Chapter 6

7.3K 678 48
                                    

Matahari mulai menampakkan dirinya di ufuk timur, memberikan cahaya pagi yang menyehatkan tubuh. Suara burung-burung yang berkicau terdengar di sepanjang taman yang berada di dekat pantai. Beberapa orang juga tampak memenuhi taman dan jalan kecil sekitaran pantai untuk lari pagi.

Hinata terus menatap Naruto yang berlari bersamanya di sampingnya. Jantungnya berdegup dengan kencang sejak mereka keluar dari vila. Ia tidak menyangka bahwa kesempatan seperti ini akan datang lagi; setelah apa yang terjadi kepadanya tadi malam di pantai.

Mereka berlari santai di jalan kecil, dengan pemandangan laut yang indah. Sesekali Naruto akan melontarkan lelucon. Mereka terus mengobrol. Hinata merasa senang pergi berdua seperti ini bersama Naruto. Seolah mereka sedang berkencan.

"Hinata, ayo kita lomba lari." seru Naruto tiba-tiba. "Yang kalah harus memasak sarapan."

Sebelum Hinata mencoba mencerna perkataan pria itu, Naruto sudah berlari meninggalkannya dengan tawa puas yang keluar dari mulutnya. Hinata terkesiap. Ia berusaha untuk mengejar Naruto, tapi ia senang mendengar suara tawa pria itu yang menyejukkan hatinya.

"Naruto, tung—"

BUGH!

Karena fokusnya di berikan sepenuhnya pada pria berambut pirang itu, Hinata tidak sengaja menabrak seseorang. Ia kehilangan keseimbangan, tepat saat orang yang di tabraknya menarik tangannya dan membantunya berdiri.

"Kau tidak apa-apa?"

"Maafkan aku karena telah menabrakmu. Aku tidak sengaja." Hinata mendongak dan melihat pria berambut biru terang.

Pria itu seperti terkejut saat melihat Hinata.

"A-ada apa?" tanya Hinata cemas setelah menyadari wajah pucat pria itu.

Pria itu kemudian tersenyum, lalu menggeleng. "Kurasa aku jatuh cinta."

"Maaf?"

"Kepadamu."

Hinata terkejut. Dan pria itu sama sekali tidak melepaskan tangannya. Pria yang sedang tersenyum lebar kepadanya saat ini begitu dekat dengan wajahnya.

Naruto menghentikan langkahnya dan menyadari bahwa suara Hinata tidak terdengar lagi. Ia membalikkan tubuhnya, melihat Hinata yang sedang terpaku di depan seorang pria asing.

Sejurus kemudian ia menyadarinya. Rupanya ada seseorang yang menaruh perhatian pada Hinata. Cinta pada pandangan pertama.

Naruto tersenyum simpul. Pria itu mengingatkannya akan dirinya delapan tahun lalu, saat ia bertemu untuk pertama kali dengan Sakura. Hatinya berdesir. Ia mengangkat sebelah tangannya dan melambai. "Aku duluan, Hinata!"

Hinata menoleh. "T-tunggu! Naruto!" namun sayang Naruto tidak mendengar suaranya dan kembali berlari meninggalkannya. Hinata menghela napas sedih. Ia menarik tangannya sendiri dari genggaman tangan pria itu.

"Ah, maaf." ujar pria itu canggung. Lalu ia menyadari arah tatapan Hinata dan raut wajahnya. "Apa pria itu kekasihmu?"

Hinata sangat ingin berkata ya. Ia sangat ingin mengakui bahwa Naruto adalah kekasihnya, miliknya. Tapi semua itu hanya mimpinya.

Menggeleng, Hinata kembali menghela napas sedih. "Dia hanya sahabatku."

∞∞∞

Itachi menanti lift yang membawanya naik ke lantai atas dengan perasaan gelisah. Ia tidak tahu kalau istrinya berencana untuk menemui Sasuke pagi ini. Sikap Shion sejak kemarin memang aneh, bahkan wanita itu tidur terlalu larut. Itachi takut sesuatu akan terjadi pada Shion karena mengingat bagaimana sikap Sasuke terakhir kali.

Love Isn't Simple ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang