya tadi aku ingin bilang,tidak usah menggantikannya karna udah meresa berasalah soal kemarin"mengaduk sedotan di minuman itu

"Semoga kau suka model nya"
Diserahkan hp itu kepada cui

"Wah,hp ini model terbaru,warna ungu daebak"
Langsung membukanya dan mengeceknya

"Terimakasih,bahkan model hp ku dibawah ini, terimakasih"

"Chewy shi,sebenarnya nama ku tadi bukan nama ku sebenarnya"ucap pria itu

"Ah terus apa nama aslimu?"
Cui mengangkat alisnya
"Bentar,tapi tumben style mu sedikit berbeda sekarang,dan aku ingin bertanya..apa kau punya semacam alergi debu?"

"Alergi debu?"pria itu heran
"Ah iya,aku akan banyak bersin jika membuka masker ku"

"Oh gituu"mengangguk cui
"Untung gak lupa,ini jaket mu kemarin,tapi maaf belum sempat ku cuci"

Lagi lagi selalu ada yang menelpon pria itu
"Ya hallo?manajer nim,oke aku akan segera bersiap,ah iya terimakasih"

Pria itu hanya membungkuk kepada cui dan membawa jnjingan tas sambil bertelpon lalu pergi begitu saja.

"Apa semua orang korea seperti itu?wah impresif"sambil mengaduk aduk minumannya
"Bahkan dia tidak menyeruput sedikit pun minumannya"kepalanya geleng geleng

"Yang penting hp ku kembali apalagi model terbaru,ini bisa dilipat menjadi sangat kecil,bagus banget"

~
~
Vote to support ♥️

BerdistraksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang