TL|2

2K 175 5
                                    

Tzuyu kini hanya berdiam diri di kamar malas untuk melakukan apapun karena masih teriang bentakan Taehyung yang dilemparkan untuknya.

Ia hanya menatap lurus kedepan
tanpa sadar cairan bening itu membasahi pipinya.

"Kenapa harus menangis?memang
aku yang salah,bukan?Tae oppa benar.Kau hanya harus lebih teliti lagi Tzuyu-ah."Tzuyu mencoba mengintropeksi dirinya sendiri.

Sedangkan Taehyung dibawah ia sedang bermain bersama Gucci dan yoentan,hewan peliharaannya dengan Tzuyu.

Taehyung juga memikirkan apa dia salah?apakah ia terlalu keras dengan Tzuyu?ayolah kenapa ia jadi seperti ini.

Melihat sang majikan melamun yoentan mengigit tangan Taehyung membuat nya meringis kesakitan.

"Ah,kau nakal juga ya."
Taehyung memainkan yoentan dan Gucci yang merasa terabaikan pun pergi dan naik ke kamar Tzuyu tanpa Taehyung sadari.

Pintu tidak di kunci dan Gucci
masuk begitu saja dan naik ke atas kasur mengelus bulu lembutnya di kaki Tzuyu membuat Tzuyu tersentak kaget.

"Gucci sayang kau ada disini?
kenapa kesini?bukankah kau sedang bermain dengan appa?"
Tanya Tzuyu.

Tzuyu sudah menganggap Gucci dan yoentan adalah anaknya dan Taehyung tanpa Taehyung ketahui.

Tzuyu juga menyebut dirinya oemma dan Taehyung appa di depan Yoentan dan Gucci membuat kedua anjing itu selalu nyaman jika bersama Tzuyu.

Tzuyu mengangkat Gucci ke pangkuannya dan mengelus bulu halus milik Gucci gemas sesekali menyiuminya.

            🐕🐕🐕

Sana dan Jungkook kini baru pulang.Mereka tidak pulang bersama,Sana yang lebih dulu sampai baru tak selang lama Jungkook.

Sana sedang membersihkan tubuhnya dan saat ia selesai ia segera turun kebawah melihat Jungkook yang duduk di sofa sambil fokus dengan berkas-berkasnya.

"Sanjangnim apa kau sudah makan?"tanya Sana yang kini berada di depan Jungkook.

Jungkook tidak menjawab,
mengabaikan pertanyaan Sana.
Kini gadis Jepang itu hanya bisa menghela nafas panjang dan membuangnya pelan.

Sana tidak ingin lama-lama.Ia
kini sedang memasak di dapur untuk makan malamnya.

Tidak butuh 30 menit Sana sudah selesai dengan acara masaknya dan segera menghampiri Jungkook.

"Sanjangnim kau---" "aku sudah kenyang.berhentilah menggangu ku dan pergilah."lagi dan lagi Sana harus benar-benar ekstra sabar menghadapi suaminya ini.

Jujur saja makanan Sana memang menggiurkan.Aromanya saja membuat perut jungkook kembali ingin diisi tapi gengsinya menghalangi nya.

Tadi sebelum Jungkook pulang ia memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran dengan seseorang.

Sana hanya tidak ingin bertengkar.Ia segera naik ke atas dan menuju kamarnya untuk siap-siap tidur.Makanan yang ia masak ia hiraukan begitu saja.Jungkook tidak makan ia pun tidak akan makan.

Sana mencoba untuk memejamkan matanya tetapi sangat sulit.
Ia terus berusaha untuk memejamkan matanya dan akhirnya bisa.

Jungkook membuka pintu kamarnya dan melihat Sana sudah tertidur nyenyak.

Ia ikut berbaring.mereka saling memunggungi.tetapi karena posisi yang tidak nyaman mereka pun berganti posisi.Alhasil mereka bertemu.
Walau hanya Jungkook yang menyadari dan Sana tidak karena sudah tertidur.

Jungkook menatap wajah Sana dalam.Jujur ia mengakui ciptaan Tuhan yang satu ini.
Sana memang cantik,baik,dan juga pintar tapi sayang seribu sayang,Jungkook tidak akan pernah mencintai nya.

Two loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang