Ayse terdiam dan kemudian segera mengalihkan tatapannya pada objek yang ditunjuk Khatab, dirnya terkesiap hingga hampir saja memekik jika Khatab tidak segera menutup mulutnya.
“Jaga sikapmu Ay kita sedang dalam penyamaran” bisik Khatab kali ini bernada tajam
“Kat... it-“
“Kau benar, target kita adalah Panglima Jallen”
“Itu Ayahmu kat..” balas Ayse tercekat
“Lebih tepatnya ayah angkatku”
.
.
.
.
.
“Kau harus menjelaskan semuanya yang terjadi padaku” bisik Ayse penuh ancaman, Khatab hanya berguman sambil terus melangkah dengan hati-hati menuju pintu kamar paglima Jallen.
Ayse melirik dengan ekor matanya sekilas ketika mereka sudah masuk ke dalam, terlihat Panglima Jallen tengah tertidur dengan lelap sambil membelakangi mereka.
“Kau yakin? Darimana kau tahu bahwa Panglima Jallen adalah ayah angkatmu?” selidik Ayse curiga
“Leonidas” ucap Khatab cepat secepat ia menusuk Panglima Jallen yang tengah tertidur lelap.
Ayse termanggu, bibirnya terkatup rapat saat melihat Kathab dengan kejam nya membunuh Ayahnya sendri. ah, ralat mungkin Ayah angkatnya sendiri.
“Ayo kita pergi Ay sebelum mereka menemukan kita” ucap Kathab dingin sebelum dirinya meloncat dari jendela kamar.
“Nona Ayse” suara lemah dan merintih itu terdengar ketika dirinya akan meloncat mengikuti kathab.
“Pa-panglima” balasnya pelan
“Kat...” ucapnya lagi, kemudian matanya terpejam rapat.
.......
Ayse terus memacu kudanya secepat yang ia bisa mengikuti jejak Kathab, sementara puluhan pasukan Turki tengah mengejarnya.
Saat tiba dibalik bukit Ayse berhenti dan kemudian bergegas bersembunyi di balik sebuah pohon besar, malam sudah semakin larut dan ia bersyukur atas itu sehingga ia lebih mudah bersembunyi.Sementara Kathab sudah tak terlihat, dadanya terasa sesak karena memacu kuda dengan kecepatan kencang kakinya juga terasa sakit akibat meloncat dari jendela kamar Panglima Jallen.
Dirinya tak habis pikir apa yang dilihatnya beberapa waktu lalu, yang terbaring di ranjang bukanlah Panglima Jallen dan ia yakin itu.
Kathab tak sempat memeriksa nya karena pasukan Turki yang sudah berada di balik pintu, tapi ia sangat yakin bahwa yang ditusuk Kathab bukanlah panglima Jallen.
Mengusap wajahnya kasar, dirinya kemudian terduduk di bawah pohon sambil memikirkan kejadian-kejadian yang sedikit janggal akhir-akhir ini.
Sudah dua tahun lamanya ia bergbung dengan Sparta tapi sepertinya dirinyalah yang tak tahu mengenai apapun, bahkan ketika semua orang di Sparta telah mengetahui bahwa Raera adalah Persian.
Pembunuhan Panglima Jallen yang secara tiba-tiba dan juga kasim Sutan yang baru ia ketahui faktnya bahwa sesudah pensiun dari jabatannya ia menjadi tahanan Sparta.
Menggertkan gigi kesal, sepertinya hanya dirinya yang di curangi. karna kesepakatan yang ia buat dengan Kathab tidak seperti ini, sehingga ia dengan rela bergabung dengan Sparta.
..................
“Aku akan mengabari pria tua itu” Putus Altan kemudian
“Tentang Nona Ayse?” tanya Thabit hati-hati
KAMU SEDANG MEMBACA
The General's [SLOW UPDATE]
Historical FictionDetermination sequel Dirinya dalah Hydarnes mesin pembunuh milik Persia dan tugasnya harus membunuh para Doria yang menjijikan, dan juga perempuan yang pernah hadir dalam masa lalunya.