Aku terjebak dalam kobaran api. Meluluh lantakkan isi pikiranku. Menghentikan kinerja otak untuk sementara. Dunia seakan berhenti berputar kala beberapa kalimat itu terucap. Entah fakta sungguhan, atau ungkapan hati yang berdalih candaan belaka.Tidak bisa dipungkiri. Sungguh terasa sakit, bagai disayat sembilu. Tak bisa memendam dan berkata dengan jujur. Perasaan sulit dimengerti, bahkan oleh sang pemilik.
Yang aku tau, hanya ada luka. Luka yang mungkin bisa disembuhkan dengan pergi dan menghindar.
Namun, nyatanya semua itu gagal terlaksana. Terlalu rentan, tak tega, dan kawan-kawan yang menggelilinginya.
Dilema. Akan sebuah perasaan yang rumit. Dinamakan spesial juga tidak sepenuhnya. Dinamakan biasa saja, juga ada rasa takut kehilangan, dan tidak rela.
Egois.
Mungkin itu sebutan yang pantas, sebisa mungkin berusaha untuk menghilangkan semuanya, seiring dengan berjalannya waktu.Jika menghindar bukan jalan yang terbaik, maka akan kucari cara lain untuk membunuh sesuatu yang sedang membuncah. Tak akan kubiarkan ia tumbuh merekah.
Gresik, 15 Desember 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
Untaian Rasa Dalam Aksara
DiversosHanya sebuah ungkapan hati yang terangkai menjadi beberapa kalimat. Untaikan rasa, tersusun dalam beberapa baris. Rasa yang tak sempat terucap dalam bentuk suara.