Tidak

767 31 3
                                    

"Yerin dia sudah sadar" ujar Irene lalu tersenyum.

"Benarkah? Kajja" ujar Taehyung senang lalu menarik tangan Irene

'Seandainya aku bisa merasakan tangan ini lagi nanti' batin Irene lalu tersenyum

Dikamar inap Yerin

"Yennie?" panggil Taehyung
"Oppa, itu kau?" tanya Yerin

"Ne ini aku"
"Oppa kenapa semua nya gelap? Apa kau mematikan lampu nya?" tanya Yerin, Seketika Taehyung mengeluarkan air mata nya. Sedih? Tentu. Kaget? Pasti.

"Ahh Yerin kau tenang ne?"
"Ne Oppa"

"Oppa apa kau menangis?" tanya Yerin

Taehyung PoV

Aku tidak tau harus bilang apa pada Yerin. Dia bilang semua nya gelap? Apa yang harus aku bilang? Oh tuhan bagaimana ini? Aku takut jika dia tidak bisa menerima semua ini.

Tanpa sadar air mata ku jatuh.

"Oppa apa kau menangis?" tanya Yerin. Tidak! Tidak mungkin aku bilang aku menangis.

Aku menghapus air mata ku.

"Tidak Yennie aku tidak menangis" jawabku

"Oppa kapan kau nyalakan lampu nya ini gelap sekali" omel Yerin. Ahh aku tidak bisa menahan tangisan ku,

"Ya! Oppa kau benar menangis, jujur pada ku" Yerin memaksaku untuk jujur.

"Yennie.. Hiks.. Mianhe aku tidak bisa menjaga mu.. Hiks... Aku bodoh" ujar ku sendiri merutuki diriku sendiri.

"Aish Oppa kau kenapa sih?" tanya Yerin

"Kau.. Kau... Hiks"
"Ada apa dengan ku Oppa?" tanya Yerin memaksaku untuk melanjutkan ucapan ku.

"Kau buta Yennie" ucap ku semakin terisak
"Apa!" Woozi terkejut? Ya Woozi dari tadi berada di belakang ku, tapi aku tidak tau.

"Noona? Hyung, apa benar Noona buta? Kenapa tidak memberi tau kami?" tanya Woozi sedikit menahan amarahnya.

"Aish aku pun baru diberi tau tadi Woozi ahh, tadi aku dipanggil dokter Lee dan ia memberi tau bahwa Yerin-" aku mencoba menahan air mata ku.

"Apa Hyung?" Woozi tidak sabar
"Dokter bilang, kemungkinan besar Yerin buta dan gagar otak, gagar otak itu bisa dicegah tapi tidak dengan buta nya" aku menunduk dalam lalu sadar Yerin menangis.

Ku lihat Woozi juga menangis.

"Noona hiks mianhe aku tidak bisa menjaga mu hiks" sesal Woozi namun aku mengelak

"Mianhe Woozi ahh ini salahku bukan salah mu, mian Yennie" ujar ku lalu pergi keluar untuk menenangkan hatiku. Hancur sudah semua harapan ku yang akan membawa Yerin ke Daegu.

"Lebih baik kau pulang Hyung, jangan pernah datang lagi kesini" ujar Woozi padaku. Semua berantakan. Aku benci keadaan seperti ini.

***
Hai gaes, kangen gak nih?

04 Jan 2019

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 04, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Love You [TaeRin] 18+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang