Aneh

7 1 0
                                    

"kok dia bisa kenal sama lo sih tang?" dengan serius rangga dan aldi bermain PS di kamar bintang. bintang masih mengunyah keripik kentang di atas sofa dan tak minat membalas pertanyaan rangga

"gila sih, dia sampe ngejar-ngejar lo gitu" aldi menghentikan permainan PS nya, lalu menyusul bintang duduk di sofa dan merampas keripik kentang

"ko lo udahan sih mainnya? gak asik lo"

"ya suka suka gue dong, sewot mulu lo perasaan"

"tau ah, gue mau ngabarin sarah dulu" ucap aldi, ia menyimpan stick PS di karpet dan bangkit pergi ke balkon kamar bintang

"sana lo kabarin semua cewe lo yang bejibun itu, dasar playboy! pantes annet nolak lo mulu" ucap bintang dengan muka sebal

"diakan jadi sok playboy gara-gara di tolak bela mulu hahahahah" ucap rangga seketika tawa bintang dan rangga pecah

"GUE DENGER KAMPRET!" Teriak aldi dari balkon

"eh jawab dulu dong tang, ko dia bisa kenal lo?" rangga mulai kepo, dan menatap wajah bintang. bintang mengehela nafas

"gue juga gatau, waktu itu kan gue kepaksa dateng ke sekolah gara-gara bu devi nelfon papa gue, biasa soal bolos kita kemarin"

"yang bener? ko gue sama si dugong gak disuruh ke sekolah ya?"

"tau dah gue, emang si devi rada sensi sama gue. maklum gue kan ganteng" bintang menaik turunkan alisnya dan rangga menatap jijik

"sumpah jijik banget lo anjir. lo ngomong gini sama gue berasa homo woy!" bintang melempar rangga dengan keripik kentang, lantas meneruskan ceritanya

"nah.. lo tau kan si rahma?" rangga mengangguk dengan wajah serius

"biasa aja dong itu muka! jijik gue" bintang menoyor wajah rangga rangga hanya berdesis

"terusin bege, kan gue kepo" bintang tertawa lalu melanjutkan ceritanya

Flashback on

pagi itu adalah hari yang paling menyebalkan bagi bintang. harusnya hari ini dia libur sekolah bukan masuk sekolah. 'masa tanggal merah ke sekolah sih?' batin bintang berucap

gara-gara acara 'cabut' nya kemarin dengan aldi dan rangga bintang di panggil ke sekolah. dan anehnya, kenapa aldi dan rangga tidak di panggil juga? bintang tidak tau apa alasannya

"kamu terus saja membuat onar disekolah bintang! catatan BK kamu juga sudah melebihi batas wajar. 20 bintang! 20!" bintang hanya diam, memainkan handphone nya dihadapan bu devi, guru BK yang selalu mengincarnya

"lah? ko cuma saya sih bu yang kena? kan kemaren juga kaburnya sama si aldi sama si rangga" wajah bu devi memerah menahan amarah

"tapi yang tertangkap basah itu kamu! jadi tidak usah mengelak!"

"ko gitu sih bu? gak adil banget." ucap bintang sambil mengotak atik handphone nya

'BRAK'

Bintang terlonjak, lalu menatap bu devi dengan alis bertaut

"kamu jangan bermain handphone dihadapan guru ketika guru sedang memberi arahan! berikan surat ini pada orang tuamu dan suruh mereka datang kemari!" bintang bangkit lalu menarik amplop berisi surat panggilan orang tua itu dengan wajah biasa saja. lantas pergi meninggalkan bu devi yang memijat tengkuknya frustasi

disepanjang perjalanan menuju parkiran, lorong kelas terlihat sangat sepi. meski lapangan outdoor ramai oleh para osis yang akan membahas masalah pensi sekolah. bintang bersiul sambil mengunyah permen karet dan misuh-misuh tidak jelas

CRAYON Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang