2

15K 109 1
                                    

Setelah pertemuan pertama itu, aku masi merasakan keinginanku untuk dicekik dan di jambak, ku katakan keinginan itu kepada domku di chatku bersamanya.

lalu kami bertemu kembali di cafe starbak lagi, tapi pertemuan kali ini sangat sulit rasanya untuk mini scene seperti kemarin.

berakhirlah kami hanya ngobrol santai dan ngopi-ngopi manis, dan kami pun kembali pulang dengan kereta api seperti kemarin.

walau ga ada mini scene, tapi rasa senangnya sudah ada saat melihat dan ngobrol bareng sama dia,,

namun disaat kami lagi nunggu kereta, tiba-tiba...

ctas...
"ouch... apa itu bang, sakit sekali..." reflekku dan langsung mengelus bagian kaki yang dijepretnya

"kenapa?? ga sakit kan? hehehe" ejeknya

"issh,, sakit tau bang.."

ctas...ctas...
"ouch..." reflek aku agak menjauh dan mengelus kakiku

"deketan sini, jangan jauh,, balik badanmu"

"i..iya.. sakit si bang, tapi enak.." sahutku

ctas..ctas..
"ouch..." aku pun mencoba menahan dan membayangkan kalau aku dicambuk dom

"Abang, dijepret karet seperti inu dengan dicambuk pakai cambukan plastik yang digambar gambar itu lebih sakit mana?" tanyaku penasaran

"Karet mah ga ada taraf sakitnya, tanya saja dengan anak komunitas lain"

"ooh.. gitu.. tapi ini sakit banget lho" sahutku bela diri

"hahaha, gapapa tapi enakkan?"

"iya dom.."

kemudian keretaku datang dan aku pun naik keretaku sendirian lagi, setelah dikereta itu rasanya ingin sekali ketemu lebih lama dengannya.

.
.
.
.
.

be Continue

Female Sub Diary (COMPLETED) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang