Nekad Karena Cinta

Kembali mengejar

Adhitama pun tidak melewatkan kesempatan ini, mengetahui jika diana masih berada di kota yang sama, ia bergegas menuju ke rumah diana, dengan tujuan ingin mengetahui bagaimana kehidupan diana sekarang, begitu sampai ditempat diana tinggal, rumah yang terlihat keadaannya begitu sepi, sempat terbersit pemikiran jika diana dan keluarganya telah pindah rumah, dengan hati yang terus berkecamuk dengan segala pemikiran yang begitu mengganggunya beberapa waktu ini setelah pertemuannya kembali dengan diana, akhirnya adhitama harus mengulang kembali pencariannya besok, namun ketika hendak menjalankan mobilnya, terlihat seorang remaja lelaki keluar dari rumah diana, dengan seksama adhitama melihat dan mengingat kembali, segera dia turun dari mobil dan menghampiri remaja tersebut.

Devaannn,,, sontak devan melihat ke arah suara yang memanggilnya.

Kak Adhitamaa,, mereka berlari dan berpelukan (omeegootttt).

Kemana saja kau kakk, aku kehilanganmu selama 4 tahun ini, dan aku pun tidak bisa mencari keberadaanmu...

Maafkan aku devan, aku pindah kuliah , kau mau kemana ? Tanya adhitama.

Aku hendak ke salah satu toko ayahku, sekarang aku dan kakakku yang mengelola bisnis ayah. Jawab devan..

Hebat sekali kau masih muda sudah bisa bantu orang tua. Sekolahmu bagaimana ?

Kasian ayah, aku tidak mau dia sakit karena terlalu lelah bekerja, makanya aku ikut terjun juga, aku kuliah kak baru semester 1.

Baiklah cepat masuk biar aku antarkan kau kesana. Bergegas mereka pun menaiki mobil.
Sepanjang perjalanan mereka berbicara dan tertawa.

bagaimana kabar kakakmu? ..

Tanpa mau berbasa basi lagi akhirnya adhitama menanyakan hal yang menjadi tujuannya.

Devan terkikik karena pertanyaan adhitama. Jelas saja devan sangat mengetahui jika adhitama sangat menyukai kakaknya diana agatha sejak dulu, dan devan merupakan sumber informasi terakurat, devan mengenal adhitama karena memang adhitama yang selalu mendekatinya dengan berbagai iming iming, entah itu mainan, ditraktir makan, dibayarin main game online di warnet, dll.

Adhitama jatuh cinta pada pandangan pertama ketika mereka terjebak di sebuah halte bis berdua dalam keadaan hujan lebat ditambah dengan petir yang sangat mengerikan. Tanpa sengaja mereka berpelukan. Menghangatkan diri dan saling mencari perlindungan walaupun mereka tidak saling mengenal, hanya saja kondisi pada saat itu sangat menyeramkan, hingga diana hanya fokus mencari perlindungan dalam dekapan adhitama. Disitulah mulai adhitama menyukai diana, sehingga bersusah payah mencari informasi mengenai diana dan mulai mendekatinya secara terang terangan.

Hahaa, kak apakah kau belum move on dari kak diana ? Ini sudah lama dan kau menghilang begitu saja...

Adhitama menggaruk kepalanya yang tidak gatal sambil mengeluh frustasi.

Dia begitu sulit untuk dilupakan, aku pikir ini hanya sekedar suka tapi aku pikir ini lebih dari sekedar suka.

Wajah devan berubah murung, dengan nada penuh penekanan devan berkata.

kabarnya buruk kak, dia sempat bertunangan dengan adrian dan akhirnya berpisah, adrian begitu brengsek dia maniak seks, bergonta ganti pasangan.

Adhitama terdiam mendengar ucapan dari devan, apakah ini peluang untuknya,,

Dapatkan dia kak bagaimana pun caranya, kalau kau memang benar menginginkannya, aku percaya padamu, kau tidak akan menyia nyiakannya.

Adhitama tersenyum setelah mendengar dukungan dari calon adik iparnya.

Kau serius devan, apa saja hmm ?

Tentu kak, aku serius, aku percaya padamu, jika kau berhianat aku akan mengoyakmu.. hahahaa

Kau menyeramkan sekali, adik ipar..

Mereka berdua pun tertawa terbahak.

Tanpa terasa akhirnya mereka tiba di salah satu toko tempat diana berada, devan sempat mengajak adhitama turun, namun ia menolaknya dengan halus, dengan alasan ada pertemuan mendadak dengan klien.

Heii devann,, kau begitu lama, dari mana saja.... tanya diana.

Kau terlalu ingin tau kak,...

sambil berlalu dengan mimik muka yang sangat ceria.

Ya tuhan, kenapa anak itu, apa dia baru saja mengatakan cinta kepada perempuan lalu diterima,, tapi aku senang melihatnya begitu ceria, setidaknya dengan mood yang baik dia bisa membantuku dengan benar.