20. Feel So Fun! 💕

103 6 3
                                    

"Mbak Menik??!!!" Ujar Enji dengan sedikit terkejut

"Iya? Mau apa kamu ambil piring itu??" Sautnya sedikit sinis membuat Enji merasa heran dan kebingungan dengan sikap mbak Menik yang tiba-tiba ketus padanya

"Ee-ehh mau makan? Kenapa? Gak boleh ya? Maaf" Jawab Enji sedikit gugup dan menurunkan nada bicaranya

"Huuhhh kenapa gak bilang? Kan mbak bisa ambilkan! Mbak gak mau kamu kecapekan hanya karena harus mengambil piring sendiri! Sudah sini berikan piringnya biar mbak layani kamu mau makan apa sayang?" Ucap mbak Menik seketika membuat Enji menganga kemudian mengerucutkan bibirnya kesal

"Iihhhh mbak tu loh! Aku kan baru pulang, masa udah dikerjain kaya gini sih?! Sebel deh!" Pekik Enji pura-pura ngambek

"Hehehe kan mbak kangen... Udah ini jadinya mau makan apa mau ngambek?" Timpal mbak Menik masih dengan nada menggoda

"Huhhh ya makan lah..."

Siang ini, tepat pukul 13.30 Enji tengah duduk diruang keluarga rumahnya untuk menunggu kedatangan Farros dan teman-teman kakaknya. Sedangkan Galant, sekitar setengah jam yang lalu ia pergi untuk menjemput Amell, sesuai dengan perintah adik kesayangannya itu.

Ditengah kesibukan matanya yang terus memandangi layar televisi berukuran 40 inc yang menampilkan film kartun kesukaannya itu seketika ia dikejutkan dengan seseorang yang tiba-tiba telah duduk disampingnya dengan menyodorkan sebuah coklat favoritnya.

"Untuk kamu..." Ujar seseorang itu

"Hey?? Kok udah sampe sini ga bilang-bilang sih? Kaget tau!" Gerutu Enji dengan mengerucutkan bibirnya

"Maaf hehe... Habisnya tadi pintunya kebuka lebar gitu, aku udah salam tapi kamu tetep asik sama tv itu" Jawabnya menjelaskan

"Oh ya? Maaf aku juga gak denger hehe.. ini apa?" Tanya Enji pura-pura tak tahu

"Iihhhh.... Kamu ini udah besar masa gak tau kalo ini coklat!!" Ucap Farros dengan mengusap rambut Enji kasar

"Ihh aku juga tau kalo ini coklat... Maksut aku ini untuk apa tiba-tiba kasih aku coklat?" Jawabnya lagi-lagi dengan mengerucutkan bibirnya

"Untuk kamu lah... Anggap saja ini hadiah dari aku karena kamu udah berhasil sembuh! Kenapa? Gak mau ya? Yaudah kalo gitu aku makan sendiri ajaaa...." Jelas Farros dengan nada menggoda

"Eh eh eh.... Jangan lah! Katanya buat aku! Masa malah dimakan sendiri sih!" Sambarnya dengan merebut balik cokelat itu dari tangan Farros dan hanya dipandangi dengan sebuah senyuman

Tak lama kemudian teman-teman Galant pun datang dan diwaktu yang bersamaan pula Amell dan Galant ikut memasuki rumah.

"Udah kumpul semua nih??" Tanya Angel memastikan

"Udah dong, kuy lah?" Jawab Galant antusias

"Yang ikut mobil aku siapa nih?" Ujar Angel bertanya kepada semuanya

"Gini ajaa... Gue, kak Angel, adek, Amell, sama mas Farros satu mobil pake mobil Enji. Terus Lo semua ikutin pake mobil gue ya? Mobil kalian parkir dirumah gue aja, biar nanti di masukin ke garasi sama mas Ari" Jelas Galant mengarahkan

"Oke!!" Saut mereka serempak

Dalam perjalanan Enji terus melamun membayangkan sesuatu tapi tak tahu tentang apa yang tengah difikirkannya. Sebenarnya juga ia ingin mbak Menik ikut, tapi itu adalah hal yang sangat tidak mungkin. Karena dia sangat takut dengan peraturan yang Ayah Enji berikan kepadanya bahwa Mbak Menik dan Mas Ari tidak boleh pergi meninggalkan rumah dalam kondisi kosong, bahkan selama Enji sakit kemarin mbak Menik sangat ingin datang menjenguk bahkan menungguinya, tapi itu sangat tidak mungkin karena Ayah dan Ibu Enji juga sedang pergi keluar kota. "Ah yasudahlah..." Gumam Enji pelan tanpa ada satu orang pun yang mendengar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Stuck in the Wrong Feelings Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang