"Kuroko-kun?"
"Ini aku, bagaimana operasinya?"
"Berjalan lancar, okaa-san bilang. Nanti sore perban ini akan dibuka."
(Name) menyentuh perban yang masih menutup kedua matanya. Ada senyum diwajahnya kali ini.
Bisa dirasakan oleh (Name), Kuroko yang berjalan mendekat lalu tiba-tiba tangan Kuroko seperti sedang mencoba melepas perbannya.
"E-eh Kuroko-kun mau membuka perbanku?"
"Iya, aku ingin kau segera melihatku," balas Kuroko.
(Name) membiarkan Kuroko melepas perbannya, lalu perlahan-lahan setelah perbannya terbuka, mata (Name) sedikit mengerjap. Menyesesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya, dan betapa terkejutnya ia melihat Kuroko yang terlihat dewasa dan semakin tampan!
"Kuroko-kun, kau sangat tampan!"
Kuroko memberikan senyuman kecilnya, "apa (Name)-chan melihat dengan jelas?"
"Iya! Aku bisa melihat!"
(Name) turun dari ranjang rumah sakit, lalu berjalan menuju jendela. Cuaca hari ini sangat cerah, di hari pertama musim semi. Langit biru, awan putih seperti kapas, dan orang-orang yang berada di taman bisa dilihat dari sini.
"Indah.."
Saat (Name) melihat pantulan dirinya di jendela, ada yang aneh. Kenapa, mata kanannya berwarna merah?
"(Name)-chan aku tahu kau sangat membenci Akashi-kun. Tapi, orang yang mendonorkan matanya untukmu itu Akashi-kun."
"Apa..?" (Name) berbalik dan memasang wajah bingung.
"Ja-jadi Akashi-kun yang.."
Kuroko mengangguk. (Name) memegang kepalanya, ia bingung. Untuk apa Akashi melakukan hal semacam itu?
"Antarkan aku pada Akashi-kun, aku ingin mengucapkan terima kasih padanya."
Kuroko mendekati (Name) lalu Kuroko memeluknya, "maaf (Name)-chan. Akashi-kun sudah tiada."
Mata (Name) membulat mendengar berita tentang Akashi itu. Lalu (Name) mendorong bahu Kuroko. "Tidak mungkin!"
"(Name)-chan, kau harus percaya padaku. Dia menderita penyakit kanker otak, dan dia memiliki permintaan untuk mendonorkan matanya untukmu," jelas Kuroko.
"Apa Akashi-kun, yang menolongku pada malam itu? Malam dimana aku kehilangan mata kananku?" Kuroko mengangguk.
"Lalu, orang yang saat itu aku peluk adalah Akashi-kun? Dan juga bukan Kuroko-kun yang selalu datang padaku setiap siang, tetapi Akashi-kun?"
Sekali lagi, Kuroko membenarkan pertanyaan (Name.)
"Hiks, kenapa dia melakukan itu semua?!"
(Name) jatuh terduduk, dia berteriak, menangis sekencang-kencangnya, dan dalam hatinya ia merasakan penyesalan.
Kuroko, menenangkan (Name) dengan mengusap punggungnya pelan, ia juga sama merasakan kesedihan seperti yang dialami (Name).
"Akashi-kun ingin bilang padamu bahwa, walau kau bukan menjadi miliknya lagi, setidaknya ia sudah melakukan hal-hal agar membuatmu senang."
"Apa gunanya mengorbankan semua itu untukku?!"
"Jangan menangis, (Name)-chan, sudah."
Kuroko benar, dia tidak boleh menangis, ia harus menghargai pemberian Akashi. Ternyata selama ini, Akashi lah yang selalu di sampingnya.
"Besok antarkan aku ke makamnya Akashi-kun," pinta (Name) lembut.
"Tentu aku akan mengantarmu besok."
Fin
sebelum berganti tahun, akhirnya selesai juga! Memang sangat ngaret dan telat dari tanggal ultah Akashi, tapi Hika udah seberusaha mungkin agar tetap sesuai jadwal!
Terima kasih yang sudah membaca♡
![](https://img.wattpad.com/cover/169079908-288-k431142.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐚𝐜𝐫𝐢𝐟𝐢𝐜𝐞 | A. SEIJUURO
Fanfiction✧ dia rela melakukan apapun untuk menutupi luka gadis yang dicintainya meski tanpa balasan apapun ✧ For celebrating Akashi's Birthday. Story © yumiapink Characters © Fujimaki Tadatoshi start → december 15 2018 end → december 31 2018