18.Menghilang dan Pergi

2.9K 341 32
                                    

Jin dan Jungkook telah berada didalam kamar, Jin sedang menunggu Jungkook untuk bicara.

"Hyung aku akan bercerita sekarang" Jungkook memecah keheningan diantara mereka berdua.

"ceritalah Kookie, Hyung menunggumu" balas Jin dengan tenang.

"Hyung aku menjauhi Kalian semua itu karena aku merasa malu dengan kalian semua, aku merasa aku tidak pantas untuk berada disekeliling kalian, perusahaan Appaku benar-benar bangkrut dan.." Jungkook menjeda ucapannya, ia mengusap kasar airmata yang telah meleleh dipipinya.

"dan Appaku sekarang dalam keadaan depresi, aku bingung Hyung apa yang akan aku lakukan, aku takut Hyung, aku takut" isak Jungkook sambil memeluk Jin dengan erat.

Jin terus berusaha untuk menenangkan Jungkook.

"Kookie, jangan pernah Kau merasa tidak pantas berada didekat Kami, Kau berarti untuk Kami, dan Kami tidak akan pernah meninggalkanmu sendiri, Kami akan berjalan bersamamu dalam keadaan apapun. Jangan pernah takut untuk datang padaku. ne"

Jungkook memandang mata Jin dengan airmata yang masih berlinang, ia mencari kesungguhan dalam ucapan Jin.

ia pun akhirnya mengangguk dan lalu tersenyum dengan tulus pada Jin.

"sekarang istirahatlah, Kau pasti sangat lelah, dan ingat sekarang aku adalah Hyungmu. okke"

"ne Hyung, aku berjanji akan selalu terbuka padamu" Jungkook pun memeluk Jin sekali lagi.

dan akhirnya mereka pun memutuskan untuk tidur.

                           🌿🌿🌿🌿

Sudah beberapa minggu ini Jin dan Para Sahabatnya mencari keberadaan Taehyung, namun mereka tidak juga menemukannya.

hingga akhirnya hari ini Jin memutuskan untuk mendatangi rumah Taehyung sendirian, ia berpikir jika ia sendirian, mungkin saja Taehyung mau untuk bertemu dengannya.

sesampainya Jin didepan rumah Taehyung, ia pun memencet tombol bel.

cukup lama Jin berdiri didepan rumah Taehyung, hingga Ahjumma pun keluar dan membuka pintu tersebut.

"Ahjumma apa Tae ada dirumah?" tanya Jin dengan sopannya.

"Tuan muda Taehyung, sudah berangkat ke Jepang beberapa Hari yang lalu" jawabnya.

Jin terkejut mendengar kabar itu, ia menggeleng tidak percaya, tidak mungkin Taehyung meninggalkannya tanpa memberi kabar terlebih dahulu padanya.

"Ahjumma tidak berbohongkan?" selidik Jin, Ahjumma itu mengangguk mantap.

mau tidak mau kini Jin percaya bahwa Taehyung benar-benar telah meninggalkannya tanpa pamit.

"terimakasih Ahjumma informasinya" Jin hendak pergi dari kediaman Taehyung, ia ingin segera membawa rasa kecewanya dengan jauh.

"Tuan Seokjin" panggil Ahjumma kembali.

"ada apa Ahjumma?" tanya Jin penasaran.

"sebelum berangkat ke jepang, Tuan Taehyung sempat menitipkan ucapan pada saya, ia berkata bahwa Tuan Seokjin dan yang lain tidak perlu lagi mencari dan menghubunginya"

bagaikan disambar petir disiang hari Jin mematung ditempatnya, apa yang baru saja ia dengar sungguh membuat hatinya sakit.

bagaimana tidak, seseorang yang telah memberikan kehidupan padanya, kini meninggalkan ia tanpa sebab dan kini seseorang itu mengatakan bahwa ia tidak ingin dicari atau dihubungi lagi.

Jin bahkan tidak pernah mengetahui letak kesalahannya dimana, dan kini ia tidak mampu berbuat apa-apa lagi.

"baiklah Ahjumma, saya pamit dulu" Jin benar-benar pergi dengan keadaan hati yang hancur.

i'm Fine but Save Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang