01. Miss Telat

136 18 8
                                    

"Awali dengan Basmalah, akhiri dengan Hamdalah,"  ucap seorang pria yang tak terlihat begitu jelas wajahnya.

"Tapi.." Kalimat itu belum selesai diucapkan. Tiba-tiba, pintu kamarnya digedor-gedor oleh beruang betina.

Brug..brug..brug.

"Woii.. bangun, udah jam berapa nih?. Masih molor aja, ngga sekolah apa." Teriakan mama rempong dibalik pintu kamar.

"Emm.. iya, ma." Kesalnya sambil meraba sisi bantal mencari benda pipih itu.

Dilayar ponselnya menunjukkan jam 07:15. OMG!!!😲😲
Tapi selow aja, kalau gadis yang satu ini, sudah biasa denga kata 'Terlambat'.

Setelah mandi jamak atau bisa di bilang ngga mandi. Seragam putih abu-abunya sudah bertengger rapi di tubuh aduhai. Dan Lipbalm yang memberikan sensasi fresh diwajahnya. Oww.. cucomeong say😄😄

"Kiki..." Teriak mama.

Yeah, Namanya KIKI. Lebih lengkap RISKIA TUL AWALIAH Anak pertama plus anak satu-satunya. Usia 17 Tahun. Duduk dibangku Kelas XII SMA Swasta. Gadis pecicilan, bola mata yang berwarna coklat lumpur menambah kesan imut pada dirinya.

"Iya, ma. Kiki udah siap kok," Balasnya sambil memasang peniti di jilbabnya.

Setelah sarapan, ia berpamitan dengan mamanya untuk berangkat kesekolah. Dengan mengendarai motor metic kesayangannya yang ia beri nama JULPIKAR

Tidak cukup waktu lama, hanya membutuhkan 20 menit ia tiba disekolah. Ia melirik jam yang melingkar ditangannya menunjukkan jam 08:00.

Dan Rejeki di pagi hari, guru mata pelajaran jam pertama tidak masuk. Dikarenakan sakit. Yang konon katanya sakitnya karna di guna-guna. Komat kamit mulut mbah dukun lalu di sembur pyurrr... yaelah nyanyi mampus😫😫

"Anak soleha rejeki selalu ngikut," Katanya sambil mengusap-usap dadanya. Yaelah dada papan cucian di usap-usap.

"Allahuakbar.. inget ki, ngucap ki. Udah kelas tiga masih aja telat," Ucap deni. Merupakan teman terdekat plus teman sekelas kiki.

"Huwalah. Masih pagi udah ceramah. Kagak takut ngegantiin mama dede," Balasnya terkekeh sambil memarkir pantat di bangku yang ada disebelah deni.

"Untung lo cantik. Kalau kagak ngga ada gunanya lo.." belum selesai deni bicara, kiki memotongnya.

"Lo apa hah?" Potong kiki yang wajahnya ia majukan ke deni sambil mengembang kempiskan lubang hidungnya.

"LObang idung lu, bikin ngeri," Balas deni dengan berdecak ngeri. Tawa kiki pecah. Membuat seisi kelasnya kaget mendengar tawa kiki yang seram.

Waktu jam pelajaran pertama telah habis. Guru mata pelajaran kedua sudah nongol sambil berkacak pinggang di ambang pintu.

"Den, cewe cakep." Kiki yang sedikit berbisik di telinga deni.

"Mana?" Semangat deni. Yaelah jomblo jomblo

Kiki menunjuk ke arah pintu dengan suara pelan.
"Noh, rayap minta di buntingin."
Deni berhasil mendaratkan tiga jari di jidat jenong kiki cukup keras.

"Wadaw," Teriak kiki. Membuat guru itu menatap ke arahnya.

"Apa-apan ini" Gertak guru kiler itu.
Kiki yang mendengarnya menelan salivanya dalam-dalam.

"Hehe. Maaf bu. Jempol kaki saya keinjek kursi" Sambil menggaruk kepala tanpa gatal.

"Kenapa garuk kepala, kutuan?" Tanya guru itu dengan penuh penekanan.

BPJS (Butuh Pasangan Juga Sayang).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang