Prolog

9.5K 602 18
                                    

Ketika remaja, kau akan merasa superior. Kau akan merasa hebat dan menguasai dunia. Kau mungkin tidak akan percaya lagi dengan perkataan ibumu bahwa hantu gigi akan datang mencabut gigimu jika kau malas sikat gigi. Ayahmu mungkin saja akan melibatkanmu dalam memperbaiki mesin atau pagar rumah yang macet, tidak akan membiarkanmu hanya melihat lantai yang dipenuhi oli. Kakek dan nenekmu mungkin saja berhenti menciumi pipi besarmu dengan bibir keriputnya.

Ketika remaja kau akan belajar banyak hal. Terutama tentang manis dan pahitnya hidup. Kau akan terkejut awalnya,  mungkin juga frustasi. Tapi tidak masalah, hadapi saja.

Walau usiaku kini 30 tahun, ingatan masa remajaku masih melekat. Membayangkan refleksi diriku yang dulu, aku sadar bahwa aku sudah banyak sekali berubah.

Aku punya dua sahabat yang benar-benar ku sayangi. Aku sering bertanya hingga detik ini, mengapa mereka bisa bersahabat bahkan saling mencintai?

Mereka punya pandangan berbeda soal hidup, status sosial yang jungkir balik, dan sifat yang bertolak belakang.

Salah satu tinggal dilingkungan kumu, satunya tinggal di rumah megah.

Aku tidak mendengar kabar mereka lagi, aku kehilangan kontak teman-temanku. Salahkan saja aku yang terlalu sibuk di Julliard, mengejar pendidikanku. Keinginanku sejak lama. Bersekolah di Julliard dan menjadi pianis. Semua sudah terwujud sekarang.

Tapi, undangan manis berwarna biru muda diatas piano hitamku membuatku tersenyum sepanjang hari.

Ya, undangan reuni SMA.

Disini, aku Pat akan menceritakan tentang masa remajaku.

Dan juga tentang dua sahabatku...

Krist dan Singto.

Tbc
Anyway ada yang masih inget Signal? Nah bittersweet ini kaya Signal. Tapi lebih menceritakan dari sisi para murid hehe...

Bitter Sweet [SingtoxKrist]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang