"APA!!! Gak salah!!" Teriak Kintan.
"Aelah Tan teriak itu kasih aba-aba dong!!" Kesal Salsha. Ternyata suara Kintan bisa membuat telinga nyut-nyutan.
"Udah Tan lo terima aja yang penting perut kenyang" Alam berbicara sembari mulut penuh dengan makanan, ternyata duo curut sudah melahap makanan itu dari tadi, dasar rakus.
Revan berdecak, sudah ia duga pasti Kintan akan menolak, begitu pun dengannya karena ia pun enggan disuruh makan satu nasi bersama singa seperti dia.
Kintan mendengus kesal mendengar jawaban dari sahabatnya, apa ini yang disebut sahabat. Sahabat macam apa mereka, rengek Kintan dalam hati. Kini nafsu makannya hilang seketika.
Hening..
5 detik
.
10 detik
.
15 detik
.
20 detikAkhirnya nasi bungkus itu sama sekali tak disentuh oleh Revan maupun Kintan. Hingga makanan yang dilahap oleh yang lain sudah habis.
"Kintan makan nanti lo kelaperan" Bella melihat Kintan yang hanya diam menatap danau. Ia hanya melirik sekilas Bella.
"Udah lo makan aja, gue gak lapar"
Kintan menoleh pada Kintan yang tengah berdiri dipinggir danau, sepertinya ia juga terkagum-kagum dengan keindahan danau ini. "Gak, gue gak nafsu. Kalo lo lapar makan aja sono gak usah ajak gue"
"Woy!!" Teriak Reza
Semua mata tertuju pada Reza kecuali Kintan dan Revan.
"Apaan lo teriak-teriak??" Teriak kembali Alam.
"Main basket lagi yok!!"
Mendengar nama basket Bella menoleh pada Reza. "Boleh, tapi entar gue timpuk lo pake bola biar lo ngerasain apa yang gue rasain tadi!!"
Alam sudah terlebih dahulu mendekat pada Reza.
"Sal kesana yuk" ajak Bella namun ternyata Salsha sudah terlebih dahulu kesana bersama Alam. "Etdah bocah"
Bella melirik Kintan yang masih diam bersandar dipohon dan ya makanannya pun masih tak disentuh. "Tan makan, nanti lo sakit kalo telat makan"
"Nanti" singkat Kintan.
Jika jawaban yang keluar dari mulut Kintan sangatlah singkat berarti ia benar-benar marah. "Kalo gitu kesana yuk main basket, biasanya kalo soal basket lo paling semangat" ajak Bella.
Kintan ganya menggeleng.
"Gue lagi bad mood, lo duluan aja gih"Bella menghela nafas panjang lalu ia hembuskan perlahan. Ia melihat Revan yang tengah berdiri dipinggir danau lalu ia menghampirinya.
"Van lo bujuk Kintan dong buat makan""Kenapa harus gue?"
"Kan lo partner makan Kintan. Ayo dong please, gue tau ini salah gue bikin Kintan ngambek. Tadi udah gue bujuk tapi gak mempan, siapa tau bisa kalo sama lo" Bella panjang lebar.
Revan berdecak "oke gue coba"
"Yes makasih Van. Gue kesana dulu ya" Bella meninggalkan Revan begitu saja.
****
Citttt!!! Suara motor sport terparkir tepat didepan sebuah cafe. Didepan sudah terdapat beberapa orang yang sepertinya dari tadi menunggu pemilik motor tersebut.
"Hy bro !!!" Salah satu dari mereka menyapa pria ini sembari salam ala-ala cowok.
"Duduk dulu Fen" lanjutnya lagi.
Fen? Ya itu memang Fenly. Cafe ini adalah tempat tongkrongan favoritnya dengan satu gengnya. Mereka selalu berkumpul dicafe ini.
"Roman-romannya kemarin lo pasti habis disemprot ya sama bokap lo??" Ucap orang bernama lengkap Gian Zola Nasrulloh Nugraha, entah kenapa orangtuanya memberi nama sepanjang itu, tapi cukup panggil ia Zola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Girl VS Cool Boy
Novela JuvenilApa jadinya jika seorang cewek brandalan bersatu dengan cowok dingin?? mereka memang bertolak belakang, atau sama sekali gak nyambung. Revan si cowok dingin harus bergulat dengan ruang BP pada hari pertama di sekolah barunya, ya ia baru saja pindah...