6.Kenyataan pahit

4K 461 38
                                    

dengan bekal *kode* apartemen yang diberikan oleh sang pemiliknya membuat Taehyung bisa dengan mudah keluar masuk apartemen Jin tanpa harus mengetuk atau menunggu pintu terbuka.

"Hyung" panggil Taehyung saat melihat Jin masih duduk melamun.

"Tae kau sudah datang,aku kira kau tidak akan kesini" ucap Jin saat dirinya tersadar dari lamunan.

"yak Hyung mana bisa aku lupa mengunjungimu..apalagi kau baru saja dilarikan kerumah sakit" jawab Taehyung sambil berjalan menuju dapur untuk mengisi bahan-bahan makanan kedalam kulkas.

"aku baik-baik saja Tae..dan sudah berapa kali aku mengatakan padamu,jangan terus mengisi kulkasku..untuk apa aku bekerja keras selama ini kalau makan saja masih menggunakan uangmu" memang selama ini Taehyung tidak pernah lupa untuk mengecek persediaan makanan untuk Jin setiap minggunya.dia adalah orang yang paling mengerti tentang keadaan Jin.
bahkan jika Jin mau,Jin bisa tinggal dirumahnya selama apapun itu.

tetapi Jin selalu menolak dan berkata
"aku lebih nyaman tinggal ditempat sewaan daripada harus menyusahkanmu..Tae" itu adalah ucapan yang paling dibenci oleh Taehyung.

"Hyung..kau bisa menggunakan uangmu untuk membayar sewa apartemen lalu kau juga harus membeli kebutuhan kampus belum lagi kau harus menyisihkan gajimu untuk biaya transport..jadi biarkan aku meringankan bebanmu sedikit" jelas Taehyung
"aku tidak pernah merasa direpotkan olehmu Hyung,justru sebaliknya aku bahagia bisa bersama denganmu,membantu walau hanya secuil..aku mohon jangan pernah melarangku Hyung" pinta Taehyung dengan mata berkaca-kaca.

Jin melihat kesedihan Taehyung pun lantas membawa Taehyung kedalam pelukannya.

terdengar helaan nafas dari bibir Taehyung.dengan cepat ia melepaskan pelukan Jin..matanya memicing memandang Jin dengan tajam.

"a.apa y.yang k.kau lihat Tae?" tanya Jin gelagapan.
Jin mengerti jika Taehyung memandangnya seperti itu..itu tandanya Jin telah melakukan kecerobohan..Jin sangat paham dengan sikap dan sifat Taehyung.

"Hyung kau bahkan belum makan dan meminum obatmu..Hyung meskipun lukamu ringan tapi kau jangan terlalu menyepelekannya,kau ini sangat ceroboh Hyung..aissshhh" geram Taehyung bagi Taehyung Kim SeokJin adalah manusia yang paling keras kepala.

Jin hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
dengan enggan Jin akhirnya mengambil makanan yang tadi dibelikan oleh Ken dan ia pun memakannya.
ditemani oleh Taehyung yang terus saja mengomel kepada Jin.

🌿🌿🌿🌿

Jimin terlihat sangat kacau..matanya bengkak,rambutnya acak-acakan dan ia masih menggunakan baju yang dipakainya dari tadi pagi.

Hoseok,Namjoon dan Yoongi memutuskan untuk menginap dibasecamp mereka.
sementara si maknae Jungkook harus berbesar hati tidur dirumahnya,karena kedua orangtuanya baru saja kembali dari perjalanan bisnisnya diParis.

"yakk..Park Jimin apa kau tidak bercermin sebelum keluar dari kamar?" tanya Hoseok dengan wajah kagetnya saat melihat Jimin yang hendak berjalan menuju dapur.

Jimin menengok kearah Hoseok dan memberikan pandangan seolah bertanya "memangnya ada apa dengan diriku?" sontak saja Hoseok tertawa keras melihat wajah Jimin yang menurut Hoseok sangat amat *ambigu*.
Namjoon yang kebetulan sedang berada diruang Tv pun berlari kearah dapur karena mendengar kegaduhan.

seketika mata Namjoon melotot tidak percaya dengan apa yang sedang dilihat dihadapannya itu.

"Jim..ini benar-benar kau?" tanya Namjoon.Jimin semakin tidak mengerti dengan maksud kedua orang tersebut.

Hoseok menggiring Jimin menuju ruang Tv karena disana terdapat cermin yang besar.

"kau lihat saja wajah dan penampilanmu sendiri" ujar Hoseok sambil terus tertawa..
Namjoon pun melakukan hal yang sama yaitu menertawakan Jimin.

"wajahku baik-baik saja Hyung..aku masih tampan" puji Jimin pada dirinya sendiri sambil menyisir rambutnya dengan tangan.

Hoseok dan Namjoon seketika menghentikan tawanya.
dan kembali pada posisi semula,bersikap seolah-olah mereka berdua tidak mendengar apa yang diucapkan Jimin.

"aku sangat lapar Hyung" ucap Jimin mendekati Hoseok yang tengah membuat minuman untuk dirinya.

"kau tinggal menghangatkan makanan yang ada dikulkas..Jiminie" balas Hoseok datar sambil meninggalkan Jimin yang sedang menggerutu kesal

Yoongi keluar dari kamarnya dan dia menghampiri para sahabatnya yang tengah asik berbincang dan Jimin yang sedang menikmati makanan nya.

"Jimin kenapa dengan matamu?" Yoongi menatap mata Jimin yang terlihat bengkak.

"biarkan aku makan dulu Hyung" pinta Jimin terus melahap makanannya.
karena dari tadi siang dia tidak memakan apapun dia lebih memilih mengurung diri dikamar.

🌿🌿🌿🌿

Jimin telah selesai dengan acara makannya.
tanpa penjelasan yang jelas dia berucap.

"aku menyesal telah melukainya Hyung" tiba-tiba semua yang ada diruangan itu terdiam larut dalam pikiran masing-masing.
terbesit rasa *penyesalan* yang dalam dari diri mereka masing-masing.

Hening..tidak ada yang mengeluarkan suara satupun dari mereka.

🌿🌿🌿🌿

"ginjalmu masih bisa diselamatkan dengan jalan cuci darah Jin" bahkan ucapan Dokter yang memeriksa Jin masih terngiang ditelinganya.

"Kau mengalami gagal ginjal Jin..apa akhir-akhir ini kau sering merasakan mual,mudah lelah dan punggung bagian belakang kananmu sering terasa sakit?" tanya dokter Lee.Jin mengangguk membenarkan ucapan sang dokter.

"hufffttt..cobaan apalagi ini tuhan" keluhnya.
Jin berbalik menatap Taehyung yang tengah tidur pulas disampingnya.
dia mengelus surai Taehyung dengan penuh perasaan.

"maaf jika suatu saat nanti aku harus meninggalkanmu,bukan karena aku tidak menyayangimu..hanya saja garis takdirku yang menginginkan nya dan mungkin sudah tidak bisa diganggu gugat lagi" gumam Jin dan akhirnya dia pun memejamkan matanya,menyusul Taehyung yang sedang menyelam dialam mimpinya.

🌿🌿🌿🌿

dua anak manusia masih terlelap dengan nyamannya hingga pagi menjelang.

"ngeuuuhhhh" Jin melengguh dan dia pun bangun lebih awal,itulah kebiasaan Jin.

sebelum Jin menuju kamar mandi,dia tidak lupa menyelimuti Taehyung agar sang pemuda tidak terbangun dari tidurnya.

setelah selesai bersih-bersih Jin keluar dari kamar menuju dapur.ia hendak membuatkan sarapan untuk dirinya dan juga Taehyung.

namun tiba-tiba bunyi telpon menganggu aktivitasnya.

"yoboseo" jawab Jin kepada si penelpon.

"Jin ini aku dokter Lee" ucap seorang dari seberang telpon sana.

"ah iya dokter Lee" balas Jin,sebenarnya Jin ingin bertanya mengapa dokter Lee menelpon nya pagi-pagi sekali..tetapi Jin merasa tidak enak hati.

"Jin..bisakah siang ini kau kerumah sakit,ada hal penting yang ingin aku bicarakan denganmu" jelas dokter Lee

"apa itu ada hubungannya dengan ginjalku?" ujar Jin pelan

"benar..aku rasa ginjalmu sudah tidak bisa bertahan lama kerusakannya sudah mencapai 60%,jika kau bisa nanti siang temui aku,aku akan menjelaskan semuanya dengan rinci" Jin sudah tidak mampu untuk berkata-kata dia hanya membalas dengan gumaman seadanya.
Jin tertunduk meratapi *kenyatan pahit* dirinya
isakan kecil terus keluar dari bibir Jin

"kerusakan ginjalmu sudah mencapai 60%" bagai tersambar petir Jin medengar kabar yang begitu menyakitkan.
apa sebegitu ingin nyakah takdir merenggut nyawa Jin?.
entahlah ini semua hanyalah permainan *takdir* yang masih bisa berubah kapanpun.

tbc

maaf🙏iia guys kalo ff buatan aku ini terasa membosankan.
ini ff pertama aku jadi aku masih belajar😂jadi aku belum terlalu mahir dalam penempatan bahasa dan lain-lainya.

jangan lupa vote dan komen nya😁

thanks

i'm Fine but Save Me✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang