Hari ini Haechan sudah berniat untuk menceritakan kejadian seram yang dialaminya kemarin kepada enam saudaranya.
Kebetulan sekali hari ini sekolah sedang libur dan mereka bertiga sedang siap-siap ingin pergi ke restoran dekat dengan asrama yang mereka tinggali.
Asrama Melati memperbolehkan muridnya untuk keluar jalan-jalan ketika sekolah libur, jika sekolah masuk mereka tidak mengizinkan muridnya pergi keluyuran di luar asrama.
Karena libur Mark dan yang lainnya memanfaatkan untuk pergi makan di restoran dan jalan-jalan sebentar selepas dari restoran.
Setelah semuanya siap, Renjun memesan taksi online untuk pergi ke restauran karena SMA Adelaina tidak mengizinkan muridnya untuk membawa kendaraan sendiri.
Setelah menunggu sekitar 10 menit akhirnya taksi online yang mereka pesan datang juga.
The Dormitory
Semuanya asyik menikmati makanan yang dipesan masing-masing kecuali Haechan yang masih memikirkan kejadian semalam.
Ia ingin bercerita kepada enam saudaranya tapi masih menunggu waktu yang tepat. Akhirnya Haechan memutuskan untuk bercerita kepada saudaranya sekarang.
"Gue mau cerita." ucap Haechan dengan nada rendah.
"Kalau mau cerita, cerita aja Chan ngapain bilang." timpal Mark.
"Mau cerita apa bang kayaknya seru?" tanya Jisung.
"Gini, kemarin gue lihat ada ruangan misterius di ujung lorong, entah kenapa gue ngerasa aneh aja sama ruangan itu kayak ada sesuatu di dalam sana." jelas Haechan kepada enam saudaranya.
"Hah ruangan misterius dimana? Kok gue gak liat?" tanya Jeno bingung.
"Ada di ujung lorong yang lampunya agak redup, waktu itu lo lagi asyik ngobrol sama bang Renjun makanya lo gak lihat."
"Gimana kalau kita samperin ruangan itu? Terus kalau bisa kita masuk lihat ada apa di dalem sana daripada penasaran, gimana?" tanya Jaemin.
"Bagus sih ide lo bang, cuma gue takut ada hal aneh di dalam sana, kalau tiba-tiba ada hantu gimana." ucap Jisung agak merinding.
"Ah gue gak percaya hantu, mana ada hantu di sini." Renjun meremehkan.
"Ah lo gak percaya hantu karena belum pernah lihat aja, coba kalau udah pernah lihat pasti percaya kalau hantu itu ada, percaya deh sama gue yang udah sering lihat hantu." timpal Haechan.
"Ya kan itu lo, bukan gue. Gue kan beda sama lo." jawab Renjun tak mau kalah.
"Eh udah dong gak usah berantem."
"Oh iya semalem gue juga ngerasa ada seseorang yang berdiri di depan pintu kamar kita tapi pas gue cek keluar gak ada siapa-siapa mana jam satu malem."
"Ah masa sih? Cuma perasaan lo aja kali."
"Maybe itu cuma perasaan gue doang."
The Dormitory
Mereka bertujuh sekarang sedang berada di mall, lebih tepatnya berada di toko baju. Mereka berniat ingin membeli beberapa baju yang menurut mereka bagus dan tidak terlalu mahal.
Selesai membeli baju, Haechan, Chenle, dan Jisung pergi ke time zone untuk bermain game. Mark dan Renjun pergi ke toko sepatu, sisanya Jeno dan Jaemin mereka pergi ke toko buku.
Jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam, Mark dan yang lainnya sudah kembali ke asrama. Sekarang mereka sedang larut dalam pikirannya masing-masing. Mereka memikirkan bagaimana cara agar bisa masuk ke dalam ruangan itu.
Tidak ada yang tahu di dalam ruangan itu ada siapa dan ada apa. Tidak mungkin hantu kan?
"Jadi besok kita mau ke ruangan itu?" tanya Renjun.
"Kalau gue sih maunya gitu biar gak pada penasaran." jawab Jeno
Jaemin memandang Mark, "Gimana bang Mark kan lo yang paling gede di sini?"
"Hmm kalian yakin mau ke ruangan itu?"
"100% yakin bang."
"Oke kalau gitu besok kita ke ruangan itu ya. Oh iya jangan lupa kita siapin barang-barang yang perlu kita bawa, kan kita gak tahu di dalam sana ada apa."
"Siap bang."
Keputusan mereka sudah bulat, besok mereka akan pergi ke ruangan itu. Malam ini semuanya menyiapkan barang-barang yang perlu dibawa besok.
Gimana seru gak?
Jangan lupa vote dan komennya yaaSee you
KAMU SEDANG MEMBACA
The Dormitory Ft. NCT Dream [Hiatus Sementara]
HorreurKetika rasa takut dikalahkan dengan rasa penasaran. Mark, Renjun, Jeno, Haechan, Jaemin, Chenle dan Jisung terpaksa harus bersekolah di Adelaina Senior High School, SMA yang mengharuskan muridnya untuk tinggal di asrama. Asrama Melati, asrama milik...