Diary...
Demi apa gw di tembak sama Winwin?
Huh... Gw bingung sama perasaan gw sendiri, jujur gw udah suka dan mungkin juga cinta? Sama Winwin. Tapi kenapa? Kenapa perasaan gw mengatakan jangan sekarang?💗💗💗
Yena sudah pulang ke rumah. Dia sekarang sedang berada di kamar nya. Lebih tepat nya berada di atas kasur nya.
"Yena" panggil Bibi nya.
"Iya bi" jawab Yena.
"Ini kamu makan dulu" kata Bibi nya memberikan napan yang berisi makanan dan minuman untuk Yena.
"Makasih bi" kata Yena Senyum.
"Abisin ya" kata bibi nya "bibi keluar dulu"
"Iya bi"
Yena menaruh napan itu di atas nakas nya tapi, napan itu terjatuh(?) Hati Yena sekarang terasa tidak enak, mungkin ada suatu pertanda buruk?
•••
Winwin yang sekarang sedang berada di kamar nya.
"Si cheng" panggil ibu nya winwin memasukin kamar nya.
"Maahhh" kata Winwin ngerengek, iya dia paling tidak suka di panggil seperti itu.
"Iya iya, Winwin?" panggil mama nya.
Winwin menatap mama nya "iya ma?"
"Humm... Mama mau ngomong sama kamu" kata mama nya.
"Ngomong aja ma" kata Winwin sambil mengotak ngatik laptop nya.
"Perusahaan papa kamu udah bangkrut" kata mama nya.
Winwin? Dia menanggapi nya biasa.
"Trus?" jawab Winwin biasa dan masih terjaga dengan laptop nya.
(Anak lucknut emang :v)
"Huh... Yaa... Kata nya papa nya Yiyang mau bantu, tapi syarat nya kamu harus nikah sama Yiyang" kata Mama nya yang langsung buat Winwin tercengang kaget.
"Apa ma! Nikah! Sama Dia! Oh... Ga, Winwin ga mau, mama tau kan Winwin cinta nya sama siapa?" tanya Winwin ke mama nya.
"Iya mama tau, tapi.. Ini demi perusahaan papa kamu nak, mau ya" bujuk mama nya Winwin.
"hm.. Winwin pikirin dulu" kata Winwin lemah.
"yaudah mama keluar dulu" kata mama nya Winwin.
"Iya ma"
Mama nya Winwin keluar kamar lalu menutup pintu kamar.
"AAAARRRGGG! GW GA MAU NIKAH SAMA YIYANG!" kata Winwin sedikit berteriak sambil mengacak rambut nya prustasi.
"Ga, pokok nya gw ga mau, Apaan dah sama si manja ga!" kata Winwin masih ga terima.
•••
Pagi...
Hari ini Yena sudah bisa masuk kuliah dan kembali menjaga toko bunga milik bibi nya.
Dia keluar dari rumah nya lalu berjalan kaki menuju toko bunga.
__________
Sampai toko bunga Yena membuka toko bunga nya lalu masuk dan memberes kan semua bunga bunga nya dan mengubah tulisan yang terpampang di depan pintu itu dari 'close' menjadi 'open'
"Permisi" kata orang yang masuk kedalam toko bunga Yena itu.
"Yena" panggil orang itu yang Yena kenal sebagai Mark.
"Eh, Mark, kenapa?" tanya Yena.
"Ga, ini gw mau beli bunga" kata Mark.
"Iyaa?"
"Bunga mawar warna merah muda ya Yen, buat buketan" kata Mark.
"Siyap, tunggu aja, 5 menit jadi kok" kata Yena.
Ga lama bunga yang Mark pesen selesai.
"Nih" kata Yena ngasih bunga nya.
"Eh, Yen"
"Hmm" dehem Yena ngerespon ucapan Mark.
"Winwin nembak lo?" tanya Mark.
Yena kaget, dari mana Mark tau soal itu.
"Santai aja kali muka lu, ga usah kaget lebai kaya gitu, yaya, gw tau Winwin nembak lo tuh, soal nya gw nguping waktu di rumah sakit, hehe..." kata Mark nyengir tanpa dosa.
Yena natap mark datar trus gelengin kepala "nguping pembicaraan orang itu ga baik Mark" kata Yena.
"Iya iya tau, trus, kapan lo jawab?" tanya Mark.
"Eh iya! Lo jawab iya apa engga nih?" tanya Mark lagi.
"Kasih bocoran dungss"
"Bacot" kata Yena.
"Yeee, sebagai teman lo yang baik nan ganteng ini, gw harus tau" kata Mark.
Soal Yena nerima Winwin apa ngga..... Humm.... Jelas itu menjadi sebuah pemikiran buat Yena selama beberapa hari setelah Winwin nembak Yena. Eh* bukan beberapa hari si ya, kan kemaren Winwin nembak Yena nya :v
Di sisi lain, Yena jelas sudah suka dan sayang mungkin (?) dengan Winwin. Tapi di sisi lain nya, dia merasa belum saat nya buat dia menerima Winwin menjadi pacar nya. Kenapa? Entah lah.... Yena merasa kalau buat sekarang dia belum siap untuk menerima Winwin menjadi pacar nya.
Mungkin, Yena perlu waktu berpikir beberapa hari kedepan untuk menjawab pertanyaan Winwin.
💕💕💕
Hwhw 😗😌
KAMU SEDANG MEMBACA
Look me "Dong Si Cheng"✔
Romance"Maaf, boleh numpang nanya?" -Winwin "Iya, boleh" Yena "tempat alamat belahan hati gw di mana ya?" - Winwin