Prolog

213 8 0
                                    


Sirine ambulan sukses membuat sebagian orang menoleh.

Sepasang suami istri itu menggenggam tangan putrinya yang tak sadarkan diri. Mencoba menguatkan satu sama lain. Karena gadis dengan gaun maroon yang tampak terlihat cantik itu terkulai lemas.

***

Jas berwarna putih dengan Name-Tag PANJI itu duduk dengan gagahnya. Memberikan surat kepada dua orang tua pasien dihadapan dirinya yang tak lain sahabatnya sendiri.


"Karen patah tulang di kaki kanannya Zel, Rin" Mulainya tak canggung.

Ayah dari pasien itu nampak murung. Bagaimana ia menjelaskan pada anak gadisnya nanti? "Terus gimana Ji?"

"Kita harus bersyukur karena cidera ini masih bisa disembuhkan, doain aja dengan terapi, dan obat bisa sembuh. Tapi Karen kemungkinan nggak bisa jalan kaya dulu lagi," nada bercampur iba itu terlontar. Panji tahu bahwa Karen sangat mencintai renang, ini pasti sulit.

Zello dan Irin,  istrinya menghembuskan nafas pelan. "Tongkat Ji?"

"Bukan, kursi roda. Kaki kiri Karen lemah Zel, nggak mampu nopang"

Dan Karen pasti akan sangat amat kecewa saat mendengar berita ini.

DeviciencyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang