The real last part
.
.
.
.
.
.Namjoon terlihat mondar-mandir di kamarnya sambil sesekali melirik ke arah jam. Kalau boleh jujur, yoongi sangat pusing melihatnya... ups ralat sangat pusing melihatnya.
"Yak, apakah kau tidak lelah?" kesal Yoongi pada akhirnya menyuarakan kekesalannya yang sejak tadi tersimpan.
"Bagaimana aku bisa tenang hyung, acaranya akan dimulai 1 jam lagi." jawab Namjoon dengan perasaan kesal pula, Yoongi menghela nafas.
"Bahkan ini bukan acaramu, mengapa kau yang cemas?" heran Yoongi sambil mengelusi Chimmyㅡkucing baru milik jimin yang tertidur nyaman di samping yoongi."Tentu saja aku cemas, bagaimana jika dia tidak akan datang? Bagaimana jika dia membawa kekasihnya yang lain?" tanya Namjoon bertubi-tubi sambil membayangkan yang tidak-tidak.
"Aish.. Kau percaya padaku bukan? Dia pasti akan datang." yakin Yoongi sambil menatap namjoon serius yang balas menatapnya serius pula.
"Dan bagaimana jika dia benar-benar tidak akan datang?" tanya Namjoon dengan air muka yang sangat serius.
"Aku yang akan menggantikannya." ucap Yoongi tegas dan membuat Namjoon terkejut sesaat.Beberapa menit setelah perdebatan mereka, hening mengisi ruang di antara mereka dengan leluasa. Mereka berdua sama-sama memikirkan apa yang akan terjadi nantinya.
Brak
Sontak Yoongi dan Namjoon menoleh ke arah pintu, hanya sekedar untuk melihat siapa yang membuka pintu dengan brutalnya. Disana berdiri Sehun yang sedang membungkukkan badannya dengan tangan ditaruh di lutut sambil mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Seakan-akan nafasnya akan habis disaat itu juga. Yoongi pun menghampirinya dengan Namjoon yang menyusul di belakangnya sambil bersedekap dada.
"Kenapa terlambat?" tanya Yoongi dengan nada tegasnya.
"Ahh.. Tidak bisakah kalian membiarkanku beristirahat sebentar.. Hah.. Aku sungguh lelah, hyungdeul... Hah.. " tanya Sehun dengan sedikit perasaan kesal yang tersemat di dada. Namjoon dan Yoongi saling bertatapan dengan heran karena hey, seharusnya mereka yang marah kenapa malah mereka yang kena marah..
.
.
.Last
.
.
.
."Hyungie, makannya ditunda dulu bisa?" tanya Jimin ragu sambil menatap luhan yang sedang makan dengan tatapan khawatir. Ibu hamㅡpria hamil tersebut sedang melahap tteokbokki pedas tanpa memperdulikan jika tuxedo-nya akan terkena saus tteokbokki atau riasannya akan berantakan, kata Seokjin dia sedang ngidam. Jungkook yang sedari tadi melihat Luhan makan ikut menatap khawatir, tolong diingatkan Luhan sedang hamil dan akan melangsungkan pernikahannya dengan sehun!
"Biarkan saja dulu Jiminie, kau belum mengerti bagaimana rasanya mengidam kkk~" kekeh Seokjin sambil merapikan beberapa alat make up yang telah selesai ia gunakan untuk merias luhan.
"Memangnya mengidam itu seperti apa, mommy?" tanya Jungkook dengan kedua mata bulat yang jernih berkedip-kedip bingung. Jimin yang setuju dengan pertanyaan Jungkook pun ikut menggangguk sambil menatap Seokjin dan sesekali mematai Luhan yang masih makan."Mengidam itu adalah proses dimana diri kita seperti berkeinginan sesuatu yang lumayan ekstrim untuk ukuran orang hamil. Entah itu makanan yang tak lazim atau keinginan yang sungguh tak terduga seperti ingin menyentuh wajah boyband atau girlband. Konon, katanya jika keinginan orang hamil tersebut tidak dituruti maka anaknya akan mengiler" jelas Seokjin dan diangguki oleh Jungkook dan Jimin sambil membulatkan bibir mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My World (Yoonmin) Completed
Fanfiction"dulu aku hanyalah seorang namja dingin yang tidak pernah memikirkan perasaan orang lain, tapi semua itu berubah saat aku bertemu denganmu. gomawo park jiminie" Yoongi!seme!jimin!uke! Boyxboy Gak suka cerita homo? Minggir!