13. I Feel Down

64 7 3
                                    

Pukul 05.30

Pagi ini seorang wanita tengah terduduk di atas ranjang kasurnya yang sangat empuk sembari mengusap kedua matanya kasar. Tak lupa dijumpainya seseorang yang tengah tertidur pulas disampingnya hingga membuat ia sedikit tidak tega untuk membangunkannya.

Ia pun beranjak dari tempat tidur untuk mencuci muka dan mengosok giginya di kamar mandi. Namun ketika ia mencapai 2 langkah kaki kedepan, terdengar suara rintihan pelan dari arah wanita yang tengah tertidur itu. Ia pun merasa panik dan berusaha membangunkannya.

"Je? Jeje?? Bangun Je, Lo gakpapa kan?" Ucapnya dengan memberikan ekspresi wajah khawatir. Namun tak mendapati jawaban apa-apa, hanya sebuah getaran tubuh yang hebat menambah sontak kaget di pandangannya. Akhirnya ia mengulurkan tangannya tepat di kening seseorang itu dan seketika ia berteriak syok.

"Astaga.... Demam tinggi? Mbakkk?? Tolong!!" Teriaknya sembari memanggil pembantu rumah tangganya itu

"Iya dek... Ada apa kok teriak-teriak?" Jawabnya terheran sekaligus kaget

"Tolong mbak! Jeje demam tinggi ini, badannya menggigil, nafasnya gak beraturan, tolong bantu aku bawa dia ke mobil, kita kerumah sakit sekarang juga!!" Sambar Amell tegas dengan nada penuh kepanikan

"Astaghfirullahaladzimm... Baik dek, mari saya bantu" Ujarnya bergegas meraih tangan Jeje dan mengangkatnya berdua

Jogja Internasional Hospital...

"Suster, dokter!! Tolong teman saya!!" Teriaknya kearah penjaga yang ada di ruang IGD

"Baik.. mohon maaf anda bisa tunggu diluar ya? Kami akan segera menanganinya" Perintah salah satu suster di rumah sakit itu.

Seketika Amell meneteskan air matanya karena merasa bersalah tidak bisa menjaga Jeje dengan baik. Ia juga merasa bingung harus menghubungi siapa, namun tetap saja yang di tujunya adalah Galant, sang penyebab utama permasalahan ini ada.

Amell "Ha-llo ka-k Galant?"

Galantta "I-yaa? Ada apa telfon pagi-pagi begini?"

Amell "E-emm ini kak, maaf, aku mau kasih tau kalauu...."

Galantta "Kalau apa? Kok kamu ngomongnya gak jelas gini sih?"

Amell "Kalau sekarang Jeje ada di Rumah sakit kak, tadi saat bangun badannya demam tinggi dan sepertinya dia susah bernafas, jadi aku langsung membawanya ke Rumah sakit kak"

Galantta "Apaaa????? Di rumah sakit? Rumah sakit mana????"

Amell "JIH kak"

Galantta "Okee gue segera kesitu sekarang juga!"

Tak lama setelah pemberitahuan singkat ditelepon itu, Amell yang tengah terduduk gusar segera memberanjakkan dirinya ketika melihat seorang doktor laki-laki keluar dari ruang IGD.

"Apa yang terjadi dengan teman saya dok???" Tanya Amell spontan

"Teman anda mengalami demam tinggi namun belum diketahui apa jenisnya, athsma nya kambuh ketika ia sedang tertidur menyebabkan jantungnya melemah, sepertinya dia sedang memikirkan beban berat, jadi saya sarankan agar dirawat dirumah sakit ini selama beberapa hari!" Jawab doktor itu seketika membuat Amell tersontak kaget dan meluncurkan air matanya

"Astagaaa...... Boleh saya lihat kedalam dok?" Ujarnya perlahan

"Silahkan, tapi harap untuk tetap menjaga ketenangan Pasien ya? Kalau boleh tau dimana keluarganya?" Izin dokter itu dilanjut menanyakan sesuatu

Stuck in the Wrong Feelings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang