Don't forget to click the star ⭐
.
.
.
.
.
.
Seorang namja mungil tergeletak di lantai dengan keadaan tangan terikat di depan dan kaki yang juga terikat. Mata sipit namja mungil tersebut mulai terbuka dan mengerjap untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitar. Namja itu mencoba menggerakkan tangan tapi tak bisa, begitupun dengan kakinya. Namja mungil itu merasakan keringatnya keluar dari dahinya. Tiba tiba sebuah pintu terbuka menampakkan seorang yeoja bertopeng."Kau sudah bangun, PARK JIMIN " ucap yeoja bertopeng tersebut. Yap, namja mungil tadi adalah adalah park jimin. Jimin tak menghiraukan ucapan yeoja bertopeng itu, dia masih berusaha melepaskan ikatan di tangannya.
"HEY, NAMJA TENGIK aku berbicara padamu?! Apakah kau tidak punya sopan santun, eoh?!" Bentak yeoja tersebut sambil menendang perut jimin.
"Aaakh..." ringis jimin saat kaki yeoja tersebut masih berada di perutnya yang sekarang malah menekan perut jimin lebih kuat.
"wae? Apakah itu sakit? Eoh ?" Tanya yeoja tersebut sambil memasang nada khawatir yang dibuat-buat. Jimin mengumpati yeoja tersebut dalam hati.
"Nuguya?" Tanya jimin dengan nada dingin. Yeoja tadi tertawa sebelum kemudian raut mukanya berubah datar lagi.
"Tak mungkin kau tak mengenalku, park jimin " jawab yeoja tadi enteng sambil memasang smirk mengerikan di wajahnya. Jimin membulat saat mengetahui siapa yeoja dibalik topeng tersebut.
"Apa yang kau mau dariku kim hyorin?!" Ucap jimin meninggikan suaranya sedangkan hyorin-yeoja bertopeng- hanya terkekeh sinis. Hyorin berjongkok di hadapan jimin dan mencengkram rahang jimin.
"Heh, sudah terikat begini kau masih saja berlaku songong. Kau itu hanyalah serangga kecil yang harus kusingkirkan" ucap hyorin sambil memasang seringaiannya, jimin yang kesal langsung meludahi wajah hyorin.
Cuih!
Plak
Hyorin langsung menampar jimin, dia tidak terima diperlakukan seperti itu. Sedangkan jimin hanya tersenyum miring, seperti meremehkan tamparan hyorin yang sangat lemah baginya.
"KAU BENAR-BENAR CARI MATI EOH PARK SIALAN JIMIN!!" Teriak hyorin sambil menjambak rambut jimin, tapi itu tidak membuat jimin meringis kesakitan. Malah membuat jimin terkekeh
"Hanya ini yang bisa kau lakukan bitch" jimin menekankan kata bitch, membuat hyorin kesal dan pergi dari sana.
Setelah hyorin benar benar telah keluar, jimin langsung bangun dengan susah payah dan mengusap kepalanya yang tadi dijambak oleh hyorin.
"Aaurgh, kulit kepalaku ingin copot rasanya. Apakah dia itu emang jelmaan iblis kali ya?" Monolog jimin sambil mengelus kepalanya meskipun agak sulit.
Tanpa jimin sadari, seorang yeoja berambut panjang memerhatikan dengan tatapan khawatir
'Aku akan membebaskanmu jimin, kumohon tunggulah'
.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya di apartemen jiminYoongi terus mencoba untuk menghubungi ponsel jimin, yang sialnya selalu operator yang menjawab. Yoongi yang sedang langsung membanting ponselnya ke sofa, yoongi mulai frustasi dan mengacak acak rambutnya.
Tes
Tes
Dua buah air mata keluar dari mata tajam milik yoongi, tubuh yoongi merosot di dinding. Badan yoongi bergetar hebat, ini adalah pertama kalinya yoongi menangis setelah kejadian memilukan yang pernah dialaminya.
Flashback
"Yoongi palliwa" teriak seorang namja tinggi memanggil namja yang lebih pendek *sorry bang agus 😂🔫
KAMU SEDANG MEMBACA
You're My World (Yoonmin) Completed
Fanfiction"dulu aku hanyalah seorang namja dingin yang tidak pernah memikirkan perasaan orang lain, tapi semua itu berubah saat aku bertemu denganmu. gomawo park jiminie" Yoongi!seme!jimin!uke! Boyxboy Gak suka cerita homo? Minggir!