Chapter Thirteen
Gatot.
Gagal total.
Manusia memang boleh merencanakan, tapi Tuhan yang akan selalu menentukan.
Dua hari. Terhitung sudah dua hari lamanya sejak terakhir kali Wonwoo jalan sama Soonyoung. Kenapa bisa begitu?
Of course.
Karena Soonyoung yang sepertinya ngga mau nemuin Wonwoo, atau bahasa gampangnya adalah... Soonyoung menghindari Wonwoo.
Kok [?]
Ini Wonwoo yang punya pemikiran kek gitu.
Tapi, ya memang seperti itu sih kenyataannya. Wonwoo ngerasa kalo Soonyoung sekarang udah berubah. Maksudnya, sikap dia yang udah berubah. Bukan dianya yang berubah wujud jadi hamster yang gemesin kek Hamtaro gitu.
Terakhir kali Wonwoo kirim pesan sama Soonyoung adalah waktu itu, dan itupun ngga dapat balesan dari Soonyoung bahkan sampe sekarang; begitu pula dengan chat Wonwoo yang lainnya. Pas ditanya langsung sama Wonwoo kenapa kok dia ngga balas chat, jawabannya adalah, "ngga ada kuota, lagi males beli."
Edan asli.
Memangnya dia pikir Wonwoo stupid banget apa sampe Soonyoung bohongnya kelewat stupid kek begitu?
Ngga ada kuota tapi tiap kali Wonwoo kirim chat ke dia notifnya bisa centang dua. Wew, dasar sipit stupid, untung Wonwoo sayang ya kan.
Tapi Wonwoo ngga mau nyerah. Dia terus nempelin Soonyoung meskipun Soonyoung terkesan selalu lari tiap Wonwoo ada di sekitarnya; di sekelilingnya.
Dan, bukan cuma Wonwoo aja yang keheranan plus kebingungan dengan sikap Soonyoung yang ambigu, bahkan anggota geng jahanam yang lainnya pun juga ikut merasakan atmosfir negatif kalo mereka sedang berada di antara mereka berdua; Wonwoo dan Soonyoung.
Termasuk mak Jeonghan.
"Pit, jawab dulu noh telponnya. Berisik," suruh Junghan sambil nyeruput jus jambu di hadapannya.
Soonyoung ngga jawab. Dia ngelirik sekilas layar hapenya yang nampilin nama si pemanggil; Jeon Wonwoo.
"Pit...?"
"Males hyung," singkat padat jelas tertata murni dan menyeimbangi [?]
Huft...
Junghan buang napas, udah ngga tahan lagi dengan perang dingin duo maspur [manusia purba] yang belakangan ini sering mereka tunjukkan, "kalian marahan?"
No answer.
Baiklah... Ibu peri akan segera bertindak.
Junghan buang napasnya lagi; tau jawaban seperti apa yang akan diberikan Soonyoung untuk membalas pertanyaannya.
"Kenapa sih kalian aneh banget? Bukannya dua hari yang lalu kalian masih baik-baik aja ya? Sampe nonton bioskop bareng segala... sekarang malah kek gini, kalian diem dieman ngga jelas, lebih tepatnya sih... elu yang ngediemin cungkring. Memangnya dia bikin salah apa sama lu pit?"
Dengan satu tarikan napas, Junghan berhasil menyelesaikan kalimatnya.
Sebenernya, Junghan ngga mau terlalu ikut campur dengan masalah yang entah apa itu yang sekarang sedang menghampiri Wonwoo dan Soonyoung. Tapi karena desakan dari yang lainnya lah yang akhirnya membuat Junghan mengambil keputusan untuk ngga ambil sikap diam atas permusuhan sengit [?] mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Grumpy]▫[Wonwoo & Soonyoung]
Fanfiction[Ketika sebuah perasaan yang terungkap hanya karena sebuah permainan usang] A soonwoo/wonsoon chaptered story!! Kurang lebih hanya akan ada sekitar 1.500 words di tiap chapternya nanti, iya tau kok memang ngga banyak tapi bisa aku usahain buat nyel...