Rombongan remaja yang lapar dan mengantuk itu tiba di Kingsford Smith, Sydney, pukul enam tiga puluh sore. Holly tertidur selama sisa perjalanan—syukurlah, dia jadi tak perlu mendengarkan kelanjutan celotehan panjang Chris tentang anjingnya, yang dia pakaikan piercing di alis kanannya agar sama sepertinya—dan Vera membangunkannya. Mereka dengan terkantuk-kantuk menyeret ransel keluar pesawat dan menunggui koper masing-masing di dalam bandara. Gary menyewakan dua taksi untuk mereka, dan kali ini Holly beruntung. Dia dan ketiga teman ceweknya kembali dalam formasi semula, dalam satu taksi.
Sarah duduk di depan, menunjukkan jalan. Holly, seperti hobinya, duduk di pinggir agar dapat menikmati pemandangan. Kepala Pat terkulai ke bahunya karena masih mengantuk dan Vera duduk di sebelah Pat, masih kelihatan gugup untuk menegur Holly yang masih memasang tampang galak.
"Kita ke Melbourne." kata Sarah, "Seharusnya cottage ini disewakan, tapi ibuku membelinya dan merubah sedikit bentuk asli rumahnya."
"Apa nama tempatnya?" Vera menyeletuk.
"Deep Creek. Menyenangkan. Cottage house keluargaku hanya beberapa ratus meter dari pantai."
"Keren!" Pat tiba-tiba terbangun dari tidur-tidur ayamnya, membuat bahu Holly mendadak ringan.
"Ya, lalu kalau bersepeda sepuluh menit dari sana, kita akan menemukan semacam pusat kotanya. Di sana ada restoran, bar, kios es krim, penyewaan video, pada musim panas seperti ini biasanya diadakan bazaar..."
Namun Holly hanya separuh mendengarkan penjelasan antusias Sarah. Saat ini perhatiannya teralihkan dengan pemandangan di luar, dia menyipitkan matanya mengagumi Laut Tasman yang berkilau di kejauhan. Holly membuka jendela dan seketika angin berhembus kencang menerpa wajahnya, dia menghirup dalam-dalam aroma asin air laut.
"Holly, bisakah kau tutup jendelamu? Rambutku sekarang pastilah seperti ilalang habis kena badai." keluh Pat.
Holly menatapnya terheran-heran, "Sejak kapan kau memedulikan rambutmu?"
"Well," dia mengulum senyum, sesuatu yang lebih lazim dilakukan oleh Vera daripada Pat yang terkenal serampangan, "Sejak Sarah mengenalkanku pada si tampan Zach..."
Vera terkikik. Holly mendelik jengkel padanya dan seketika Vera terdiam. Dia menutup jendelanya sebal dan menghempaskan punggungnya kembali ke sandaran.
"Kehadiran cowok benar-benar mengubah segalanya." komentarnya.
***
Setelah menempuh perjalanan yang serasa seabad lamanya (untunglah pemandangan di luar bagus sekali), mereka tiba di Melbourne dan menuju Torquay yang masih satu jam perjalanan. Sarah melongokkan kepalanya ke kursi belakang untuk mengumumkan kepada teman-temannya.
"Inilah Deep Creek."
Mereka memasuki wilayah Deep Creek. Pemandangannya benar-benar menakjubkan. Palem-palem mendominasi pemandangan. Langitnya (karena ini sudah malam) bersih dan penuh bintang, udaranya dipenuhi aroma khas laut. Pantainya terlihat semakin jelas dan sangat dekat.
Setelah beberapa menit memasuki Orungal Court, di kiri kanan mereka berdiri cottage-cottage manis. Rumah-rumah itu tidak bergerombol, melainkan terpisah-pisah dalam jarak yang lumayan jauh—Holly menduga ini demi privasi—dan betapa tercengangnya Holly, ketika mereka berbelok memasuki halaman salah satu rumah terindah di daerah situ.
"Whoa." Pat ternganga.
Taksi berhenti di trotoar depan—karena halamannya berumput—dan Holly segera turun, disusul Pat dan Vera yang sama tercengangnya.
"Kurasa Mom merenovasinya agak berlebihan." Sarah merendah.
"Ya ampun Sarah ini keren." Pat berujar.
KAMU SEDANG MEMBACA
From The Beach Cottage
Teen FictionHolly Fadden punya alergi terhadap lawan jenis. Bencana datang ketika sobatnya, Sarah, mengajak Holly berlibur di cottage pinggir pantai Australia tanpa memberitahu bahwa mereka akan pergi bersama serombongan cowok; Gary si pacar Sarah yang cute, Za...