Dunia Baru

19 3 0
                                    

Tahun baru,
Untuk semuanya yang serba baru,
Kamu sibuk dengan duniamu yang baru,
Aku sibuk dengan duniaku yang baru,
Semesta seolah sengaja tak mengizinkanku untuk lebih lama lagi berada di sisimu,
Jarak dengan tega memisahkan kita,
atau hanya aku yang merasa?
Karena kamu pun tak pernah peduli denganku sebenarnya.
Hei,
Kini, aku tak bisa lagi memegang tanganmu, meskipun dulu pun, aku hanya berdalih dengan , 'Maaf, aku tak sengaja'.
Hahaha, tidak tahu saja kamu, semendebarkan apa jantungku saat kamu duduk di sebelahku, dengan tanganmu yang kadang berada tepat di belakang punggungku, seolah siap melindungiku dari kerasnya kehidupan di luar sana.
Maaf jika aku terlalu berimajinasi,
Kamu memang diksi yang selalu berada di imajinasi, aku bermimpi, semoga kamu tak  hanya lagi sekadar fiksi.

Aih, jadi rindu, apa kabarmu sekarang?
Masih dingin?
Masih ketus?
Padahal beberapa kali kita sudah berjumpa,
Aku melihatmu dari sini, berjalan dengan teman baru yang kini bukan lagi aku yang ada di sampingmu.
Untuk saling bertegur sapa saja...
Lidahku masih begitu kelu,
Padahal dulu...
Aku hanya perlu memanggil namamu,
Lalu kita akan duduk berdua,
bercerita tentang banyak hal.
Tentang duniaku, dan juga tentang duniamu.
Ah, waktu begitu cepat berlalu,
Namun...
Hei, mengapa kenangan itu masih saja bertalu?
Padahal, kita sudah menjadi orang asing seperti saat kita belum pernah bertemu,
Aku jadi gagu, jadi kaku, lidahku tak bisa dengan mudah ucapkan 'Hai!' seperti dulu.
Mengapa kamu buat aku seperti orang bisu di depanmu?
Mengapa kamu juga tak kunjung menyudahi kebisuan ini?

Kini, waktu mengubah kita yang dulu,
Aku yang jadi bisu,
Dan kamu yang tak kunjung memulai,
Semoga semesta masih berkenan membiarkan kita berbincang,
Mungkin...
Lain waktu.

-teman lamamu

700 ABADTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang