Akhir dari cerita

1.3K 43 12
                                    

"Tadi lo sama Rama ngapain ke Bu Endang?" Tanya Salsha yang menahan segala keingin tahuan setelah memedang segala pertanyaan saat jam pelajaran hingga istirahat.

"Dia minta maaf."

Satu kalimat yang ngebuat kantin jadi makin rame karna respom sohib gue yang heran dan dahsyat.

"YANG BENER??!!"

"KOK BISA?!"

"HAHH GIMANA CERITAIN!!"

"Sabar napa, ngambil napas dulu nih."

"Buruan!"

"Iyaa bawel!"

Akhirnya gue ceritain dari awal sampe Rama nangis di pundak gue, walaupun gue juga nangis.

"Hhmmm, lihat lo udah sama yang lain, baru deh dia sadar," Respon Salsha.

"Dia tuh terlalu berleha-leha, kagak tau aja sohib gue ini banyak yang ngincer." Rahma berkomentar sambil memakan siomay.

"Orang kalo udah sok ganteng gitu tuh biasanya." Kali ini Iren.

"Udahlah, yang penting sekarang udah jelas, gimana perasan Rama, walaupun telat, sebenernya gue jadi bingung."

"Bingung napa lagi sih Yak?" Tanya Iren heran.

"Lo beneran kepincut sama Bri?" Tanya Salsha, gue hanya mengangkat kedua pundak seolah tidak tahu, dan emang gak tahu tentang perasaan gue kali ini. Terlalu cepat kalo udah bilang suka.

"Dia suka sama lo tau gak, nih postingan nya aja foto lo," Rahma menunjukan ponselnya yang memperlihatkan foto gue di akun instagram Bri.

"Iihh lucu!"

"Gemes tuh captionnya, 'no body can hurt you' cielahh so sweet amat dah!"

"Dia udah ijin ngepost itu."

"Lo bolehin? Tumben baru deket langsung boleh ngepost."

"Ya boleh lah, orang udah srek ya kan?" Goda Rahma.

"Tapi dia lebay gak sih menurut lo? Masa baru aja deket dia mau minta ijin post foto gue?" Tanya gue yang baru sadar bahwa tindakan yang dilakukan agak lebay menurut gue.

"Ya gak lah, muka lu juga gak ada ini."

Gue ngangguk, Bri ternyata ngepost foto gue saat gue nunduk lagi makan di gondola.

"Ssttt udah ah gosip nya makan dulu."

***

"Lo abis nangis Ram?" Tanya Bima saat mereka selesai memesan soto di warung yang berada di luar area sekolah.

"Keliatan ya?" Tanya Rama sambil mengusap matanya.

"Tadi pagi keliatan banget, sekarang sih enggak."

"Lo kenapa bro?" Tanya Zaky.

"Gue udah ngomong." Jawab Rama singkat.

"Ngomong apa?"

"Ngomongin ke siapa?"

Rama menyenggol bahu Bima yang berada di sebelahnya, lalu mengarahkan matanya pada meja di sebelahnya, memberi kode bahwa ada Bri di meja tersebut, seketika Bima dan Zaky mengangguk paham.

"Terus respon dia?" Tanya Bima penasaran dengan respon tetangga sekaligus sahabatnya.

"Terima permintaan maaf, nangis sama gue."

Baperrr [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang