Part 11

7.9K 202 0
                                    

Pov Richad

Ya kalian pasti tahu bagaimana perasaanku saat ini, sesak didalam sana kini yang aku rasakan.
Pacarku telah memiliki calon suami lalu aku ini apa?
Ya walaupun memang hubungan kita sangatlah rumit tapi aku berkeingin untuk serius dengannya bagaimanapun caranya.

Tapi sepertinya sudah terlambat aku kalah oleh calon suaminya, coba saja aku lebih cepat menggambil tindakan tidak mungkin seperti ini.

Bunyi hp richad

"By, nanti malam aku mau ketemu dan aku mau menjelaskan semuanya. Tolong datang aku tunggu di tempat biasa." Pesan dari nura

"Kalau masih sibuk dengan keluargamu aku gapp kok, tapi aku usahakan datang." Balasku

Aku bernapas berharap rasa sesak disana sedikit berkurang tapi tetap saja masih terasa sakit.










Pov aulian

Hari ini nura wisuda, bulan depan kami akan menikah. Entahlah ini keputusan terbaik atau tidak akupun ga tau.

Kami sedang berada di studio foto, ayah ibu dan nura sedang tersenyum bahagia di sana. Nura senyummu indah sekali

"Nak ian sini waktunya kamu foto bareng nura." Ucap ibu berhasil membuat aku dan nura terkejut

Aku melangkah menuju tempat untuk berfoto, aku gugup dan nura pun gugup bagaimana tidak ini pertama kalinya aku dekat dengan nura, aku diarahkan untuk berpose begitu dekat dengan nura .

"Kalian cocok sekali, iya kan yah?." Tanya ibu kepada ayah dan ayah tersenyum, aku pun tersenyum

"Ayah sudah atur jadwal kalian minggu depan untuk mengadakan foto prewedding ya." Balas ayah, aku tersenyum dan melirik ke arah nura yang sedari tadi hanya berdiam diri, apa dia tidak menginginkan ini semua?

Kita telah selesai melakukan foto studio dan menuju ke restoran setelah dari restoran barulah kita kembali ke hotel






Pov Nura

Malam ini aku sudah menunggu richad di tempat biasa aku dan dia bertemu. Richad tidak biasanya terlambat, apa dia tidak datang

"Maaf telah membuatmu menunggu lama nura." Sapa richad yang tiba-tiba sudah berada di sampingku

"Richad, aku pikir kamu tidak akan datang." Aku menyambutnya dan memeluk richad tapi dia tidak membalas pelukanku

"Jadi apa yang mau kamu bicarakan ra?" Balasnya tanpa memanggilku seperti biasanya, aku merasakan sakit mendapatkan perubahan di dalam diri richad

"Maafkan aku, aku ga tahu harus cerita dari mana, maafkan aku tidak bisa menolak permintaan ayah. Aku terpaksa melakukan ini semua, kamu tahu kan hatiku memilihmu tetapi keluargaku memaksaku." Balasku dengan menahan agar tidak menggeluarkan air mata

"Aku tahu nura, tapi ini memang sudah takdirnya. Dari awal seharusnya aku sudah menggambil keputusan bukan menunda-nunda seperti sekarang ini, maafkan aku juga tidak bisa berbuat banyak. Aku sudah pasti kalah padahal aku belum mencobanya." Balas richad

"Tolong richad, lakukan sesuatu untuk ku dan untuk kita. Aku hanya ingin bersamamu, hatiku memilihmu. Tolong richad." Ucapku yang sudah menggeluarkan airmata

"Sttt, jangan nangis dong ra nanti cantikmu hilang, lihat aku. Katakan apa yang harus aku lakukan? Kamu pun tau hatiku memilihmu ra, aku ga tau apa jadinya aku jika harus kehilanganmu ra. Kamu kekuatanku ra." Balas richad yang semakin membuatku menggeluarkan airmata

"Ikutlah denganku richad, dan bertemulah dengan keluargaku. Hanya itu yang bisa membuat kita bersama aku mohon." Balasku sambil menggengam erat tangan richad

"Aku akan mencobanya, kamu tenang ya. Kita lewatin ini bersama. Udah ya jangan nangis lagi kamu terlihat jelek jika sedang menangis sayang." Balas richad sambil menghapus air mataku dan menggengam tanganku
































Jangan lupa di vote maaf kalo ga seru

Calon suami pilihan ayahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang