-4

3.3K 210 72
                                    

Seperti pembantu umumnya, Hyang bangun lebih pagi dari sang majikan cogan, dan ia melihat isi kulkas.

K O S O N G.

Itulah yang kondisi kulkas Taehyung sekarang, Hyang masih berdiri didepan kulkas yang masih terbuka, alih alih mengingat apa yang akan dibelinya nanti.

Baru saja dia mau menulis di sticky notes, Taehyung langsung menarik tangan Hyang dan membawanya kedalam mobil lamborghini nya.

"Gak usah nulis di sticky notes mulu." Ucap Taehyung mengawali percakapan mereka berdua

"Nanti aku lupa. Kan capek lagi aku bolak balik supermarket." Jawab Hyang polos

"Ck! Beli aja semuanya yang dibutuhkan." Ujar Taehyung

Hyang hanya diam dan memilih melihat pemandangan diluar kaca mobil lamborghini Taehyung. Taehyung mengendarai mobilnya sambil sesekali melirik kearah Hyang yang menempelkan wajahnya ke kaca mobil.

"Aku hanya mengantarmu saja. Telpon aja kalo udah selesai. Aku kerumah temanku. Ingat, beli aja semuanya apa yang dibutuhkan." Pintah Taehyung pada Hyang.

.
.
.

Sesampai didalam supermarket, Hyang mengambil troli untuk menaruh belanjaan nya.  Hyang membeli banyak sekali belanjaan untuk persediaan 2 minggu kedepan.

Hyang sudah selesai berbelanja semua kebutuhan, ia berniat menelpon Taehyung ketika dia sudah membayar belanjaan nya di kasir.

Byurrrrrrr ....

Hujan deras turun dengan cepat, membasahi jalan raya, Hyang menatap dari dalam supermarket.

"Mba, totalnya 1jt." Ucap sang kasir yang berusaha menyadarkan Hyang yang melamun

"Eh? 1jt? Ini uangnya." Hyang memberikan uang secara tunai.

Diluar supermarket, Hyang menelpon Taehyung beberapa kali. Lagi dan lagi Hyang menelpon Taehyung namun hasilnya nihil.

Hyang setia menunggu Taehyung untuk menjemputnya.

.
.
.

Jimin melihat hp Taehyung, dia melihat ada telpon beberapa kali masuk, namun Jimin tidak memberitahu kepada Taehyung yang asik bermain PS.

Jimin mulai curiga. Karena pacar Taehyung tidak mungkin nama kontak nya 'Si Bocah' melainkan 'Si Pemarah'

"Aku yakin ini perempuan. Atau mungkin pembantunya yang dia sembunyikan." - Jimin

.
.
.

Basah kuyup.

Hyang basah kuyup dan semua belanjaan nya basah. Hyang mulai demam. Namun dia tetap menunggu Taehyung untuk menjemputnya.

"40 menit lagi, Taehyung masih memakai sepatu. 35 menit lagi, Taehyung menyalakan mobilnya. 30 menit lagi, Taehyung mengisi bahan bakar mobilnya. 25 menit lagi, Taehyung terjebak lampu merah. 20 menit lagi, Taehyung dalam perjalanan." Ucap Hyang yang menunggu

40 menit berlalu. .

Hyang memutuskan untuk pulang dan ia menggunakan jasa bis. Dalam bis, Hyang terus bersin bersin. Sekujur tubuhnya menggigil.

Sesampainya dirumah, Hyang memasak makanan hanya untuk Taehyung. Badannya sudah tidak mampu lagi untuk beraktivitas. Sangat demam, yang dirasakan Hyang.

.
.
.

"Jim, aku pulang!" Pamit Taehyung

Jimin hanya mengangguk sebagai responnya.

Taehyung menunggu Hyang didepan supermarket tersebut. Dia melihat 3 panggilan tak terjawab dari Hyang. Taehyung langsung masuk kedalam supermarket untuk mencari keberadaan Hyang.

Taehyung bertanya pada salah satu karyawan supermarket itu "Apakah kamu melihat cewek yang pendeknya sebahuku dan dia terlihat seperti bocah? Dia memakai mantel berwarna pink soft."

"Sepertinya aku melihatnya, lebih dari 1 jam dia menunggu seseorang didepan supermarket, dia basah kuyup begitu juga dengan semua belanjaan nya." Jawab pegawai

"Terima kasih." Jawab Taehyung

Taehyung melajukan kecepatan mobil nya, bagaimana bisa dia lupa bahwa pembantunya sedang menunggu nya untuk dijemput?

Ah! Taehyung sang majikan yang tidak tepat janji.

Sesampainya dirumah, Taehyung langsung mencari keberadaan Hyang.

"HYANG!!!"

Taehyung menuju dapur, masakan sudah siap. Taehyung pun menuju ke kamar Hyang. Ia melihat Hyang yang menutupi seluruh badannya dengan selimut tebal.

Taehyung menarik selimut itu dan menaruh punggung tangannya di jidad Hyang. Taehyung menatap Hyang dengan tajam. Lalu Taehyung keluar dari kamar Hyang.

"Taehyung hiks!!!!"

Terdengar suara perempuan yang memanggil nama Taehyung dengan nada yang bergetar.

Taehyung menoleh ke sumber suara, dilihatnya sang kekasih menangis. Soo Min.

"Soo Min kenapa kamu nangis?" Ucap Taehyung sembari memeluk Soo Min

Soo Min memukul mukul dada Taehyung, dia melihat semua yang terjadi. Ia melihat Taehyung menarik selimut tebal Hyang. Terlebih lagi mereka hanya di kamar berdua.

"Kamu selingkuh!!! Dia siapa hm? Dia siapa sampai berani tinggal dirumahmu?! Aku saja yang pacarmu hanya bisa bertamu!!!" Bentak Soo Min

"Dia pembantuku sayang. Jangan cemburu." Ujar Taehyung menenangkan Soo Min

"Gak!! Pecat dia sekarang! Aku gak suka liat dia!!!" Pintah Soo Min

"SOO MIN!!!!" Bentak Taehyung pada Soo Min yang terus memarahi nya seperti anak kecil

Soo Min terdiam mendengar Taehyung membentaknya. Raut wajah Taehyung berubah.

"Dengarkan aku Soo Min, dia hanya pembantuku. Tidak lebih. Aku hanya mau kamu percaya sama aku." Kata Taehyung melemah

"Aku gak mau hubungan kita putus cuma gara gara kamu sering marah marah gak jelas. Yang kamu liat itu bukan berarti aku selingkuh. Dia demam. Aku sebagai majikan harus bertanggung jawab." Jelas Taehyung pada Soo Min

Soo Min hanya mengangguk setelah mendengar perkataan Taehyung yang berusaha menyakinkannya. Namun dia teringat dengan perkataan Jimin.

"Kamu harus jaga Taehyung kalo kamu sangat sayang sama dia. Ku rasa dia sekarang sedang menyembunyikan sesuatu" -Jimin

Pembantu Konglomerat ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang