16. So Hurt!

74 5 5
                                    

"Jeje...??!!!!!" Teriak seorang wanita terkejut

    Seketika suasana diluar diruangan itu sangat mencekam. Emile yang sebelumnya bisa tertawa dan banyak bicara pun ikut tertunduk setelah seseorang membentaknya.

Some time ago!

"Brengsek!! Bisa diem gak sih Lo? Liat!! Gara-gara kelakuan Lo adek gue sekarang kritis!!!" Bentak Galant kepada Emile yang sedari tadi terus mengusiknya

"Kok aku sih? Kan aku gak ngapa-ngapain dia, aku cuma kangen sama kamu sayang?!" Balasnya dengan nada mendayu-dayu manja membuat orang yang mendengarnya ingin muntah seketika

"Apa-apaan sih? Gausah panggil gue sayang sayang lagi! Kita itu udah lama putus, dan gue udah move on!!" Ujarnya tegas hingga menimbulkan raut muka kesal tergambar diwajah Emile

   Ya, mereka adalah sepasangan kekasih yang kurang lebih sekitar 5 bulan lalu telah memutuskan hubungannya karena Galant menjumpai Emile sedang berselingkuh dengan seorang laki-laki di club malam.

Current events!

   Setelah beberapa saat dokter menangani Enji yang tadi sempat merasakan kesakitan hebat, akhirnya ia keluar dari ruangan itu dan memberi tahukan kondisi Enji saat ini.

"Bagaimana keadaannya dok?" Tanyanya sangat khawatir

"Tenang dulu ya mas.. saat ini Angibitta memang sedang dalam kondisi yang tidak baik, tempera yang terjadi dalam fikirannya mampu mensugesti rasa sakitnya hingga masuk kedalam hati dan jantungnya yang semakin melemah. Untuk sementara ini Angibitta akan saya pindahkan ke ruang ICU agar ia mendapatkan perawatan secara intensif paling tidak sampai halusinasi dialam bawah sadarnya terkontrol atau bahkan bisa hilang. Mohon doa dan kerjasamanya demi kesembuhan pasien ya, saya permisi dulu!" Jelas Dr. Andrean kemudian meninggalkan tempat itu disusul dengan dua perawat yang akan segera membawa Enji pindah ke ruang ICU.

   Tak ada sepatah katapun yang dapat terucap dari mulut pria gagah nan tampan itu. Sontak air matanya jatuh tak beraturan hingga membawa tubuhnya jatuh menduduki lantai putih bersih rumah sakit itu.

   Amell, Virlie dan teman-teman yang mendengar pernyataan dokter itu pun seketika ikut merasakan khawatir juga rasa bersalah yang mencabik hati mereka, menyesal karena tidak bisa menjaga Enji dengan baik.

"Gue minta maaf lant, ini semua salah gue! Gue yang udah bikin Emile dateng kesini dan membuat kondisi adek Lo jadi seperti ini! Sori lant, gue nyesel banget!" Ucap Virlie sendu sembari memegang erat pundak Galant yang tertunduk lemas dihadapannya

"Nggak Vir, ini semua salah gue, gue yang udah gak becus jagain adek gue, gue yang udah bikin dia sakit dan menderita kaya gini. Andai malam itu gue bisa ngontrol emosi gue, mungkin sekarang Enji gak bakalan semenderita ini! Gue emang bego! Gue emang kakak yang gak berguna Vir!!" Ujarnya dengan air mata penuh penyesalan

   Amell yang menyaksikan kejadian itu pun ikut tak kuasa menahan air matanya. Disisi lain ia sangat khawatir dan sedih mengetahui kondisi sahabatnya seperti ini. Tapi disisi lain dia juga merasa terharu melihat sikap Galant, laki-laki yang ia cintai, bisa setulus dan selembut ini. Sungguh malam itu adalah malam yang sangat mencekam bagi mereka semua.

"Gue minta Lo sekarang pergi dari tempat ini dan jangan pernah tunjukkin muka Lo lagi dihadapan gue!!!!" Teriak Galant penuh amarah sembari menunjuk wanita yang tengah duduk dihadapannya

"Tapi lant, aku kan [----]"

"PERGI!!!!!" Potongnya sembari menunjuk ke arah jalan keluar/lift di seberang sana

   Galant tak tahu apa yang akan ia katakan kepada orang tuanya mengenai kondisi adiknya saat ini. Ia tau betul bahwa orang tuanya sangat sibuk. Ia takut apabila orang tua terutama ibunya tau tahu apa yang sedang terjadi saat ini pasti mereka akan marah besar padanya. Tak lama, panjang umur menyertai orang yang sedang berada fikirkannya. Nama Ibu yang baru saja ia sebut-sebut dalam hati tiba-tiba muncul dilayar telefon genggamnya.

Stuck in the Wrong Feelings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang