7.You not alone.

4K 455 34
                                    

Hari ini Jin memutuskan untuk tidak masuk kuliah,sedangkan Taehyung dia sudah berangkat ke kampusnya.

sebelum berangkat ke rumah sakit Jin lebih memilih untuk menemui Paman Ahn terlebih dahulu.

Paman Ahn melihat Jin yang berdiri bingung didepan pintu kedainya.
"Jin..kenapa kau hanya berdiri disitu,masuklah" ajak Paman Ahn.

"i.iya Paman" balas Jin seraya masuk kedalam kedai.

"mari Kita bicarakan diruanganku" Jin terkejut karena Paman Ahn dapat menebak isi hatinya.
Jin memang berniat untuk berbagi cerita dengan Pria paruhbaya yang sudah dia anggap sebagai Ayahnya itu.

"Kau tidak perlu terkejut seperti itu,aku mengenalmu sejak dulu dan tentu saja aku dapat menebaknya dengan mudah" lanjut Paman Ahn,sambil berjalan menuju ruangannya.
Jin mengikutinya dari belakang.

🌿🌿🌿🌿

Dikampus Yoongi merasa gelisah karena sudah hampir siang tetapi dia tidak juga bertemu dengan Jin.

"apa dia masih sakit" gumamnya kecil.
tanpa Yoongi sadari Namjoon tengah berdiri disampingnya.

"siapa yang sakit" tanya Namjoon mengagetkan Yoongi.
Yoongi gelagapan dia sedang mencari jawaban yang tidak membuat Namjoon curiga.

"Kau memikirkan Dia..Hyung?" Namjoon berujar dan menatap mata Yoongi dengan lekat.

"Dia siapa maksudmu..Joon?" elak Yoongi.sebenarnya Yoongi tau siapa yang sedang Namjoon bicarakan itu.

"Jin Hyung" balas Namjoon tanpa basa-basi.
Yoongi hanya bisa mengangguk dengan pasrah,dia tidak peduli jika Namjoon akan membencinya.
karena jujur saja untuk saat ini Yoongi sangat mengkhawatirkan keadaan Jin.

"aku pun Hyung" ucap Namjoon dengan mata berkaca.
Yoongi hanya diam,dia ingin mendengar apa yang akan diucapkan Namjoon selanjutnya

"aku merindukannya,aku ingin bertemu dengannya..a.aaku aku bahkan sangat mengkhawatirkannya,bisakah aku dekat dengannya seperti dulu,bisakah Tuhan menghapuskan perasaan kecewaku terhadap Jin Hyung" airmata Namjoon sudah tidak bisa dibendung lagi.
beruntung mereka berdua sedang berada dirooftop kampus hingga tidak akan ada orang yang dapat melihat tangisan Namjoon selain Yoongi.

tanpa mereka berdua sadari sebenarnya sedari tadi ada seorang yang sedang mendengarkan percakapan Namjoon dan Yoongi dibalik pintu Rooftop tersebut.

"maafkan aku" gumam seseorang dalam hatinya.

🌿🌿🌿🌿

"jadi kenapa kau tidak kuliah hari ini Jin?" tanya Paman Ahn sambil menyerahkan cangkir yang berisi teh hangat untuk Jin.

Jin menerima cangkir itu dia menyesap sedikit teh nya.
"ummm..kemarin Jimin tiba-tiba memukul bagian perutku Paman,dan temanku yang bernama Ken mengantarkanku ke rumah sakit" jujur Jin.
Memang Jin tidak pernah menutupi apapun dari Paman Ahn bahkan Jin tidak pernah sekalipun berbohong padanya.

"lalu apa hanya karena itu kau memilih bolos dari kewajibanmu?" tanyanya lagi dengan nada jengkel.
Jin menyangkalnya dengan cepat.

"tidak..bukan karena hal itu Paman,tetapi..." Jin menggantungkan ucapannya.
Dia tidak sanggup mengungkapkan semuanya.
dia terlalu takut,takut melihat reaksi dari Paman Ahn.

"katakan semuanya Jin,aku tidak akan memotong ceritamu dan katakan semuanya tanpa ada yang kau sembunyikan dariku" tegas Paman Ahn.

"awalnya Dokter yang memeriksaku mengatakan bahwa ginjalku mengalami sedikit gangguan dan dia mengatakan ginjalku masih bisa diselamatkan tanpa harus transplantasi ginjal..dia berkata bahwa aku hanya perlu melakukan cuci darah setiap bulan hingga ginjalku kembali dengan baik..
Namun tadi pagi dia menelponku kembali dan mengatakan bahwa dia baru mendapatkan hasil rontgen ku,ternyata kerusakan ginjalku sudah mencapai 60%..Paman" jelas Jin dengan suara yang bergetar menahan tangis.
Paman Ahn yang mendengar hal itupun tak kuasa menahan airmatanya.
Paman Ahn membawa Jin kedalam pelukannya.
Dia dapat merasakan kesedihan yang dirasakan oleh Jin.
Paman Ahn tidak menyangka bahwa hidup Jin akan menjadi semenderita ini.

"menangislah Nak keluarkan semua beban yang ada dalam hatimu..menangislah,aku disini bersamamu..Kau tidak akan pernah sendirian..aku akan selalu disampingmu" untuk pertama kalinya Paman Ahn memberanikan diri memanggil Jin dengan sebutan "nak".
Jin hanya mampu menangis dalam dekapan Paman Ahn.
bahkan Paman Ahn sampai menangis sesegukan sambil terus memeluk Jin dan menenangkannya.

🌿🌿🌿🌿

Jungkook tidak masuk kuliah karena dari semalam dia sakit.
Alerginya kambuh..Ibunya terus memaksa Jungkook agar mau dibawa ke rumah sakit.

"Ayolah Kookie,Kau harus diperiksa agar Alergimu itu cepat sembuh" bujuk Sang Ibu.
dengan pasrah Jungkook pun akhirnya mengalah dan menuruti saran Ibunya.

🌿🌿🌿🌿

Paman Ahn memaksa Jin agar dia ikut kerumah sakit bersamanya.
Paman Ahn terlalu khawatir tentang keadaan Jin.

"tapi jika Paman ikut siapa yang menjaga kedai ini?" tanya Jin

"ada beberapa pegawai disini,kau jangan mencemaskan kedai" balas Paman Ahn sembari meraih kunci Mobil dan juga dompetnya.

"ayo Jin kita harus pergi sekarang" ajak Paman Ahn.
Jin mengangguk lalu berjalan menuju mobil Paman Ahn.

didalam mobil Jin terus melamun.
sebenarnya dia belum siap untuk mendengarkan penjelasan Dokter Lee,dia terlalu takut dan juga cemas.

Paman Ahn mengerti dengan kecemasan Jin,dia hanya mampu menatap Jin sekilas tanpa berniat mengganggu ataupun mengajak Jin bicara.

🌿🌿🌿🌿

Jungkook telah sampai diparkiran rumah sakit bersama Ibunya.

"kajja" ajak Sang Ibu menggandeng tangan Putranya.

"Eomma pemeriksaan nya tidak akan lama..bukan?" tanya Jungkook memastikan.
Dia tidak suka dengan rumah sakit karena terlalu banyak bau obat-obatan yang tidak enak di indera penciuman nya.

"ne ini hanya sebentar Kookie" balas Sang Ibu dengan lembut.

Jungkook dan Ibunya pun masuk kedalam ruang pemeriksaan dan disusul oleh Sang Dokter yang akan memeriksanya.

sementara itu Jin dan Paman Ahn pun telah sampai.
Jin dan Paman Ahn sedang duduk diruang tunggu,karena Dokter Lee sedang menangani dulu pasien yang lain.

Jungkook pun akhirnya keluar dari ruang pemeriksaan,dan Ibunya sedang menebus obat-obatan untuk dirinya.

sepasang mata Jungkook tidak sengaja melihat seseorang yang ia kenal.
"Jin Hyung..sedang apa dia disini?apa karena Jimin Hyung kemarin?" gumam Jungkook bertanya pada dirinya sendiri.

Jin tidak melihat keberadaan Jungkook,dia sedang melamun tanpa menoleh kearah manapun pandangannya menatap lurus kedepan.

Jungkook yang merasa penasaran akhirnya berniat mengikuti apa yang akan dilakukan Jin.

Hingga pintu ruangan Dokter Lee pun terbuka.
Paman Ahn menepuk pundak Jin,memberi tanda bahwa mereka bisa masuk kedalam sekarang.

Jin yang tersadar dari lamunannya pun mengangguk ragu.
dengan langkah pelan Jin masuk kedalam ruangan Dokter Lee bersama dengan Paman Ahn..hingga pintu itupun tertutup.

diam-diam Jungkook mendengarkan pembicaraan mereka yang ada didalam sana.

terdengar tidak sopan memang,tetapi bagi Jungkook rasa penasarannya lebih berharga dari pada ucapan orang yang akan mengatainya *tidak sopan*.

tbc

selamat malam minggu Guys😊

jangan lupa vote dan juga komentarnya iia Guys😀

thanks

i'm Fine but Save Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang